Landasan Teori Kerangka Konsep

2.7 Kerangka Konsep

Edentulus penuh Usia Jenis Kelamin Lama Edentulus Posisi lidah berhubungan dengan usia yang dikarenakan perubahan anatomi oral, Kotsiomiti 2005. Posisi lidah berhubungan dengan jenis kelamin dikarenakan perubahan anatomi oral yang berbeda antara laki-laki dan perempuan Kotsiomiti 2005. Posisi lidah yang retractedlebih banyak ditemukan pada pasien yang edentulus penuh dalam waktu yang lama 3-30 tahun, karena perubahan fungsi sistem stomatognasi Kotsiomiti 2000. Posisi lidah Posisi lidah dapat dikaitkan dengan usia dikarenakan resorpsi tulang alveolar, Suryandani 2007. Klasifikasi Wright : a. Kelas I: Lidah berada dalam dasar mulut dengan ujung lidah berada di depan dan sedikit dibawah permukaan insisal gigi anterior rahang bawah. b. Kelas II: Lidah mendatar dan melebar tetapi ujungnya dalam posisi yang normal. c. Kelas III: Lidah dalam kondisi retracted dan terdepresi ke dalam dasar mulut dengan ujungnya melengkung ke atas, ke bawah atau terasimilasi ke badan lidah. Retracted tongue kelas III banyak ditemui pada usia tua Saito 2012. Posisi lidah dapat dikaitkan dengan jenis kelamin dikarenakan resorpsi tulang alveolar, Suryandani 2007.

2.8 Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara posisi lidah dengan usia pada pasien edentulus penuh yang dirawat di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU tahun 2014. 2. Ada hubungan antara posisi lidah dengan jenis kelamin pada pasien edentulus penuh yang dirawat di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU tahun 2014. 3. Ada hubungan antara posisi lidah dengan lama edentulus pada pasien edentulus penuh yang dirawat di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU tahun 2014. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectionalmelalui metode pemeriksaan dan wawancara secara lansung dengan menggunakan kuesioner.

3.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pasien edentulus penuh yang dirawat di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU tahun 2014.

3.3 Sampel Penelitian

Cara sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel non probability secara purposive sampling, yaitu dengan mengadakan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi karakteristik populasi dan kemudian menetapkan sampel. Sesuai angka minimum yang ditetapkan Bailey dan Gay untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, sampel minimum yang digunakan adalah 30. 46 Untuk menghindari terjadinya drop out sampel penelitian maka jumlah sampel ditambahkan sebesar 10 dari sampel yang ditentukan. Oleh karena itu jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 orang.

3.3.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien edentulus penuh yang dirawat di klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU tahun 2014. 2. Pasien yang sehat jasmani dan rohani. 3. Pasien yang bersedia diwawancarai dan menandatangani informed consent.

3.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Pasien dengan oral pain dan lesi pada mukosa. 2. Pasien yang tidak bersedia diwawancarai dan menandatangani informedconsent.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas

Pasien gigitiruan penuh yang datang ke Klinik Prostodonsia RSMP FKG USU pada tahun 2014 berdasarkan: • Usia • Jenis kelamin • Lama edentulus 3.4.2Variabel Terikat Posisi lidah berdasarkan Klasifikasi Wright.

3.4.3 Variabel Terkendali

Peneliti dengan alat ukur yang sama.

3.4.4 Variabel Tidak Terkendali

Keakuratan pasien dalam memperlihatkan posisi lidah yang sebenarnya.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional variabel bebas N o. Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Pengukuran 1. Usia Umur seseorang yang penentunya dihitung menurut ulang tahun terakhir. Pembagian kelompok umur dibagi atas dua, yaitu: a. ≤ 60 tahun b. 60 tahun Kuesioner - -