Peran Posisi Lidah Terhadap Gigitiruan Penuh
11,13,14,27
Pasien dengan kondisi posisi lidah seperti ini akan mengeluhkan gigitiruan penuh tidak stabil, tidak memiliki retensi, longgar dan terangkat.
18
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Lee dkk 2009 yang melaporkan bahwa ketika subyek penelitian memposisikan lidah pada posisi yang
ideal kelas I, retensi gigitiruan penuh rahang bawah meningkat dengan nilai rata- rata 57,73, yang secara statistik bernilai signifikan dibandingkan dengan retensi
gigitiruan penuh rahang bawah ketika subyek penelitian memposisikan lidah pada posisi retracted kelas III.
15
Adapun upaya yang dapat dilakukan terhadap pasien edentulus penuh dengan posisi lidah yang abnormal kelas II dan kelas III adalah dengan mengintruksikan
pasien untuk berlatih memposisikan lidah pada posisi yang benar kelas I, latihan ini terdiri atas
16
: a.
Latihan 1: Dorong lidah keluar dan kedalam, dengan panjang lidah yangkeluar melebihi batas bibir bawah yakni 18 sampai 14 inchi. Hal ini dilakukan
secepat mungkin. b.
Latihan 2: Ayunkan lidah kekiri dan kekanan dengan cepat. Perluasan lidah keluar hanya pada bagian atas bibir bawah.
c. Latihan 3: Dorong lidah keluar sampai sejauh yang pasien dapat lakukan
kemudian tarik dengan cepat. d.
Latihan 4: Angkat lidah ke posisi yang paling tinggi pada bagian depan mulut dan akhiri dengan mengucapkan kata “ee” kemudian “yuh”.
Selain pada pasien, sebaiknya klinisi memberikan modifikasi pada gigitiruan penuh pasien dengan posisi lidah kelas III yaitu dengan membuat sebuah
groovedengan lebar 2 mm dan dalam 2 mm persis dibawah gigi insisivus sentral rahang bawah pada gigitiruan penuh.
11
Pasien kemudian diinstruksikan untuk mempertahankan lidah terletak pada groove tersebut kecuali ketika makan dan
berbicara.
11