Pemeriksaan ini dapat dilihat dari letak kondilus yang normal. Dalam posisi oklusi sentrik aspek anterosuperior dari kepala kondilus akan berartikulasi melewati
perantara meniskus dengan bagian dari fossa dibentuk oleh tulang squamus temporal.
26
Ketika mulut terbuka kemudian bergerak protrusi dan lateral maka kondilus akan bergerak ke bawah articular eminence.
26
2.2.2.1.5 Neuromuskular
Pasien diobservasi mulai dari waktu masuk klinik. Gaya berjalan pasien, koordinasi pergerakan, bagaimana kenyamanan pasien bergerak dan kestabilannya
adalah poin yang penting untuk dipertimbangkan.
9
Koordinasi neuromuskular dapat diklasifikasikan atas tiga kelas yaitu kelas I baik sekali, kelas II sedang dan kelas
III buruk.
9
2.2.2.2 Pemeriksaan Intra Oral
Kualitas dan kontur permukaan dari jaringan keras dan jaringan lunak merupakan bagian dalam mulut yang harus diperiksa secara visual dengan hati-hati.
Pencahayaan yang adekuat dari segi kualitas dan kuantitas merupakan faktor yang penting untuk menghasilkan observasi visual yang benar.
21,27
2.2.2.2.1 Mukosa
Terdapat beberapa hal penting yang perlu dicatat dari mukosa yaitu: 1.
Warna mukosa Warna membran mukosa yang normal adalah merah muda.
9-10
Jika terdapat variasi warna lain hal ini perlu untuk dilakukan pemeriksaan. Variasi yang umumnya
ditemui adalah peningkatan warna merah yang berkaitan dengan adanya inflamasi yang disebabkan oleh iritasi baik iritasi mekanik, kimia maupun bakteri.
26
2. Kondisi mukosa
Diklasifikasikan berdasarkan House yaitu kelas Imenunjukkan kondisi yang baik, kelas II yang menunjukkan adanya iritasi dan kelas III terdapat keadaan
patologi.
8-10
3. Ketebalan mukosa
Kualitas mukoperiosteum mungkin berbeda-beda pada tiap bagian dari lengkung rahang.
9
Mukosa dengan ketebalan sedang disertai dengan resilien yang sama akan memberikan prognosis yang baik.
10
Ketebalan mukosa diklasifikasikan berdasarkan House yaitu kelas I untuk normalsama, kelas II untuk dua kali ukuran
normal dan kelas III untuk ketebalan yang berlebih.
9,10
2.2.2.2.2 Linggir Alveolus
Kontur linggir dapat diklasifikasikan atas linggir yang tinggi, linggir yang rendah dan linggir seperti mata pisau.
9
Bentuk linggir ada 3 macam yaitu
28
: 1.
Bentuk “U”, bila permukaan labialbukal sejajar permukaan lingualpalatal. 2.
Bentuk “V”, berpuncak sempit, kadang-kadang sempit seperti pisau. 3.
Bentuk “jamur””bulbous”, bentuknya membesar atau melebar di puncaknya. Bentuk jamur berleher dan menimbulkan gerong.
2.2.2.2.3 Saliva
Kualitas dan kuantitas saliva merupakan faktor yang penting sekali terhadap kemampuan pasien untuk menoleransi gigitiruan penuh karena baik aliran maupun
kekentalan saliva sangat berpengaruh terhadap keberhasilan gigitiruan penuh.
27
Kondisi saliva dibedakan atas
8
: 1.
Kelas I : Jumlah dan konsistensi saliva normal.
2. Kelas II
: Terdapat banyaknya jumlah saliva yang encer. Saliva yang terlalu banyak kemungkinan menyebabkan penyumbatan dan pada umumnya
meyulitkan pembuatan cetakan. 3.
Kelas III : Jumlah saliva yang sedikit mengurangi kualitas retensi dari
gigitiruan penuh dan dapat menyebabkan kekeringan pada mukosa.
2.2.2.2.4 Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot intrinsik yang berada dalam lidah itu sendiri dan otot-otot ekstrinsik yang memasuki lidah seperti otot stiloglosus, palatoglosus,
hyoglosus dan genioglosus berfungsi untuk menggerakkan lidah pada posisi yang bervariasi.
29
Lidah memiliki banyak fungsi, tidak hanya sebagai indra pengecapan