22
Tabel 3.1 Komposisi sediaan krim
Bahan Konsentrasi gram
Krim 1 Krim 2
Krim 3 Krim 4
Krim 5 Minyak Biji anggur
- 5
10 15
20 Basis Krim
100 95
90 85
80 Keterangan:
Krim 1 =
blanko dasar krim tanpa minyak biji anggur Krim 2 =
konsentrasi minyak biji anggur 5 atau 5 g ditambah 95 g dasar krim
Krim 3 =
konsentrasi minyak biji anggur 10 atau 10 g diatambah 90 g dasar krim
Krim 4 =
konsentrasi minyak biji anggur 15 atau 15 g ditambah 85 g dasar krim
Krim 5 = konsentrasi minyak biji anggur 20 atau 20 g ditambah 80 g dasar
krim
3.3.3 Pembuatan sediaan krim
Cara pembuatan: Ditimbang semua bahan yang diperlukan. Pisahkan bahan menjadi dua
kelompok yaitu fase minyak dan fase air. Fase minyak terdiri dari asam stearat, setil alkohol dimasukkan ke dalam cawan penguap dan dilebur di atas penangas
air pada suhu 70°C massa I. Fase air yang terdiri dari sorbitol, propilen glikol, trietanolamin, nipagin dilarutkan di dalam air panas massa II. Direndam
lumpang porselen dan alu dalam air panas dan keringkan, masukkan massa I ke dalam lumpang dan ditambah dengan massa II digerus konstan sampai terbentuk
massa krim yang homogen, kemudian tambahkan minyak biji anggur dengan konsentrasi pada masing-masing formula gerus hingga homogen, ditambahkan 3
tetes pewangi lavender, gerus sampai homogen.
23
3.4 Pemeriksaan Terhadap Sediaan Krim 3.4.1 Pengamatan stabilitas sediaan
Masing-masing formula krim dimasukkan ke dalam pot plastik, disimpan pada suhu kamar dan diukur parameter-parameter kestabilan seperti bau, warna
dan pecahnya emulsi, selama penyimpanan 12 minggu dengan pengamatan setiap 2 minggu National Health Surveillance Agency, 2005.
3.4.2 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.4.3 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan penambahan sedikit biru metil ke dalam sediaan, jika larut sewaktu diaduk, maka emulsi tersebut adalah
tipe minyak dalam air Ditjen POM, 1985.
3.4.4 Pengukuran pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar pH netral pH
7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan
tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dengan air suling hingga 100 ml. Kemudian elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 2003.