23
3.4 Pemeriksaan Terhadap Sediaan Krim 3.4.1 Pengamatan stabilitas sediaan
Masing-masing formula krim dimasukkan ke dalam pot plastik, disimpan pada suhu kamar dan diukur parameter-parameter kestabilan seperti bau, warna
dan pecahnya emulsi, selama penyimpanan 12 minggu dengan pengamatan setiap 2 minggu National Health Surveillance Agency, 2005.
3.4.2 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.4.3 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan penambahan sedikit biru metil ke dalam sediaan, jika larut sewaktu diaduk, maka emulsi tersebut adalah
tipe minyak dalam air Ditjen POM, 1985.
3.4.4 Pengukuran pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar pH netral pH
7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan
tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dengan air suling hingga 100 ml. Kemudian elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 2003.
24
3.5 Uji Iritasi
Percobaan ini dilakukan pada 12 orang sukarelawan. Sediaan dioleskan di belakang telinga membentuk lingkaran, lalu dibiarkan selama 24 jam dengan
diamati setiap 4 jam sekali apakah terjadi iritasi kulit atau tidak Ditjen POM, 1985. Eritema: tidak eritema 0, sangat sedikit eritema 1, sedikit eritema 2,
eritema sedang 3, eritema sangat parah 4. Edema: tidak edema 0, sangat sedikit edema 1, sedikit edema 2, edema sedang 3, edema sangat parah 4 Barel dkk.,
2009. 3.6 Pengujian Aktivitas Anti-aging Terhadap Sukarelawan
Semua relawan terlebih dahulu diukur kadar air moisture, kelembutan evenness, ukuran pori pore, noda spot, kerutan wrinkle sebelum
menggunakan krim pada kulit yang telah diberi tanda dengan alat skin analyzer. Setelah itu, para sukarelawan tersebut dibagi dalam 5 kelompok dan dioleskan
krim, yaitu:
kelompok I : 3 orang sukarelawan untuk formula blanko krim tanpa minyak
biji anggur kelompok II
: 3 orang sukarelawan untuk formula krim anti-aging dengan konsentrasi minyak biji anggur 5
kelompok III : 3 orang sukarelawan untuk formula krim anti-aging dengan
konsentrasi minyak biji anggur 10 kelompok IV
: 3 orang sukarelawan untuk formula krim anti-aging dengan konsentrasi minyak biji anggur 15
kelompok V : 3 orang sukarelawan untuk formula krim anti-aging dengan
minyak biji anggur 20