Penyebab penuaan dini Penuaan Dini
11 adrenalin yang meningkatkan hormon kortisol. Hormon kortisol berfungsi untuk
mengatur banyaknya gula yang diserap ke dalam tubuh dan mengikat protein serta menghentikan fungsinya. Protein ini berfungsi untuk membentuk jaringan ikat
kulit dan apabila fungsinya dihentikan, maka kulit akan kehilangan kelenturan dan kehalusannya Kelly, 2010. Faktor Internal tidak dapat dihindari tetapi dapat
dikurangi efeknya. Misalnya dengan perawatan wajah yang cepat, mengurangi stres, dan asupan makanan yang baik Basuki ,2001.
b. Faktor eksternal
Sinar matahari merupakan faktor eksternal yang memberikan pengaruh terbesar terhadap terjadinya penuaan dini Putra, 2012. Para ahli kulit
memperkirakan sekitar 80 garis kerutan, keriput, kendur, dan kasar pada kulit disebabkan langsung oleh sinar UV Bentley, 2006. Paparan sinar matahari yang
berlebihan akan menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya enzim proteolisis yang akan memecahkan kolagen kulit Zelfis, 2012.
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya. Radikal bebas dapat timbul
dari proses metabolisme dalam tubuh dan dapat juga berasal dari lingkungan, seperti pencemaran udara, bahan kimia, makanan , alkohol, rokok, radiasi UV,
dan sebagainya. Radikal bebas ini bersifat reaktif dan tidak stabil sehingga untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan
molekul sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul tersebut. Proses ini pada akhirnya akan menimbulkan radikal bebas baru terhadap molekul yang
elektronnya diambil sehingga jumlahnya terus bertambah. Oleh karena itu, reaksi radikal bebas cenderung berupa reaksi berantai. Reaksi berantai ini akan terus
12 menerus berlangsung dalam tubuh dan bila tidak segera dicegah dapat merusak
sel-sel penting dalam tubuh. Hal ini akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker jantung, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Untuk
mengantisipasi kerusakan akibat radikal bebas tersebut maka tubuh memerlukan suatu substansi penting, yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas
Youngson, 2005 Kelembaban udara yang rendah, musim dingin, udara pegunungan dan
arus angin akan mempercepat penguapan air pada kulit, akibatnya kelembaban kulit akan menurun dan menyebabkan kulit menjadi kering Putra, 2012.
Beberapa gaya hidup juga memicu terbentuknya kerutan pada wajah, di antaranya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan kulit
terdehidrasi sehingga mempermudah munculnya kerutan. Banyaknya frekuensi kedipan mata serta kebiasaan menyipitkan mata menyebabkan otot-otot di sekitar
alis dan dahi bekerja lebih keras sehingga memperparah kerutan di area dahi. Nikotin dari rokok yang terserap ke dalam tubuh menyebabkan aliran darah ke
kulit berkurang sehingga asupan gizi dan regenerasi kulit menjadi terhambat Setiabudi, 2014.
Indonesia termasuk daerah tropis yang dapat menyebabkan penduduknya mudah terkena sengatan sinar matahari yang mengandung sinar UV A dan UV B
yang dapat menyebabkan kerusakan kulit Achroni, 2012. Intensitas sinar paling kuat pada pukul 10.00 hingga 15.00 Basuki, 2001. Kedua jenis sinar tersebut
dapat menembus lapisan kulit epidermis dan dermis dan memicu terjadinya penuaan dini pada kulit Suryadi, 2012.
13 Sering diduga bahwa hanya UV B yang menjadi ancaman besar bagi kulit,
namun sekarang ini telah diketahui bahwa sekitar 80 sinar UV A yang menggosongkan kulit justru mampu mecapai lapisan dermis. Pada lapisan dermis
UV A dapat merusak struktur kulit dengan mengubah susunan DNA dan RNA pada inti sel serta mengubah susunan kolagen dan elastin. Sel yang dirusak
tersebut menghasilkan kembali mutasi yang tidak efesien, mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah garis dan kerutan, penurunan kekencangan dan
kelenturan kulit, juga turunnya kemampuan epidermis untuk menjaga kelembaban kulit Bentley, 2006.
Sinar UV A memiliki panjang gelombang 320 – 400 nm. UV A menembus kulit lebih dalam dari UV B yakni menembus sampai dermis lapisan kedua dari
kulit dan dapat merusak serat-serat yang berada di dalamnya. Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan berkerut. UV B memiliki panjang gelombang 290 – 320
nm, sinar UV B biasanya hanya merusak lapisan luar kulit Darmawan, 2013.