29
Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan krim
Sediaan Nilai pH Rata-rata Pada Hari Ke
7 14
21 28
90 F1
6,0 6,0
6,0 6,0
6,0 5,9
F2 5,9
5,9 5,9
5,8 5,7
5,7 F3
5,9 5,9
5,9 5,9
5,8 5,7
F4 5,8
5,8 5,8
5,7 5,6
5,6 F5
5,8 5,7
5,7 5,6
5,5 5,5
Keterangan: F1 = blanko tanpa minyak biji anggur
F2 = Krim 5 F3 = Krim 10
F4 = Krim 15 F5 = Krim 20
Dari data dapat dilihat bahwa semakin banyak minyak biji anggur yang ditambahkan ke dalam sediaan krim maka pH sediaan semakin menurun, dan
setelah penyimpanan selama 90 hari pH sediaan juga semakin menurun dengan kata lain pH sediaan semakin asam. Ini dapat disebabkan karena banyaknya
kandungan asam pada minyak seperti asam linoleat, asam stearat, asam oleat,dan asam palmitat yang menyebabkan pH dari sediaan menjadi asam. Namun pH
sediaan masih sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5 - 7,0, sehingga aman digunakan dan tidak menyababkan iritasi pada kulit Wasitaatmadja, 1997.
4.2 Hasil Uji Daya Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan
Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan yang dioleskan pada kulit yang tipis seperti pada belakang telinga dibiarkan selama 24 jam. Hasil dapat dilihat
pada Tabel 4.4. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa semua panelis memberikan hasil
negatif terhadap reaksi iritasi yang diamati yaitu eritema dan edema. Dari hasil uji
30 iritasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan krim yang dibuat aman untuk
digunakan.
Tabel 4.4 Hasil uji daya iritasi terhadap sukarelawan
Reaksi iritasi Sukarelawan
I II
III IV V
VI VII VIII IX X
XI XII Eritema
Edema Index iritasi primer: 024 = 0,00
Keterangan: sistem skor Federal Hazardous Substance Act Barel dkk, 2009. Eritema
Edema tidak eritema
tidak edema sangat sedikit eritema
1 sangat sedikit edema
1 sedikit eritema
2 sedikit edema 2
eritema sedang 3
edema sedang 3
eritema sangat parah 4
edema sangat parah 4
4.3 Hasil Pengujian Aktivitas Anti-aging Terhadap Sukarelawan
Pengujian efektivitas anti-aging menggunakan skin analyzer Aramo, parameter uji meliputi pengukuran kadar air moisture, pengukuran kehalusan
kulit evenness dan besar pori pore, pengukuran banyaknya noda spot, pengukuran keriput wrinkle. Pengukuran efektivitas anti-aging dimulai dengan
mengukur kondisi awal kulit punggung tangan sukarelawan. Kemudian dioleskan setiap pagi dan malam hari krim anti-aging minyak biji anggur pada kulit
punggung tangan. Seminggu sekali diukur perubahannya, sampai 4 kali pengukuran. Data yang diperoleh pada setiap parameter anti-aging dianalisis
secara statistik dengan metode ANOVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada
sukarelawan. Hasil uji statistik dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 65.