Pemeriksaan homogenitas sediaan Hasil penentuan tipe emulsi sediaan

28 Tabel 4.2 Data penentuan tipe emulsi sediaan krim menggunakan metil biru No Formula Kelarutan Biru Metil pada Sediaan Ya Tidak 1 F1 √ - 2 F2 √ - 3 F3 √ - 4 F4 √ - 5 F5 √ - 6 F6 √ - Keterangan: F1 = blanko tanpa minyak biji anggur F2 = Krim 5 F3 = Krim 10 F4 = Krim 15 F5 = Krim 20

4.1.4 Hasil pengukuran pH sediaan

Hasil penentuan pH sediaan krim minyak biji anggur dilakukan dengan menggunakan pH meter. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: untuk seluruh sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Nilai pH sediaan krim minyak biji anggur diperoleh antara 5,5 - 6,0, sediaan tersebut cenderung stabil. Penurunan nilai pH pada suatu sediaan bisa dipengaruhi oleh lingkungan seperti gas-gas di udara yang bersifat asam. Kenaikan nilai pH dipengaruhi oleh adanya mikroba di dalam sediaan. Hasil penentuan pH sediaan setelah pembuatan, didapatkan bahwa pH dari formula 1: 6,0, formula 2: 5,9, formula 3: 5,9 formula 4: 5,8, formula 5: 5,8. Sedangkan pH setelah 90 hari 3 bulan pengamatan stabilitas, didapatkan bahwa pH dari formula 1: 5,9, formula 2: 5,7, formula 3: 5,7, formula 4: 5,6, formula 5: 5,5. 29 Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan krim Sediaan Nilai pH Rata-rata Pada Hari Ke 7 14 21 28 90 F1 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 5,9 F2 5,9 5,9 5,9 5,8 5,7 5,7 F3 5,9 5,9 5,9 5,9 5,8 5,7 F4 5,8 5,8 5,8 5,7 5,6 5,6 F5 5,8 5,7 5,7 5,6 5,5 5,5 Keterangan: F1 = blanko tanpa minyak biji anggur F2 = Krim 5 F3 = Krim 10 F4 = Krim 15 F5 = Krim 20 Dari data dapat dilihat bahwa semakin banyak minyak biji anggur yang ditambahkan ke dalam sediaan krim maka pH sediaan semakin menurun, dan setelah penyimpanan selama 90 hari pH sediaan juga semakin menurun dengan kata lain pH sediaan semakin asam. Ini dapat disebabkan karena banyaknya kandungan asam pada minyak seperti asam linoleat, asam stearat, asam oleat,dan asam palmitat yang menyebabkan pH dari sediaan menjadi asam. Namun pH sediaan masih sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5 - 7,0, sehingga aman digunakan dan tidak menyababkan iritasi pada kulit Wasitaatmadja, 1997.

4.2 Hasil Uji Daya Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan

Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan yang dioleskan pada kulit yang tipis seperti pada belakang telinga dibiarkan selama 24 jam. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.4. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa semua panelis memberikan hasil negatif terhadap reaksi iritasi yang diamati yaitu eritema dan edema. Dari hasil uji