Skin Analyzer TINJAUAN PUSTAKA

18 Perawatan kulit sedini mungkin dapat mencegah efek penuaan, pada analisa konvensional diagnose dilakukan dengan mengandalkan kemampuan pengamatan semata. Pemeriksaan seperti ini memiliki kekurangan pada sisi analisis secara klinis-instrumental dan tidak adanya rekaman hasil pemeriksaan yang mudah dipahami Aramo, 2012. Menurut Aramo 2012 pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan skin analyzer yaitu moisture kadar air, evenness kehalusan, pore pori, spot noda, wrinkle keriput, kedalaman keriput juga terdeteksi dengan alat ini. Parameter hasil pengukuran dengan menggunakan skin analyzer dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Parameter hasil pengukuran dengan skin analyzer Parameter Hasil Moisture kadar air Dehidrasi Normal Hidrasi 0 – 29 30 – 50 51- 100 Evenness Kehalusan Halus Normal Kasar 0 – 31 32 – 51 52 – 100 Pore Pori Kecil Beberapa besar Sangat besar 0 – 19 20 – 39 40 – 100 Spot Noda Sedikit Beberapa noda Banyak noda 0 – 19 20 – 39 40 – 100 Wrinkle Keriput Tidak berkeriput Berkeriput Banyak keriput 0 – 19 20 – 52 53 – 100 Skin analyzer merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosa keadaan pada kulit. Skin analyzer dapat mendukung diagnosa dokter 19 yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas namun mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit, dengan menggunakan mode pengukuran normal dan polarisasi, dilengkapi dengan rangkaian sensor kamera pada skin analyzer menyebabkan alat ini dapat menampilkan hasil lebih cepat dan akurat Aramo, 2012. 20

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Penelitian ini meliputi pengelompokan sukarelawan, pembuatan sediaan krim minyak biji anggur, pemeriksaan terhadap sediaan uji homogenitas, uji pH, penentuan tipe emulsi, uji stabilitas sediaan, dan pembuktian kemampuan sediaan sebagai anti- aging. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: skin analyzer dan moisture checker Aramo Huvis, lumpang porselin, stamfer, cawan porselin, alat- alat gelas, penangas air, pH meter Hanna Instrument, dan neraca analitik Dickson.

3.1.2 Bahan - bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: aquadest, propilen glikol, trietanolamin, setil alkohol, asam stearat, sorbitol, nipagin, parfum, minyak biji anggur, metil biru, larutan dapar pH asam pH 4,01, larutan dapar pH netral pH 7,01.

3.2 Sukarelawan

Sukarelawan wanita sebanyak 15 orang berumur 20 - 30 tahun memiliki kulit punggung tangan yang kering dan berkerut karena sering terpapar sinar matahari. 21 3.3 Formulasi 3.3.1 Formula krim Sediaan krim dibuat berdasarkan formula dasar yang menggunakan tipe dasar krim minyak dalam air Young, 1972: R Asam stearat 12 Setil alkohol 0,5 Sorbitol 5 Propilen glikol 3 Trietanolamin 1 Gliserin 1 - 5 tetes Nipagin q.s Parfum 1 - 3 tetes Air suling ad 100

3.3.2 Formula Modifikasi

Formulasi krim yang digunakan dimodifikasi tanpa gliserin karena fungsinya sama dengan propilen glikol dan sorbitol, yang mana fungsi dari propilen glikol dan sorbitol adalah sebagai humektan yang lebih baik. Formulasi dasar krim sebagai berikut: R Asam stearat 12 Setil alkohol 0,5 Sorbitol 5 Propilen glikol 3 Trietanolamin 1 Nipagin 0,02 Parfum 1 - 3 tetes Air suling ad 100 Konsentrasi minyak biji anggur yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim anti-aging masing-masing adalah 5, 10, 15, dan 20. Formulasi dasar krim tanpa minyak biji anggur dibuat sebagai blanko. Rancangan formulasi dijelaskan sebagai berikut Tabel 3.1