Susut Beton Relaksasi Tegangan Baja

b. Susut Beton

Seperti halnya rangkak pada beton, besarnya susut pada beton dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor-faktor tersebut meliputi proporsi campuran, tipe agregat, tipe semen, waktu perawatan, waktu antara akhir perawatan eksternal dan pemberian prategang. Ukuran komponen struktur dan kondisi lingkungan mempengaruhi susut yang terjadi. Kira-kira 80 dari susut terjadi di tahun pertama. Kehilangan gaya prategang akibat susut pada baja dipengaruhi oleh besarnya regangan susut baja. Regangan susut pada beton di bagian tendon dipengaruhi oleh tegangan pada beton di daerah tersebut. Tegangan beton bervariasi terhadap waktu, maka akan sulit ditentukan besarnya. Susut shrinkage terbagi dua yaitu susut plastis yang terjadi selama beberapa jam setelah pengecoran beton segar di cetakan dan susut pengeringan yaitu berkurangnya volume beton karena hilangnya kandungan air pada beton akibat penguapan. Nilai kehilangan gaya prategang yang hilang pada beton dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : ∆� ��� = ∈ �ℎ. � �� Nawy, 2001 3.58 Dimana : ∆f PSH = kehilangan energi akibat susut N ∈ SH = regangan susut 820x 10 −6 mm mm ⁄

c. Relaksasi Tegangan Baja

Tendon stress-relieved mengalami kehilangan pada gaya prategang sebagai akibat dari perpanjangan konstan terhadap waktu. Besar pengurangan prategang bergantung tidak hanya pada waktu gaya prategang yang ditahan, melainkan juga rasio antara prategang awal dan kuat leleh baja prategang awal Nawy, 2001. Universitas Sumatera Utara Kehilangan gaya pada tendon akibat relaksasai dipengaruhi oleh tegangan ijin baja strand. Seperti halnya dengan rangkak dan susut, tegangan pada baja menurun sejalan dengan waktu. Penurunannya akan semakin cepat jika ditambah lagi dengan pengaruh relaksasi. Untuk mengetahui besarnya kehilangan gaya prategang akibat relaksasi baja yang dipengaruhi oleh rangkak dan susut, dapat digunakan persamaan sebagai berikut : ∆� �� = � � . log � 45 � � � � � − 0,55� Nawy, 2001 3.59 Dimana : ∆� �� = kehilangan prategang akibat relaksasi kg P e = Gaya prategang efektif P y = kuat leleh baja prategang ∶ 0,9Po untuk baja relaksasi rendah t = waktu perhitungan kehilangan hari Peraturan ACI 318-99 membatasi tegangan tarik di tendon prategang sebagai berikut : a. Untuk tegangan akibat gaya pendongkrakan tendon, f pj = 0,94 f py tetapi tidak lebih besar dari pada yang terkecil diantara 0,8 f pu dan nilai maksimum yang disarankan oleh pembuat tendon. b.Segera setelah transfer prategang, f pi = o,82 f py , tetapi tidak lebih besar daripada 0,74f pu . c. Pada tendon pascatarik, di pengangkeran dari perangkai setelah transfer gaya , f pi =0,7f pu. Nilai f py dapat dihitung dari : - Batang prategang, f py = 0,8f pu - Tendon stess-relieved,f py = 0,85f pu Universitas Sumatera Utara - Tendon relaksasi rendah,f py = 0,9 f pu

3.9 Perhitungan Lendutan