Perhitungan Lendutan METODE ANALISA

- Tendon relaksasi rendah,f py = 0,9 f pu

3.9 Perhitungan Lendutan

Falsafah desain yang disebut “pendekatan keadaan batas’ limit statae approach, yang dipakai oleh peraturan-peraturan Rusia pada tahun 1954 dan Amerika serta Inggris pada tahun 1071, memerlukan pengetahuan yang tepat mengenai perilaku batang beton struktural pada keadaan batas berganda dimana lendutan merupakan suatu kriteria penting untuk keamanan struktur. Kontrol terhadap lendutan penting karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Pelendutan yang berlebihan pada batang struktural utama tidak mudah terlihat dan pada waktunya, membuat lantai menjadi tidak sesuai dengan pemakaian yang sudah direncanakan. 2. Lendutan yang besar akibat pengaruh dinamis dan akibat pengaruh beban yang berubah-ubah dapat mengurangi kenyamanan pemakainya. 3. Lendutan yang berlebihan cenderung menyebabkan kerusakan pada permukaan, sekat, dan struktur yang berkaitan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lendutan pada beton prategang adalah : - Beban terpasang dan berat sendiri. - Besarnya gaya prategang. - Profil kabel. - Momen inersia potongan melintang. - Modulus elastisitas beton. - Susut, rangkak dan relaksasi baja. - Bentangan batang yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara - Kondisi penjepitan. Lendutan pada beton prategang dapat dianalisa dengan persamaan sebagai berikut Ada dua yang mempengaruhi dalam hal ini, yaitu lendutan akibat tendon prategang dan lendutan akibat beban eksternal yang dirumuskan sebagai berikut : Lendutan akibat tendon � = − ��. �. � 2 � 4 � . 1 �� = −�. �. � 2 8 �� 3.60 Lendutan akibat beban eksternal � = 5 �+�� 4 384 �� 3.61 Sehingga lendutan yang terjadi adalah ∆tot=b-a 3.62 Dimana : a = lendutan akibat tendon P = gaya prategang efektif L = panjang balok g = berat sendiri q = beban terpasang Universitas Sumatera Utara Analisa hasil dari perhitungan Metodologi pengerjaan Tugas Akhir dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini Preliminary Design Pradimensi Persyaratan Tegangan ijin Desain Prategang Gaya Prategang Penuh Gaya Prategang Parsial Menghitung Kehilangan Gaya Prategang Menghitung Kehilangan Gaya Prategang Rencanakan kabel dan tulangan Menghitung Gaya Prategang Efektif Rencanakan Kabel Prategang Menghitung Gaya Prategang Efektif Menghitung Momen Retak Menghitung Beban Dekompresi Perhitungan Lebar Retak Periksa Lendutan Periksa Lendutan Perbandingan Efisiensi Beton Prategang Penuh dan Prategang Parsial Universitas Sumatera Utara

BAB IV APLIKASI PERHITUNGAN

4.1 Data Awal Perencanaan

Dalam perencanaan penampang balok persegi, perhitungan besar gaya dongkrak jacking force harus dilakukan secara teliti. Data-data yang digunakan harus benar- benar akurat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perencanaan. Fungsi bangunan yang direncanakan adalah toko dengan panjang bentang balok terpanjang adalah 20 m. Kemudian mutu balok yang digunakan adalah f’c 41,5 Mpa. Asumsi tebal pelat lantai adalah 12 cm dan pada bagian tepi atap nenggunakan railing bata setinggi 50 cm. Dalam perencanaan ini, semua bagian struktur toko digunakan beton precast pabrik. Untuk balok dengan bentang 20 m akan digunakan balok presrtessed precast. Adapun desain toko yang direncanakan adalah : Gambar 4.1 Tampak depan toko Universitas Sumatera Utara