UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
saponin. Pada busa tersebut bila ditambahkan 1 tetes HCl 1, busa akan tetap stabil.
3.3.3.4 Identifikasi golongan steroid dan triterpenoid
Sebanyak + 5 gram serbuk dimaserasi dalam 20 mL eter selama 2 jam kemudian disaring. Diuapkan dalam cawan penguap
sampai kering. Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke dalam residu. Terbentuknya warna hijau
atau merah menunjukkan adanya steroidtriterpenoid.
3.3.3.5 Identifikasi golongan tannin
Sebanyak + 10 gram serbuk ditambah 10 mL air, dididihkan selama 15 menit, setelah dingin kemudian di saring
dengan kertas saring. Filtrat ditambah 1-2 tetes FeCl
3
1 , terbentuknya warna biru, hijau atau hitam menunjukkan adanya
seyawa golongan tannin.
3.3.3.6 Identifikasi golongan kuinon
Sebanyak + 1 gram serbuk dipanaskan dalam air selama 5 menit, disaring. Sebanyak 5 mL filtrat ditambah 5 mL NaOH 1 N,
terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon.
3.3.3.7 Identifikasi golongan minyak atsiri
Sebanyak + 2 gram serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi volume 20 mL, tambahkan 10 mL pelarut petroleum eter.
Pada mulut tabung dipasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air, kemudian disaring dengan kertas saring.
Filtrat yang diperoleh diuapkan pada cawan penguap, selanjutnya residu dilarutkan dengan pelarut etanol 95 sebanyak 5 mL lalu
saring dengan kertas saring. Filtratnya diuapkan dengan cawan penguap, residu yang berbau aromatik menunjukkan adanya
senyawa golongan minyak atsiri.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.4 Persiapan Hewan Uji
Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan bergalur Sprague-Dawley yang berumur 3-4 bulan dengan berat badan 200-250
gram diaklimatisasi selama ± 1 bulan agar dapat menyesuaikan dengan lingkungannya, mengontrol kesehatan dan berat badannya. Selama proses
adaptasi dilakukan pengamatan kondisi umum dan penimbangan berat badan. Hewan uji yang digunakan sebanyak 33 ekor. Pada penelitian ini
dilakukan uji pendahuluan pre-test dan uji lanjutan on goingadvanced –test. Uji pendahuluan menggunakan tikus sebanyak 8 ekor dibagi
menjadi 4 kelompok, masing – masing terdiri dari 2 ekor. Untuk uji lanjutan dipilih sebanyak 25 ekor tikus putih jantan secara acak untuk
dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor.
3.3.5 Rancangan Percobaan
Jumlah hewan uji yang digunakan pada tiap kelompok dihitung dengan rumus Federer, dimana t merupakan jumlah ulangan untuk tiap
perlakuan dan n adalah jumlah perlakuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
n-1 t-1 15 Murti, 2006. Sehingga dalam percobaan ini jumlah sampel minimal yang
dibutuhkan per kelompok adalah sebagai berikut : n-1 5-1
≥ 15 ; t = 5 n-1 4
≥ 15 4n – 4
≥ 15 4n
≥ 19 n
≥ 4.75 = n ≥ 5 Jumlah hewan uji yang digunakan yaitu 5 ekor tikus putih per kelompok.
Tabel 6. Pembagian kelompok hewan uji Kelompok
Dosis Jumlah
Tikus Sampel
Perlakuan
I . Normal
5 Kontrol normal, diberikan pakan biasa