UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2.4 Alat – Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: timbangan hewan, kandang tikus beserta tempat makanan dan
minum, sonde oral, jarum suntik, hotplate, blender, magnetic stirrer, destiller, oven, timbangan analitik, holder, vacuum rotary evaporator,
termometer celcius, kertas saring, kapas, kamera, alat tes strip kolesterol EasyTouch, timbangan hewan, timbangan analitik, dan alat-alat gelas.
3.3 PROSEDUR KERJA 3.3.1 Penyiapan Simplisia
Penyiapan simplisia berupa ganggang merah Gracillaria verrucosa dengan jumlah simplisia 450gram, melalui tahapan-tahapan
yang baik dan memenuhi syarat yang terdiri dari: sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, penggilingan dan pengayakan
sehingga didapatkan serbuk simplisia.
3.3.2 Ekstraksi Ganggang Merah Gracilaria verrucosa
Ekstraksi ganggang merah Gracillaria verrucosa dilakukan menggunakan metoda digesti. Simplisia ditimbang 450 gram, kemudian
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 1000 mL, ditambahkan pelarut etanol 70 hingga simplisia terendam. Setelah itu dipanaskan dengan
menggunakan Water bath pada suhu 40°-50°C dan batas tinggi pelarut setinggi 3 cm di atas simplisia. Kemudian labu Erlenmeyer 1000 mL
ditutup menggunakan corong yang telah ditutup oleh kapas basah. Digesti dilakukan selama satu hari sambil sesekali diaduk. Selanjutnya hasil
digesti disaring menggunakan kapas sehingga didapatkan filtrat. Filtrat yang telah disaring dilakukan penyaringan ulang menggunakan kertas
saring. Setelah itu filtrat di rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental. Digesti dilakukan secara berulang hingga warna pada rendaman
etanol tersebut terlihat jernih. Setelah didapat ekstrak kental maka, dilakukan penghitungan Rendemen ekstrak hasil perolehan kembali
dengan rumus:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bobot ekstrak yang didapat Rendemen = ------------------------------------------------- x 100
Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi
3.3.3 Uji Penapisan Fitokimia Farnsworth, 1969 3.3.3.1 Identifikasi golongan alkaloid
Sebanyak + 5 gram serbuk dilembabkan dengan 5 mL ammoniak 25 digerus dalam mortir, kemudian ditambahkan 20
mL kloroform dan digerus kembali dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan kertas saring, filtrat berupa larutan organik diambil
sebagai larutan A, sebagai larutan A 10 mL diekstraksi dengan 10 mL larutan HCl 1:10 dengan pengocokan dalam tabung reaksi,
diambil larutan bagian atasnya larutan B. Larutan A diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan disemprot atau ditetesi
dengan pereaksi Dragendroff, terbentuk warna merah atau jingga pada kertas saring menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Larutan
B dibagi dalam 2 tabung reaksi, ditambahkan masing-masing pereaksi Dragendroff dan pereaksi Mayer, terbentuk endapan
merah bata dengan pereaksi Dragendroff dan endapan putih dengan pereaksi Mayer menunjukkan adanya senyawa alkaloid.
3.3.3.2 Identifikasi golongan flavonoid
Sebanyak + 10 gram serbuk ditambah 100 mL air panas, didihkan selama 5 menit, saring. Ambil 5 mL filtratnya dalam tabung
reaksi, ditambahkan serbuk Mg secukupnya dan 1 mL asam klorida pekat dan 2 mL amil alkohol, kocok kuat dan biarkan memisah.
Terbentuknya warna merah, kuning, atau jingga pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya flavonoid.
3.3.3.3. Identifikasi golongan saponin
Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 10 mL air panas. Setelah dingin kocok kuat secara vertikal selama 10
detik, akan terbentuk busa yang stabil dan menunjukkan adanya