4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Pengertian tehadap aspek sosial dan lingkungan pasar tradisional ciputat, dapat diartikan suatu pola hubungan antar manusia sebagai individu
maupun komunitas baik yang berada di dalam pasar maupun dari wilayah sekitarnya dengan komponen lingkungan pasar tradisional ciputat yang dilihat
sebagai suatu kesatuan lingkungan hidup. UU No. 231997 menjelaskan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain. Lingkungan hidup itu juga merupakan sebuah sistem yang utuh, kolektivitas dari serangkaian subsistem
yang saling berhubungan, saling tergantung, dan fungsional satu sama lain, sehingga membentuk suatu kesatuan sistem.
a. Daya Dukung dan Daya Tampung Pasar Ciputat Pasar ciputat berdiri dengan tiga lantai, yaitu lantai basement, lantai
dasar, dan lantai atas. Tersebar atas dua bagian, yaitu Pasar Barat dan Pasar Timur. Dipadati oleh pedagang yang berasal dari berbagai wilayah yang
mayoritas berasal dari ciputat dan sekitarnya. Selain itu terdapat juga pedagang yang berasal dari luar Jakarta, seperti Padang, Banten, Jawa, dan
lain-lain. Lantai basement Pasar Ciputat banyak di isi oleh pedagang sembako
sembilan bahan pokok dan sayur, lantai dasar di isi oleh pedagang baju,
sepatu, dan toko lain. Sedangkan pada lantai satu hampir sama dengan lantai dua yang kebanyakan pedagangnya penjual baju, sepatu, pakaian dalam, kain,
dan kerudung. Di lantai atas ada beberapa pedagang yang mengisi namun banyak juga kios-kios yang kosong tidak ditempati. Sebagian besar pada lantai
ini di isi oleh pedagang pakaian. Di bawah pemisah bangunan Pasar Barat dan Pasar Timur terdapat
pedagang kaki lima PKL sampai sepanjang jalan H. Usman. Berbagai komoditi yang didagangkan antara lain, ikan basah, ayam, daging, sembako,
dan komoditi non-pangan seperti pakaian, sandal, mainan anak dan lainnya. Secara keseluruhan bangunan pasar berdiri di atas tanah seluas 5.670 m
2
dengan luas bangunan 14.516 m
2
. Untuk menggambarkan daya dukung ruang dagang yang terdapat
dalam bangunan pasar ciputat seluas 14.516 m
2
tersebut, maka dapat dilihat pembagiannya sebagai berikut:
a.1. Lantai Basement terdiri dari : a.1.1. Blok AK yang berisi kios-kios terletak di pasar timur
a.1.2. Blok BK yang berisi kios-kios terletak di pasar barat a.1.3. Blok BL yang berisi los terletak di pasar barat
a.2. Lantai Dasar, terdiri dari : a.2.1. Blok CK yang berisi kios-kios terletak di pasar timur
a.2.2. Blok DK yang berisi kios-kios terletak di pasar barat
a.3 Lantai Atas, terdiri dari : a.3.1. Blok EK yang berisi kios-kios terletak di pasar timur
a.3.2. Blok FK yang berisi kios-kios terletak di pasar timur a.3.3. Blok GK yang berisi kios-kios terletak di pasar barat
b. Ekosistem Pasar Ciputat Pasar Ciputat terletak di Kecamatan Ciputat yang merupakan bagian
daro Kota Tangerang Selatan yang mempunyai luas wilayah 14.729 km
2
. Terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai kota baru, dengan sendirinya
telah membuat lingkungan di Pasar Ciputat mengalami banyak perkembangan. Dengan letak geografis yang cukup strategis, berbatasan dengan kota Depok
dan DKI Jakarta, dan dengan kompleksitas masyarakat yang ada, ciputat telah menjadi wilayah yang semakin dinamis baik dari segi kemasyarakatan
maupun pembangunan. Beberapa komponen yang juga mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain ialah :
b.1. Adanya pembangunan fly over b.2. Pertambahan jumlah penduduk
b.3. Sistem lalu lintas jalan, dan b.4. Pertumbuhan pusat-pusat perdagangan baru
c Penduduk
Penduduk Ciputat saat ini telah berjumlah sebanyak 151.199 jiwa, terdiri dari 78.000 perempuan, dan 73.199 laki-laki. Laju pertumbuhan
penduduk Tangerang Selatan, Banten, pada tahun 2010 meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu dari 1.1 juta jiwa pada tahun 2009,
meningkat menjadi 1.3 juta jiwa.
6
Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dan kecenderungan peningkatannya, maka masyarakat yang akan berinteraksi dengan pasar
ciputat akan semakin beragam klas sosial maupun kesukuannya. Sehingga berbagai faktor yang akan berpebngaruh terhadap kepentingan masyarakat
itupun akan berdampak kepada cara berinteraksi masyarakat tersebut dengan pasar.
Hal-hal yang termasuk hambatan di dalam pembangunan ciputat antara lain adalah.
7
c.1. Jumlah penduduk yang padat c.2. Kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas
c.3. Pengaruh kehidupan Kota Jakarta c.4. Tingginya migrasi yang masuk
d Sampah
Dalam sehari dketahui bahwa sampah yang diproduksi dari pasar ciputat sekitar 24 meter kubik. Dari jumlah tersebut, selain berasal dari pasar,
sampah juga datang dari penduduk sekitar yang membuang sampahnya di tempat penampungan yang ada.
6
Jumlah Penduduk Ciputat. Artikel diakses pada tanggal 24 November 2010 dari Http:Batavia.co.id.2010GubernurBanten.html.
7
Rencana Strategis Kecamatan Ciputat tahun 2010.
e Lalu Lintas dan Jalan
Dari jenis-jenis jaringan dan jalan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan, yaitu :
e.1. Jalan arteri primer e.2. Jalan arteri sekunder
e.3. Jalan kolektor primer e.4. Jalan kolektor sekunder
e.5. Jalan lokal primer e.6. Jalan lokal sekunder
Dan dapat diketahui pula bahwa pasar ciputat di kelilingi oleh jalan-jalan sebagai berikut:
e.1.1. Jalan Dewi Sartika. Merupakan campuran jalan fly over dan jalan berjalur lambat. Jalan fly over ini tergolong jenis jalan arteri sekunder, di
mana jalan ini dirancang berdasrkan kecepatan rencana paling rendah 30 kmjam. Lebar jalan tidak kurang dari 8 meter, lalu lintas cepat tidak boleh
terganggu oleh lalu lintas lambat. Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan tidak diizinkan pada jam sibuk. Sedangkan jalan
Dewi Sartika adalah jalur lambat dan tergolong jalan kolektor primer. Jaringan jalan ini digunakan mulai dari batas menuju DKI ke Ciputat
Timur dan sebaliknya, mulai dari awal jalan Dewi Sartika menuju Ciputat
Timur. Kondisinya sangat padar dilalui oleh bus-bus penumpang besar dan angkutan umum yang kadang berhenti di ujung jalan masuk fly over.
e.2.1. Jalan Aria Putra. Merupakan jalan kolektor sekunder yang menghubungkan antara satu kawasan sekunder dengan kawasan lainnya.
Lebar badan kurang lebih 7 meer. Menurut ketentuannya, kecepatan paling rendah adalah 20 kmjam dan kendaraan angkutan berat tidak diizinkan.
e.2.2. Jalan H. Usman.batas tanah sisi utara POS GIRO atau Kantor Urusan Agama. Merupakan jalan lokal sekunder menghubungkan antar
kawasan dan perumahan. Jalan ini dibuat untuk rencana kecepatan paling rendah 10 kmjam. Lebar jalan ini kurang lebih adalah 5 meter, dalam
ketentuannya, kendaraan angkutan barang dan bus tidak diizinkan melalui jalan ini.
f Pusat Perdagangan Lain
Wilayah pasar ciputat yang meliputi Masjid Agung Al-jihad, Kantor Ranting Veteran, Niagara Teater kini terus berkembang seiring dengan
semakin banyak perubahan yang dialami oleh kotanya itu sendiri. Dengan adanya fly over yang dibangun pada tahun 2007, telah memberikan pengaruh
terhadap tumbuhnya kegiatan-kegiatan perekonomian baru. Saat ini, di tengah-tengah pasar ciputat muncul berbagai bentuk retail modern seperti Alfa
Mart dan Alfa Midi.
BAB IV ANALISIS DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP
KESEJAHTERAAN PEDAGANG TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG SELATAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan dan analisis mengenai Dampak Retail Modern terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional
Ciputat, Tangerang Selatan.
A. Dampak Retail Modern
Temuan studi ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pedagang pasar tradisional secara keseluruhan. Bab ini menganalisis secara khusus
kontribusi retail modern terhadap penurunan tersebut. Analisis kualitatif mengawali diskusi pada bab ini, Para pedagang yakin bahwa di masa
mendatang, keberadaan retail modern bakal mengganggu keberadaan pasar tradisional karena produk yang dijual tidak berbeda dengan harga yang sama
atau bahkan lebih rendah. Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di retail modern menjamin tersedianya rasa aman dan kenyamanan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, retail modern juga menyediakan potongan harga pada akhir pekan.
Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa pasar tradisional sampai terkena dampak retail modern.
Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan retail modern, di mana pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan retail modern, paling
banyak terkena dampak. Kedua, faktor yang terpenting adalah karakteristik