30
perumahan, pelayanan kerja, dan pelayanan sosial personal.
34
Dalam konteks Indonesia, perlu ditambahkan lag komponen agama. Jika dilihat seperti ini,
maka kesejahteraan sosial bisa dianggap sebagai bidang dan dalam bidang ini dipraktekkan berbagai macam profesi seperti guru, dokter, pekerja sosial, dan
sebagainya.
2. Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial
Dalam dunia keilmuan, telah diterima adanya asumsi bahwa suatu ilmu selalu membahas suatu sasaran tertentu. Dalam sasaran yang sama terdapalah
rumpun ilmu yang serupa. Sasaran itu bisa berupa benda mati dalam alam semesta ini seperti batu, fosil dan sebagainya atau suatu gejala sosial dalam
masyarakat seperti kemiskinan, kesejahteraan, keadilan, dan lain sebagainya. Kelompok sasaran yang pertama merupakan kajian dari ilmu alam, sedangkan
kelompok sasaran yang kedua merupakan kajian dari ilmu sosial.
35
Dilihat dari pembelahan kelompok sasaran tersebut, kesejahteraan sosial kiranya termasuk dalam rumpun ilmu sosial. Ketika kita mulai
mendefinisikan suatu bidang penyelidikan ilmiah, seperti bidang ekonomi, kita mengenali suatu kelas fenomena untuk dipelajari. Horton dan Hunt
merumuskan ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah diverifikasi dan terorganisasi yang diperoleh malalui penelitian ilmiah.
Batasan lain yang mengarahkan perhatian kita pada kelompok sasaran yang kedua dikemukakan oleh Selingman yaitu sebagai berikut:
34
Ibid. Suud, Muhammad. h. 14 h. 15. .
35
Ibid. Suud, Muhammad. h. 20.
31
… dengan demikian gejala-gejala yang berhubungan dengan kegiatan- kegiatan kelompok biasanya disebut gejala-gejala sosial, dan ilmu
yang menggolong-golongkan dan menafsirkan kegiatan-kegiatan demikian adalah ilmu-ilmu sosial. Jadi ilmu-ilmu sosial dapat
didefinisikan sebagai segenap ilmu jiwa dan budaya yang mempelajari kegiatan-kegiatan individu sebagai anggota dari suatu kelompok.
Sasaran ilmu kesejahteraan sosial meliputi beberapa hal di bawah ini:
36
3. Kondisi kesejahteraan individu, kelompok, dan komunitas 4. Aktivitas kesejahteraan
5. Kebutuhan pelayanan sosial 6. Fakta kesejahteraan
7. Institusi atau organisasi pelayanan sosial, dan 8. Negara kesejahteraan
2.1 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial Adapun 3 orientas kesejahteraan sosial yang dalam prakteknya dapat
terjadi pertautan antar ketiganya. Masing-masing adalah.
37
d. Oreintasi Akademik, mengemban tugas memprediksikan dan memecahkan masalah secara teoritis. Ilmu kesejahteraan sosial
diharapkan menunjukkan kompetensinya membina teori-teori, baik dalam mengembangkan meta teori pembinaan dan pengembangan
teori tentang teori dan hipotesa teori maupun teori praktek penciptaan model-model peecahan masalah.
36
Ibid. Suud, Muhammad. h. 22.
37
Ibid. Suud, Muhammad. h. 23.
32
e. Orientasi Klinis, mengemban tugas mengarahkan tinjauan teoritik pada prediksi ilmu pada sistem klien, mencakup kegiatan diagnose klien dan
keterlibatan terhadap pemecahan masalah. f. Orientasi Strategik, mengemban tugas memandang masalah yang ada
di luar sistem klien. Sumber daya atau lingkungan di luar diri klien berpengaruh terhadap pemecah masalah klien.
Yang perlu doperhatikan di sini adalah bahwa teori praktek yang diemban oleh oreintasi akademik di atas memiliki hubungan yang sangat erat
dengan orientasi klinik tersebut. Keeratan antar keduanya dapat dilihat dari bagaimana metode-metode pekerjaan sosial, seperti case work, group work,
dan community work, ditopang oleh teori-teori praktek pekerjaan sosial yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu bisa dimengerti bahwa pekerjaan sosial itu
identik dengan kesejahteraan sosial.
Gambar 1 Interaksi Orientasi Kesejahteraan Sosial
33
C. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
38
Sedangkan menurut kamus Indonesia-Inggris, dampak merupakan suatu benturan atau
pengaruh yang kuat baik negatif maupun positif antara dua benda atau manusia sehingga menyebabkan perubahan yang berarti pada momentum atau
sistem yang berbenturan tersebut. Pengertian dampak lainnya adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa perbuatan atau keputusan.
39
Menurut Badudu dan Zain, pengertian dampak adalah sebagai berikut : 1. Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi
2. Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang kain 3. Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang
lain. Maka pengertian dampak dari retail modern terhadap kesejahteraan pedagang pasar tradisional dapat diartikan sebagai daya yang dapat merubah
keberlangsungan yang biasa terjadi di pasar tradisional, baik dari segi pendapatan, penjualan, dan lain sebagainya.
38
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001. h. 849
39
Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 1998. h. 85