Penumpang Kursi Roda Wheel Chair Passenger Tahanan Prisoner

Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 menjamin seluruh pihak PT. Indonesia Air Asia dari dan atas segala tanggung jawab terhadap konsekuensi yang akan terjadi. Penumpang ibu hamil yang tidak dapat diberangkatkan oleh Indonesia Air Asia adalah : 1. Usia kehamilan 34 minggu atau lebih karena sangat beresiko tinggi. 2. Penumpang ibu hamil harus memberitahukan kapan tanggal kembalinya. Jika melebihi batas atau tidak sesuai dengan syarat yang berlaku, maka Air Asia akan menyangkalnya dengan tidak adanya pengembalian uang untuk sektor tersebut. 3. Jika staf meragukan kesehatan penumpang tersebut ketika di konter check-in maka penumpang tidak dapat diberangkatkan dan harus dirujuk terlebih dahulu kepada dokter bandara Airport Doctor.

4.4 Penumpang Kursi Roda Wheel Chair Passenger

Penumpang kursi roda yang dapat diterima untuk diberangkatkan oleh Air Asia Medan adalah WCHR R : Ramp – kursi roda untuk di Ramp. Maksudnya bahwa penumpang bisa berjalan mampu naik dan turun tangga pesawat, serta mampu berjalan ke dalam pesawat. Hanya saja penumpang membutuhkan kursi roda pada saat menuju ke pesawat. Adapun kategori penumpang kursi roda yang tidak diterima untuk diberangkatkan oleh Indonesia Air Asia Medan adalah : 1. WCHS – S : Steps adalah penumpang yang sulit untuk naikturun tangga pesawat tetapi dapat berjalan ke kabin secara perlahan. Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 2. WCHC – C : Cabin adalah penumpang yang sama sekali tidak bisa berjalan sehingga penumpang memerlukan kursi roda ke dari konter check-in, naik turun tangga dan ke dari tempat duduknya. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani penumpang yang memerlukan kursi roda adalah : 1. Pada saat check-in ada penumpang yang memerlukan kursi roda, maka serahkan kursi roda tersebut yang sebelumnya telah dipersiapkan ketika konter check-in dibuka. 2. Antar penumpang menuju ruang tunggu boarding gate ramp bila penumpang sulit untuk mengendalikan kursi rodanya, tetapi tawarkanlah bantuan tesebut apabila penumpang pergi sendiri tanpa ada pendampingnya. Penumpang akan boarding lebih dahulu setelah penumpang yang membayar hot seat dan pick a seat masuk ke dalam pesawat. 3. Ketika sampai di tangga pesawat penumpang tidak akan lagi menggunakan kursi rodanya. Penumpang akan dituntun naik ke pesawat oleh staf lapangan ataupun awak pesawat. 4. Pelayanan khusus tersebut akan diberikan sampai ke stasiun tujuan yaitu dapat menggunakan fasilitas kursi roda setelah turun dari pesawat. Mereka turun dari pesawat setelah penumpang lain turun..

4.5 Tahanan Prisoner

Adapun prosedur penanganan tahanan dan pengawalnya antara lain: 1. Petugas Pelaksana Hukum Law Enforcement Officer yang akan mengantar tahanan harus memberitahukan kepada Air Asia paling lama 3 jam sebelum Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 jadwal keberangkatan dengan menunjukkan identitas petugas yang mengawal, tahanan dan tingkat resiko dari tahanan tersebut. 2. Air Asia akan memberitahukan kepada Captain dan crew mengenai pengangkutan tahanan dan petugas yang mengawal beserta lokasi tempat duduk di dalam pesawat. 3. Tahanan yang beresiko tinggi harus dikawal minimal 2 orang pengawal. 4. Air Asia harus menegaskan bahwa tahanan yang dikawal telah diperiksa keamanannya dan tidak membawa barang yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan. 5. Dalam kondisi penerbangan yang normal, tahanan yang beresiko tinggi harus diborgol digari. 6. Air Asia akan memberitahukan pengawal untuk membebaskan membuka borgol tahanan ketika penerbangan dalam situasi darurat. 7. Tahanan harus selalu ditemani dikawal dan selalu dalam pengawasan pengawal 8. Pengawal dan tahanan masuk ke dalam pesawat sebelum penumpang yang lain masuk dan keluar dari pesawat setelah penumpang lain keluar. 9. Pengawal dan tahanan harus duduk sebisa mungkin jauh dari penumpang lain pada bagian belakang tetapi tidak di area yang hampir dekat dengan pintu keluar dan pengawal harus duduk diantara tahanan dan gang pesawat jalan diantara deretan tempat duduk. Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 10. Tidak akan makan dan minum tanpa izin dari pramugari flight attendant dan tidak diberikan peralatan makan atau peralatan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

4.6 Penumpang Sakit Sick Guest