Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Penumpang belum sempat masuk ke suatu negara, ternyata penumpang black list sehingga langsung dikembalikan ke negaranya.
2. Deportee: a. Posisi penumpang telah tinggal di suatu negara, kemudian dikembalikan
dengan proses imigrasi. b. Penumpang sudah masuk ke suatu negara, namun penumpang bermasalah
sehingga dipulangkan ke negaranya, seperti izin tinggalnya telah melebihi batas.
Penumpang yang dicekal biasanya disiarkan secara rahasia oleh pihak imigrasi. Imigrasi akan menasehati perusahaan penerbangan yang membawa
penumpang NTL, namun tidak berkewajiban untuk memberi alasan atas penolakan tersebut. Staf Air Asia yang mengatasnamakan perusahaannya harus
meminta izin untuk bertemu dengan penumpang dan kemungkinan memperoleh: 1. Tiket kembali pulang penumpang yang digunakan untuk mengangkut
penumpang dari negara tersebut. Jika penumpang tidak memegang tiket pulang, pembayaran pemesanan tiket ditanyakan kepada penumpang, jika
penumpang tidak mampu maka perusahaan penerbanganlah yang bertanggung jawa dan bukan penumpang.
2. Adanya fotokopi paspor atau dokumen perjalanan yang lainnya.
4.12.1 Penanganan Penumpang yang Dicekal
1. Di Stasiun Pengembalian
Adapun prosedur penanganan penumpang NTL ketika di stasiun pengembalian yaitu :
Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
a. Ketika diberitahu bahwa ada penumpang NTL, staf check-in harus mulai menangani check-in dan menerbitkan boarding pass penumpang tersebut.
b. NTL harus menjadi prioritas utama untuk diterima c. Staf harus mengkonfirmasikan jika NTL memilik bagasi check-in jika ada,
staf harus segera memberitahukan CBTO Central Baggage Tracing Office nomor bagasi penumpang tersebut.
d. Jika pengiriman bagasi dan NTL tidak mungkin dalam penerbangan yang sama, bagasi tersebut harus dikirim pada penerbangan selanjutnya ke
destinasi yang sama sebagai Not To Land Under Rush Tag. e. Central Baggage Tracing Office Missing Luggage Office harus
memberitahukan kepada stasiun penerima sesegera mungkin tentang penerbangan yang membawa bagasi NTL, kapan dan nomor Rush Tag.
f. Semua dokumen yang bersangkutan begitu juga dengan formulir NTL harus diserahkan kepada awak pesawat. Fotokopi dokumen harus
diarsipkan pada file kantor. g. Stasiun penerima harus diberitahukan sesegera mungkin.
h. Jika penumpang NTL dikarenakan kelalaian staf Air Asia sendiri, maka beri dukungan ataupun penjelasan bahwa dalam kasus ini penumpang
tersebuut merupakan korban dari kecerobohan staf. 2. Di Stasiun Penerima
Ketika mengetahui adanya penumpang NTL yang akan dikembalikan, maka prosedur penanganan yang harus dilakukan adalah :
Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
a. Ketika menerima informasi bahwa adanya penumpang NTL yang akan dikembalikan maka pastikan bahwa staf ada di pintu pesawat untuk
menerima penumpang tersebut. CBTO tetap standby di conveyor tempat pengambilan bagasi penumpang.
b. Pada saat tiba penumpang tersebut akan diserahkan kepada staf lapangan oleh awak pesawat. Paspor dan semua dokumen yang bersangkutan juga
diserahkan kepada staf, bukan penumpang. c. Staf akan mengantar penumpang ke kantor imigrasi dan menyerahkan
semua dokumen kepada petugas imigrasi d. Jika penumpang memiliki bagasi dan bagasinya tiba bersamaan dengan
pemiliknya maka bagasinya harus dicocokkan secepatnya dengan penumpang oleh CBTO.
e. Jika bagasinya tiba tidak bersamaan dengan penumpang, padahal keduanya diberangkatkan dalam penerbangan yang sama maka prosedur
penanganan kehilangan bagasi harus diterapkan. Apabila ada penumpang yang berstatus NTL dari penerbangan lain baik
itu dikawal maupun tidak, maka Air Asia harus menolak untuk membawanya walaupun perusahaan penerbangan tersebut memberi biaya yang besar atau
memberikan surat jaminan.
4.12.2 Penanganan Penumpang Deportasi