Penumpang Tunanetra Blind Visually Impaired Guest Penumpang Tunarungu DeafHearing Impaired Guest

Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 1. Captain akan menghubungi Flight Operation untuk melaporkan bahwa ada penumpang yang sakit di dalam pesawat. Flight Operation lah yang akan menentukan apakah pesawat dialihkan, tetap melanjutkan perjalanan, ataupun Return To Base RTB. 2. Flight Operation akan menghubungi pihak otoritas setempat. 3. Staf yang ada di lapangan harus memastikan bahwa petugas otoritas berada di gate pintu kedatangan lebih dahulu, menyediakan ambulance dan polisi setempat segera dikerahkan sebelum pesawat mendarat. 4. Mengisi formulir Guest Service Incident Report. 5. Meminta surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa penumpang telah meninggal sehingga keberangkatan penumpang tersebut dibatalkan. 6. Fotokopi surat keterangan tersebut dan diarsipkan dengan formulir Guest Service Incident Report pada file kantor.

4.7 Penumpang Tunanetra Blind Visually Impaired Guest

Kode untuk penumpang tunanetra adalah BLND. Mereka dapat melakukan perjalanannya dengan seorang anak yang berumur diatas 6 tahun, namun Air Asia tidak akan mengizinkan mereka berangkat membawa bayi. Penanganan penumpang tunanetra antara lain : 1. Terlebih dahulu tanyakan bantuan apa yang dibutuhkan oleh penumpang tersebut. 2. Staf seharusnya menyampaikanmenjelaskan bantuan dengan baik dan benar. 3. Ketika hendak berbicara, sapa penumpang atau sentuh tangannya secara pelan Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009 4. Pada saat staf mengantarnya biarkan penumpang tersebut memegang tangan anda staf. 5. Mereka akan berjalan agak dibelakang agar mereka dapat mengetahui arah jalan yang dilalui. 6. Jangan mendorong mereka yang dapat membuat mereka kebingungan. 7. Mereka harus duduk di tempat yang tidak menghalangi tugas awal pesawat menghalangi jalan ke area perlengkapan darurat ataupun mengganggu kecepatan proses evakuasi penumpang lain. 8. Mereka seharusnya duduk sedekat mungkin ke pintu darurat. 9. Mereka akan didahulukan naik ke pesawat dan turun setelah semua penumpang turun dari pesawat.

4.8 Penumpang Tunarungu DeafHearing Impaired Guest

Kode untuk penumpang tunarungu adalah DEAF. Mereka akan benar- benar dipertimbangkan untuk bepergian sendiri. Oleh karena itu, penumpang ini harus ada pendampingnya. Penanganan penumpang tunarungu antara lain : 1. Cobalah untuk berkomunikasi dengan mereka melalui tulisan misalnya memberi petunjuk ke boarding gate, jangan gunakan bahasa isyarat atau gerakan isyarat tangan. 2. Mereka harus duduk di tempat yang tidak menghalangi tugas awak pesawat, menghalangi jalan ke area perlengkapan darurat ataupun mengganggu kecepatan proses evakuasi penumpang lain. 3. Mereka seharusnya duduk sedekat mungkin ke pintu darurat. Mulia Wanti : Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Penumpang Lansia Elderly Guest