Rangkuman hasil wawancara Responden II

Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. Pada wawancara ketiga ini Azis terlihat sedikit berbeda. Mata Azis terlihat sedikit bengkak dan wajahnya kelihatan sangat lelah. Setelah peneliti menanyakan bagaimana kabar Azis, ia memberi tahu bahwa kondisi istrinya sedang tidak sehat sehingga ia tidak tidur selama dua hari. Azis selalu bersemangat ketika menceritakan bagaimana ia harus menghadapi kondisi istrinya. Ia menceritakannya dengan nada suara yang cukup tinggi, jelas, dan sesekali tertawa apabila merasa ada hal yang ia anggap lucu. Ketika bercerita tentang kondisi istrinya yang menurun nada suaranya berubah menjadi lebih pelan, melihat ke bawah, dan seperti menunjukkan kekesalan dengan mengucapkan “ck”. Wawancara sempat terhenti ketika nenek istri Azis datang. Nenek istri Azis menyuruh Azis untuk mengantarkan makanan ke tempat kerja ibu mertuanya. Azis mengatakan “ia” pada nenek kemudian melanjutkan pembicaraan dengan peneliti, lima belas menit kemudian wawancara diakhiri.

b. Rangkuman hasil wawancara

Azis nama samaran adalah anak ke delapan dari delapan bersaudara. Pendidikan terakhir Azis sampai program diploma 1. Saat ini Iman bekerja di sebuah bengkel sebagai mekanik, untuk menambah penghasilannya ia juga bekerja sebagai sales dari sebuah produk obat. Azis dan istrinya telah menikah selama delapan tahun. Jarak usia Azis dan istrinya cukup jauh yaitu dua belas tahun. Pernikahan Azis dan istrinya Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. tidak melalui proses pacaran. Azis adalah seorang muslim yang taat sehingga ketika proses pernikahannya dilakukan melalui proses ta’aruf atau yang lebih dikenal dengan proses pernikahan tanpa pacaran sesuai dengan syariat Islam. Setelah enam bulan menjalani proses tersebut akhirnya Azis menikahi istrinya. Azis menilai istrinya adalah orang yang tertutup dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Istri Azis sedang menjalani kuliah di bidang agama pada saat itu, menurut Azis istrinya tidak begitu nyaman dengan peraturan yang ketat di tempatnya berkuliah. Menurut Azis istrinya adalah orang yang lebih suka di rumah, ia suka membersihkan rumah, belajar, menonton televisi dan menyanyi. Istrinya juga bekerja sebagai guru mengaji untuk anak-anak. Pada saat empat bulan usia perkawinan mereka masalah menimpa keluarganya, istri Azis kehilangan salah satu orangtuanya. Pada saat itu istri Azis mengalami stres dan merasa mendengar suara-suara. Azis membawanya ke dokter dan melakukan pengobatan selama empat bulan. Ketika Satu tahun usia pernikahan mereka perilaku yang ditunjukkan istri Azis semakin berubah, ia lebih sering mendengar suara-suara, merasa curiga, dan mood tidak stabil. Azis masih berpikir hal ini dikarenakan masalah-masalah yang sedang dihadapi istrinya. Akhirnya Azis memutuskan membawa istrinya ke dokter spesialis jiwa, istri Azis di diagnosa menderita skizofrenia paranoid. Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. Semua aktifitas istri Azis terhenti. Istrinya tidak bisa lagi bekerja terlalu banyak dan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Pada situasi tersebut Azis sangat dibutuhkan istrinya. Azis harus membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus istrinya walaupun hal ini berarti pemasukan rumah tangga Azis berkurang sedangkan pengeluaran bertambah. Azis merasa biaya pengobatan istrinya yang bisa dibilang tidak murah menjadi beban bagi dirinya padahal ia harus mengurangi waktu kerja untuk menjaga istrinya apabila kondisi istrinya sedang tidak sehat. Berbagai usaha dilakukan Azis untuk menyembuhkan istrinya. Ia membawa istrinya melakukan pengobatan ke rumah sakit dan memberikan istrinya suplemen agar bisa mengurangi obat medis yang menurutnya sangat tidak baik. Kesabaran sangat diperlukan dalam menghadapi situasi istrinya yang sedang sakit. Salah satu keinginan Azis yang belum tercapai selama delapan tahun pernikahannya adalah memiliki keturunan, menurut Azis hal ini dikarenakan istrinya yang harus mengkonsumsi obat penenang yang tidak baik untuk janin. Saat ini kondisi istri Azis sudah mulai membaik, ia tidak lagi mendengar suara-suara meskipun dalam satu bulan pasti terjadi penurunan kondisi terutama jika ia sedang menghadapi masalah. Azis juga berinisiatif menukar obat medis dengan suplemen yang menurutnya tidak merusak organ tubuh. Azis berharap suatu saat kondisi istrinya bisa kembali sehat seperti semula. Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010.

c. Sumber-sumber stres dan proses appraisal