Hasil Observasi Responden II

Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010.

2. Responden II

a. Hasil Observasi

1 Wawancara I Azis adalah seorang pria berkulit putih yang memiliki tinggi 160 cm dengan berat badan sekitar 63 kg. Ia memiliki janggut di dagunya. Proses perkenalan peneliti dengan Azis tidak begitu lama yaitu sekitar dua minggu. Peneliti mengenal Azis di rumah sakit jiwa negeri ketika Azis sedang menemani istrinya yang sedang kontrol ulang. Azis dengan senang hati untuk membantu peneliti dan setuju untuk melakukan wawancara. Wawancara pertama dilakukan di rumah Azis. Rumah azis terletak di sebuah jalan kecil yang kira-kira terletak 500 meter dari jalan besar dan bersebelahan dengan mesjid. Pagar rumah Azis bersatu dengan pagar mesjid. Rumah Azis bertingkat dua dengan dua buah kamar tidur, satu kamar di lantai bawah dan satu di lantai atas. Terdapat sebuah ruang tamu, satu kamar mandi, dan sebuah dapur. Di lantai atas hanya ada kamar Azis dan istrinya serta gudang. Ketika peneliti mengunjungi rumah Azis orang-orang sedang melaksanakan shalat jumat di mesjid tersebut. Sesampainya peneliti di rumah Azis disambut oleh istri Azis karena Azis sedang melaksanakan shalat jumat di mesjid yang bersebelahan dengan rumahnya. Istri Azis menyambut dengan ramah dan mempersilahkan peneliti duduk di ruang tamu rumah Azis. Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. Rumah Azis terlihat sepi. Tidak ada orang lain yang berada di ruang tamu selain peneliti dan istri Azis. Peneliti dan istri Azis duduk di ruang tamu dengan beralaskan tikar. Istri azis menyuguhi peneliti dengan minuman berupa teh manis dan biskuit. Terdapat sebuah sepeda motor di dalam rumah, yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk. Di sebelah kanan rumah terdapat sebuah mesin jahit, meja makanan, dan kulkas, sedangkan di bagian kiri rumah terdapat lemari yang berisi dengan obat-obatan. 4 meter dari hadapan peneliti terdapat mimbar mesjid yang terbuat dari kayu, disamping kiri mimbar tersebut terdapat sebuah kamar mandi. Di samping kanan mimbar terdapat tumpukan tikar dan diatasnya diletakkan sebuah helm. Pukul 13.30 Azis telah selesai shalat jumat dan masuk kerumah. Ia mengucapkan salam dan dijawab oleh istri Azis dan peneliti. Ia tidak langsung mendatangi tempat dimana peneliti dan istri Azis duduk. Setelah 5 menit Azis baru menyapa peneliti. Saat itu Azis menggunakan kemeja berwarna coklat muda dan sarung berwarna biru yang bermotif kotak-kotak. Azis juga mengenakan peci di kepalanya layaknya seperti orang yang sehabis shalat jumat. Wawancara dilakukan di ruang tamu Azis, istri Azis berada di sebelah Azis selama wawancara berlangsung. Sesekali istri Azis kebelakang, kadang ia mengambil telepon genggamnya. Wawancara yang berlangsung selama satu jam tiga puluh menit itu berjalan dengan lancar. Azis menjawab pertanyaan peneliti dengan mudah dan lancar. Ia tidak menemukan kesulitan Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan peneliti. Dari awal hingga akhir wawancara posisi duduk Azis bersila, sesekali Azis memegang kakinya. Dalam menjawab pertanyaan Azis selalu menggerakkan tangannya ketika menjelaskan jawabannya. Ia selalu tersenyum ketika diberikan pertanyaan, tidak jarang ia tertawa ketika menceritakan sesuatu yang dianggapnya lucu. Ia sering menceritakan lelucon-lelucon yang membuat peneliti dan istri Azis tertawa. Wawancara sempat terhenti ketika kakek Azis keluar dari kamar dan menanyakan siapa yang datang. Azis pun menjawab bahwa yang datang adalah teman istrinya. Dua puluh menit sebelum wawancara selesai istri Azis mengangkat telepon sehingga wawancara berhenti. Ia memberi tahu Azis bahwa yang menelepon adalah temannya. Pukul 15.00 wawancara selesai karena Azis memiliki aktifitas lain yang harus dikerjakan. Peneliti berpamitan dengan Azis dan istrinya dan mengatakan ketika akan datang lagi akan memberitahu mereka terlebih dahulu. 2 Wawancara II Wawancara kedua peneliti dengan Azis tetap dilakukan di rumah Azis. Wawancara kedua ini dimulai pukul 13.25 WIB tepat setelah Azis selesai melaksanakan sholat jumat. Azis memakai baju muslim pria berwarna putih dipadukan dengan sarung yang bermotif kotak-kotak dengan warna merah dan kuning, serta Azis juga mengenakan peci berwarna hitam. Wawancara tetap dilakukan di ruang tamu Azis, kondisi rumah Azis tidak berubah, Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. hanya saja kali ini posisi tikar untuk duduk tidak diletakkan di dekat pintu depan tetapi bergeser ke tengah ruangan. Sebelum memulai wawancara peneliti bercerita sedikit dengan responden dan istrinya, lima menit kemudian wawancara dimulai. Pada saat wawancara posisi duduk Azis dan peneliti berhadap-hadapan, sedangkan istri Azis disebelah Azis. Azis duduk bersila selama wawancara, ia sering memegang jari-jari kakinya ketika wawancara. Ekspresi wajah Azis serius dalam menjawab pertanyaan, ia menjawab pertanyaan peneliti dengan sangat jelas. Posisi duduk Azis setelah dua puluh menit wawancara agak mundur kebelakang sambil menyandarkan tangan ke lantai tetapi hal ini tidak menjadi masalah, Azis tetap menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan santai dan berusaha menjelaskan selengkap mungkin. Tidak ada hal yang begitu mengganggu selama wawancara, akan tetapi setelah wawancara berlangsung selama satu jam kucing keluarga Azis muncul dan mendekati Azis, ia mengganggu Azis sehingga wawancara sempat terhenti selama beberapa menit. Wawancara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini berjalan cukup lancar. 3 Wawancara III Seperti wawancara sebelumnya, wawancara peneliti dengan Azis kali ini juga dilakukan di rumah Azis dan sesuai sholat jumat. Azis ditemani dengan istrinya ketika wawancara. Pada hari itu Azis menggunakan kemeja berwarna hitam dan sarung bermotif kotak-kotak berwarna hijau. Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. Pada wawancara ketiga ini Azis terlihat sedikit berbeda. Mata Azis terlihat sedikit bengkak dan wajahnya kelihatan sangat lelah. Setelah peneliti menanyakan bagaimana kabar Azis, ia memberi tahu bahwa kondisi istrinya sedang tidak sehat sehingga ia tidak tidur selama dua hari. Azis selalu bersemangat ketika menceritakan bagaimana ia harus menghadapi kondisi istrinya. Ia menceritakannya dengan nada suara yang cukup tinggi, jelas, dan sesekali tertawa apabila merasa ada hal yang ia anggap lucu. Ketika bercerita tentang kondisi istrinya yang menurun nada suaranya berubah menjadi lebih pelan, melihat ke bawah, dan seperti menunjukkan kekesalan dengan mengucapkan “ck”. Wawancara sempat terhenti ketika nenek istri Azis datang. Nenek istri Azis menyuruh Azis untuk mengantarkan makanan ke tempat kerja ibu mertuanya. Azis mengatakan “ia” pada nenek kemudian melanjutkan pembicaraan dengan peneliti, lima belas menit kemudian wawancara diakhiri.

b. Rangkuman hasil wawancara