Dekonstruksi Gambaran Neraka Dekonstruksi Warna Laut Dekonstruksi Alat Pernafasan Manusia

David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. permata yaspis, jernih seperti kristal Wahyu 21:10-11.” Dari kedua isi kitab suci di atas baik itu Al Quran maupun Alkitab, menggambarkan surga itu sesuatu yang indah dan menyenangkan. Lain halnya dengan Nedena yang menganggap bahwa surga itu tidak indah. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Nedena tidak pernah menganggap surga itu indah, hal ini tampak pada kutipan ini ”Anehnya lagi, aku juga tidak menganggap surga itu indah.” 262

4.2.1.6 Dekonstruksi Gambaran Neraka

Di dalam ajaran agama apapun, dikenal adanya ‘surga’ dan ‘neraka’. Surga adalah tempat orang-orang yang baik. Sedangkan neraka adalah tenpat orang-orang yang berdosa. Orang-orang yang berdosa sudah selayaknya mendapat hukuman dari Tuhan. Jadi pantaslah bahwa neraka itu adalah tempat yang panas dan menyakitkan. Dalam Alkitab tertulis “ Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu Wahyu 20:15.” Lautan api tersebut adalah gambaran neraka yang dimaksud. Bertitik tolak dari kutipan yang terdapat di Alkitab tersebut dapat dipastikan neraka itu adalah sesuatu keadaan yang panas dan menyakitkan. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Nedena menggambarkan neraka itu tidak dengan sesuatu yang buruk, panas dan menyakitkan tapi justru sebaliknya. Hal ini tampak pada kutipan di bawah ini: Tapi, aku juga tidak pernah menganggap neraka itu buruk. Memang semua orang bilang neraka itu tempat yang menyakitkan. Tapi, tidak ada bukti bahwa neraka itu panas dan menyakitkan. 262 David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010.

4.2.1.7 Dekonstruksi Warna Laut

Warna laut secara umum digambarkan dengan warna biru. Bahkan sesuai dengan pengamatan dan fakta yang ada, memang benar bahwa warna laut adalah berwarna biru. Nedena sebagai tokoh utama dalam novel ini, tidak pernah menggambarkan laut itu dengan berwarna biru, melainkan selalu dengan warna ungu. Hal ini tampak pada kut ipan di bawah ini: Seperti warna lautan yang selalu digambar Nedena. Dia juga suka menggambar laut dengan warna ungu karena warna itu serupa dengan warna kamarnya yang entah mengapa para tukang itu mengecetnya dengan warna ungu. 30 4.2.2 Bentuk Dekonstruksi dr. Aleda Selain Nedena, dr. Aleda juga mendekonstruksikan sesuatu. Dekonstruksi yang ditampilkan dr. Aleda dalam novel Dadaisme adalah:

4.2.2.1 Dekonstruksi Alat Pernafasan Manusia

Sebagaiman kita ketahui, manusia bernafas dengan paru-paru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:832 paru-paru memiliki pengertian organ tubuh yang berupa sepasang kantong berbentuk bulat toraks, terdapat di rongga dada, berfungsi sebagai alat pernafasan untuk membersihkan darah dengan oksigen yang diisap dari udara pada manusia dan sebagian binatang. Lain halnya dengan dr. Aleda, ia justru berpendapat bahwa manusia tidak bernafas dengan paru-paru. Hal ini tampak pada kut ipan di bawah ini: Teman SMA saya itu mengatakan bahwa saya akan tertarik pada kasus unik ini. Kemudian, saya baru paham bahwa memang kasus ini unik. Manusia adalah makhluk yang sangat unik., dan saya tahu bahwa mereka bukan hanya tercipta dari daging dan darah, mereka tidak bernapas karena paru-paru. 23 David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010.

4.2.2.2 Dekonstruksi Perasaan Romantis