Dekonstruksi Warna Langit Pikiran Bunuh Diri Suicide Thoughts

David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. Kata-kata di dalam kalimatnya dihubungkan oleh suara dan bukan oleh arti, atau oleh arti yang pribadi sekali sifatnya. Perbuatan-perbuatan bersifat simbolis, meskipun simbolismenya itu biasanya terlalu bersifat pribadi uintuk dapat dipahami. Pendek kata, penderita ini tidak hanya menarik diri dari kenyataan tetapi menggantinya dengan kenyataan yang sintetis. Hal ini sangat menyukarkan penyembuhannya. e. Skizofrenia paranoid Berbada dengan bentuk-bentuk lainnya, skizofrenia ini timbulnya agak lebih kemudian. Penderita ini juga mengalami gangguan emosi dan pikiran. Simtom pokoknya ialah delusi persecutory dan grandeur yang sistematis. Delusi-delusi ini sukar sekali disembuhkan. Dari jenis-jenis skizofrenia di atas, dapat disimpulkan bahwa Nedena termasuk ke dalam jenis skizofrenia simplex sederhana. 4.2 Analisis Bentuk Dekonstruksi yang Ada dalam Novel Dadaisme 4.2.1 Bentuk Dekonstruksi Tokoh Utama Nedena Di dalam gangguan jiwa yang dialami Nedena, ternyata ada bentuk dekonstruksi. Bentuk dekonstruksi tersebut adalah:

4.2.1.1 Dekonstruksi Warna Langit

Warna langit secara umum selalu digambarkan berwarna biru. Sesuai dengan pengamatan dan fakta yang ada memang benar langit berwarna biru. Menurut http:myscienceblogs.comkids20070420mengapa-langit-biru ada beberapa sebab mengapa langit berwarna biru. Bumi diselubungi lapisan udara yang disebut atmosfer. Walaupun tidak tampak, udara sebenarnya terdiri atas partikel-partikel kecil. David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. Cahaya dari matahari dihamburkan oleh partikel-partikel kecil dalam atmosfer itu. Tetapi kita tahu, cahaya dari matahari terdiri dari paduan semua warna, dari merah, kuning, hijau, biru, hingga ungu. Warna-warna itu memiliki frekuensi yang berbeda. Merah memiliki frekuensi yang lebih kecil dari kuning, kuning lebih kecil dari hijau, hijau lebih kecil dari biru, biru lebih kecil dari ungu. Semakin besar frekuensi cahaya, semakin kuat cahaya itu dihamburkan. Warna langit adalah sebagian cahaya matahari yang dihamburkan. Karena yang paling banyak dihamburkan adalah warna berfrekuensi tinggi hijau, biru, dan ungu, maka langit memiliki campuran warna-warna itu, yang kalau dipadukan menjadi biru terang. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Nedena, menggambarkan warna langit itu tidak pernah berwarna biru. Tampak pada kutipan di bawah ini: Lukisan di dinding rumah yang berlatar langit dan pemandangan desa selalu menggambarkan langit dengan warna biru, tapi tidak selalu dengan lukisan anak itu. Dia tidak menggambarkan langit seperti warna angkuh itu. Dia menggambarkan langit dengan warna merah muda dan matahari berwarna oranye seperti jeruk. 6 Langit adalah tempatnya, dia boleh menuangkan warna apa saja yang diinginkannya, entah itu merah muda, bahkan dia pernah mewarnai langit warna kuning dengan matahari berwarna hitam. 6 Sekali lagi dia menggambar langit, dan kini dia mengganti warnanya menjadi merah dengan matahari berwarna hijau. 7 Dia hanya ingin mewarnai langit dengan warna kesukaannya, tidak warna kesukaan Tuhan. 7 Malamnya Nedena kembali menggambar langit, kali Ini dia menggambar langit dengan warna ungu dan matahari berwarna putih. 8 Kali ini Nedena menggambar kota. Gedung-gedung besar meliuk-liuk mencakar langit. Tidak lupa juga pohon-pohon yang seperti serabut hijau David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. dengan garis vertikal berwarna hitam, dan lagi-lagi langit yang berwarna emas dengan matahari berwarna hitam. 11

4.2.1.2 Dekonstruksi Warna Matahari