Dekonstruksi Warna Matahari Dekonstruksi Malaikat

David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. dengan garis vertikal berwarna hitam, dan lagi-lagi langit yang berwarna emas dengan matahari berwarna hitam. 11

4.2.1.2 Dekonstruksi Warna Matahari

Warna matahari selalu berubah-ubah, sesuai pengamatan kita hal itu dapat terbukti. Hal ini diperkuat, menurut http:anangku.blogspot.com200611mengapa-matahari- terlihat kemerahan.html, matahari berwarna merah pada pagi hari dan kuning keperakan pada sore hari. Hal ini disebabkan karena proses hamburan cahaya oleh partikel-partikel di atmosfer kita. Partikel-partikel itu adalah partikel debu, partikel kecil, aerosol padat lainnya, dan aerosol cair. Di bulan, yang tidak ada atmosfernya, matahari tidak terlihat merah atau kuning. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Nedena tidak pernah menggambarkan matahari itu dengan warna merah atau warna kuning keperakan seperti yang dijelaskan di atas. Hal ini tampak pada kutipan di bawah ini: Langit adalah tempatnya, dia boleh menuangkan warna apa saja yang diinginkannya, entah itu merah muda, bahkan dia pernah mewarnai langit warna kuning dengan matahari berwarna hitam.6 Sekali lagi dia menggambar langit, dan kini dia mengganti warnanya menjadi merah dengan matahari berwarna hijau 7. Malamnya Nedena kembali menggambar langit, kali Ini dia menggambar langit dengan warna ungu dan matahari berwarna putih. 8 ini Nedena menggambar kota. Gedung-gedung besar meliuk-liuk mencakar langit. Tidak lupa juga pohon-pohon yang seperti serabut hijau dengan garis vertikal berwarna hitam, dan lagi-lagi langit yang berwarna emas dengan matahari berwarna hitam. 11

4.2.1.3 Dekonstruksi Malaikat

Menurut http:id.wikipedia.orgwikiMalaikatMalaikat_dalam_Perjanjian_Baru gambaran malaikat adalah digambarkan mengenakan pakaian yang berkilau- David Rici Ricardo : Dekonstruksi Dan Gangguan Jiwa Dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika, 2010. kilauan. Gambaran ini paling mirip dengan versi Yohanes 20:12 yang melukiskan Maria sendirian berbicara dengan dua orang malaikat yang berpakaian putih di dalam kubur Yesus. Dari kutipan ini dapat diambil kesimpulan bahwa malaikat berpakaian putih. Malaikat adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan, karena bertugas untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, bentuk dan keadaan malaikat pastilah sempurna. Dan sebagaima kita ketahui di dalam agama kita masing-masing, bahwa malaikat dapat bebas terbang ke mana saja dia suka dan bertempat tinggal di surga. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Nedena selalu menggambarkan malaikat dengan ketidaksempurnaan. Hal ini tampak pada kutipan di bawah ini: ‘Michail dapatkah kau sampaikan kepada Tuhan, mengapa dia mewarnai langit dengan warna biru?’ 10 Michail diam, kemudian duduk di hadapan Nedena. Sayapnya yang hitam masih mengepak-ngepak pelan yang menimbulkan desingan angin. 10 ` ‘Kaulihat, kan, Nedena. Sayapku Cuma satu. Aku tidak bisa terbang menggapai langit ketujuh. Malaikat-malaikat lainnya bersayap dua dan berwarna putih, sedangkan sayapku hitam. Aku tidak pernah bisa menyampaikan pertanyaanmu itu ke langit.’ 10 Nedena menatap malaikat kecil di hadapannya yang sayapnya hanya satu. Tangannya meraih tangan malaikat kecil itu, lalu Nedena menatap dalam-dalam dengan roman serius ke malaikat kecil tersebut. 10

4.2.1.4 Dekonstruksi Keadaan Gelap