Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum Kelas B Komite Medik dan Komisi Farmasi dan Terapi

Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.

2.1.4 Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah

Berdasarkan SK MenKes RI No. 983MenKesSKXI1992 tanggal 5 Oktober 1992 rumah sakit umum diklasifikasikan berdasarkan pada unsur pelayanan dan ketenagaan fisik yang terdiri dari :

a. Rumah Sakit Umum Kelas A

Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan subpesialistik luas. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum kelas A ini adalah sebagai berikut: 1.Direktur Utama yang dibantu oleh sebanyak-banyaknya 4 wakil Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama Pelayanan Medis 3. Wakil Direktur Utama Penunjang Medis 4. Wakil Direktur Utama Pendidikan dan Penelitian 5. Wakil Direktur Utama Umum dan Keuangan 6. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional 7. Dewan Penyantun 8. Satuan Pengawas Intern

b. Rumah Sakit Umum Kelas B

Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik. Rumah sakit ini dibedakan 2 jenis berdasarkan adanya fungsi sebagai tempat tenaga medis fakultas kedokteran yaitu Rumah Sakit Umum Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Non Pendidikan. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum kelas B adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama yang dibantu oleh sebanyak-banyaknya 3 wakil Direktur Utama Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. 2. Wakil Direktur Utama pelayanan medis dan keperawatan 3. Wakil Direktur Utama penunjang medis dan pendidikan 4. Wakil Direktur Utama umum dan keuangan 5. Komite medis dan staf medis fungsional 6. Dewan penyantun 7. Satuan pengawas intern c. Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum kelas C ini adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama Utama 2. Seksi keperawatan 3. Seksi pelayanan 4. Sub bagian kesekretariatan dan rekam medis 5. Sub bagian keuangan dan program 6. Instalasi 7. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional 8. Dewan Penyantun 9. Satuan Pengawasan Intern

d. Rumah Sakit Umum Kelas D

Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar. Susunan organisasi rumah sakit umum kelas D ini adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama 2. Seksi pelayanan Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. 3. Sub bagian kesekretariatan dan rekam medis 4. Sub bagian keuangan dan program 5. Instalasi 6. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional

2.1.5 Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 806 bMenKesSK1987 tentang Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta yaitu : 1. Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan rumah sakit berdasarkan pembedaan tingkatan dan kemampuan pelayanannya. 2. Rumah Sakit Umum Swasta adalah rumah sakit umum yang diselenggarakan oleh pihak swasta. 3. Klasifikasi rumah sakit umum swasta adalah : a. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum. b. Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum dan spesialistik dalam 4 empat cabang. c. Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik.

2.2 Komite Medik dan Komisi Farmasi dan Terapi

Komite medik adalah wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih dari Ketua Staf Medis Fungsional SMF atau yang mewakili SMF yang ada di Rumah Sakit. Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. Komite Medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama Utama Utama. Komisi Farmasi dan Terapi adalah sekelompok penasehat dari staf medik dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS. Pembentukan suatu Komisi Farmasi dan Terapi yang efektif akan memberikan kemudahan dalam pengadaan sistem formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat yang terbaik dan membantu mereka dalam menyeleksi obat terapi yang tepat bagi pengobatan penderita tertentu. Panitia ini difungsikan rumah sakit untuk mencapai terapi obat yang rasional. Komisi Farmasi Dan Terapi ini meningkatkan penggunaan obat secara rasional melalui pengembangan kebijakan dan prosedur yang relevan untuk seleksi obat, pengadaan, penggunaan, dan melalui edukasi tentang obat bagi penderita dan staf profesional. Ketua Komisi Farmasi Dan Terapi dipilih dari dokter yang diusulkan oleh komite medik dan disetujui pimpinan rumah sakit. Ketua adalah seorang anggota staf medik yang memahami benar dan pendukung kemajuan IFRS, dan ia adalah dokter yang mempunyai pengetahuan mendalam di bidang farmakologi klinik. Sekretaris panitia adalah kepala IFRS atau apoteker senior lain yang ditunjuk oleh kepala IFRS. Susunan anggota Komisi Farmasi Dan Terapi harus mencakup dari tiap SMF yang ada di rumah sakit.

2.3 Formularium Rumah Sakit