Instalasi Gas Medis HASIL DAN PEMBAHASAN

Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. - Setelah direndam di dalam tablet germisep, direndam kembali dengan larutan enzim atau jika perlu menggunakan alat khusus - Peralatan kemudian dibersihkan dengan air mengalir - Peralatan dikeringkan - Peralatan dibungkus dengan kain linen - Peralatan kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 132 C selama 15 menit atau dengan gas etilen oksida selama 2 jam. Untuk mengecek apakah peralatan telah steril sebelum dimasukkan ke alat sterilisasi dimasukkan suatu indikator biologi, dan bowidic test. - Peralatan yang telah disterilisasi kemudian disimpan dalam ruang steril sebelum didistribusikan ke ruangan yang membutuhkan - Peralatan kemudian di distribusikan CSSD juga memberikan penyuluhan kepada petugas kesehatan, pasien dan keluarga pasien untuk menjaga kebersihan dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial dengan menempelkan poster himbauan disetiap unit-unit pelayanan kesehata

4.4 Instalasi Gas Medis

Pengelolaan gas medis sudah ditangani oleh suatu instalasi khusus yaitu Instalasi Gas Medis sejak Februari 2005. Ini dilakukan untuk pengembangan pelayanan, mengingat gas medis merupakan perbekalan farmasi yang termasuk life saving yang sangat penting, dimana bila terjadi keterlambatan beberapa menit saja dapat menyebabkan kejadian yang cukup fatal, bahkan kematian. Instalasi Gas Medis telah mendistribusikan gas medis untuk melayani kebutuhan user-user yaitu: - Instalasi Rawat Darurat - Instalasi Rawat Jalan Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. - Instalasi Bedah Pusat - Instalasi Anestesi dan Reanimasi - Instalasi Kardiovaskuler - Instalasi Rindu A - Instalasi Rindu B - Instalasi Diagnostik Terpadu - Kemotoran Ambulance Dari hasil pengamatan, diperoleh informasi bahwa sejak adanya penanganan khusus untuk gas medis yaitu dengan berdirinya instalasi gas medis, distribusi gas medis ke unit-unit yang membutuhkan telah terlaksana dengan baik. Pokja Pelayanan dan Pemantauan Penggunaan Gas Medis menghadapi kendala dalam hal pendataan jumlah gas medis yang dipakai oleh pasien, hal ini disebabkan kurang aktifnya petugas lapangan di setiap user untuk mengisi formulir pemakaian gas medis yang diberikan oleh Instalasi Gas Medis kepada user-user. Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan merupakan suatu Instansi Pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. b. Pasien yang datang ke RSUP. H. Adam Malik Medan umumnya pasien Jamkesmas dan Pasien Askes, serta sebagian kecil pasien umum. c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit H. Adam Malik medan telah melaksanakan fungsi pelayanan perbekalan dan fungsi pelayanan medis. Dimana fungsi pelayanan perbekalan dilakukan oleh pokja Perencanaan dan Evaluasi, Pokja Perbekalan dan Pokja Apotek, sedangkan fungsi pelayanan medis dilakukan oleh Pokja Farmasi Klinis. d. Pokja perencanaan dan evaluasi telah melaksanakan perencanaan terhadap penyediaan perbekalan farmasi dan alat-alat kesehatan. e. Pokja perbekalan telah melaksanakan fungsinya dalam hal penyimpanan dan pendistribusian obat dengan baik di gudang perbekalan Farmasi. f. Pokja farmasi klinis telah melakukan pelayanan informasi obat, konseling pasien, visite ke ruangan rawat inap dan monitoring efek samping obat, pemantauan dan pengkajian penggunaan obat, ppendidikan dan penelitian, serta penanganan obat sitostatika yang masih dalam masa orientasi. Sementara pencampuran obat suntik secara aseptis, penyiapan TPN, penentuan kadar obat dalam darah belum terlaksana karena sarana dan prasarana belum memadai serta tenaga terlatih yang masih sedikit.