Resistensi Mikroba Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD .1 Ruang Lingkup CSSD

Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. adalah dengan mengganggu metabolisme sel bakteri. Sterilisasi gas digunakan untuk bahan-bahan yang tidak tahan terhadap panas dan uap Ansel, 1989.

2.5.3 Infeksi Nosokomial

Infeksi Nosokomial adalah Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit. Bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien. Beberapa kejadian Infeksi Nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit. Kasus infeksi nosokomial di seluruh dunia rata-rata 9 dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh dunia. Di Indonesia, data akurat tentang angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit belum ada http:www.pdpersi.co.id Penyebab Infeksi Nosokomial adalah kuman yang berada dilingkungan Rumah Sakit atau kuman yang sudah dibawa oleh pasien sendiri, yaitu kuman Endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkaan bahwa kejadian Infeksi Nosokomial adalah Infeksi yang secara potensial dapat dicegah atau sebaliknya dapat juga merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah http:www.pdpersi.co.id .

2.5.4 Resistensi Mikroba

Seiring dengan penemuan dan penggunaan antibiotika penicillin antara tahun 1950- 1970, banyak penyakit yang serius dan fatal ketika itu dapat diterapi dan disembuhkan. Bagaimana pun juga, keberhasilan ini menyebabkan penggunaan berlebihan dan pengunsalahan dari antibiotika. Banyak mikroorganisme yang kini menjadi lebih resisten. Meningkatnya resistensi bakteri dapat meningkatkan angka mortalitas terutama terhadap pasien yang immunocompromised. Resitensi dari bakteri di transmisikan antar pasien dan Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. faktor resistensinya di pindahkan antara bakteri. Penggunaan antibiotika yang terus- menerus ini justru meningkatkan multipikasi dan penyebaran strain yang resistan. Penyebab utamanya karena: a. Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dan tidak terkontrol b. Dosis antibiotika yang tidak optimal c. Terapi dan pengobatan menggunakan antibiotika yang terlalu singkat d. Kesalahan diagnosa Banyaknya pasien yang mendapat obat antibiotika dan perubahan dari gen yang resisten terhadap antibiotika, mengakibatkan timbulnya multiresistensi kuman terhadap obat-obatan tersebut. Penggunaan antibiotika secara besar-besaran untuk terapi dan profilaksis adalah faktor utama terjadinya resistensi. Banyak strains dari pneumococci, staphylococci, enterococci, dan tuberculosis telah resisten terhadap banyak antibiotika, begitu juga klebsiella dan Pseudomonas aeruginosa juga telah bersifat multiresisten. Keadaan ini sangat nyata terjadi terutama di negara-negara berkembang dimana antibiotika lini kedua belum ada atau tidak tersedia. Infeksi nosokomial sangat mempengaruhi angka morbiditas dan mortalitas di rumah sakit, dan menjadi sangat penting karena: a. Meningkatnya jumlah penderita yang dirawat b. Seringnya imunitas tubuh melemah karena sakit, pengobatan atau umur mikororganisme yang baru mutasi c. Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotika http:klikharry.wordpress.com20061221infeksi-nosokomial

2.6 Instalasi Gas Medis