Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Secara umum tugas rumah sakit adalah menyediakan keperluan untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983MenKesSKXI1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Untuk melaksanakn tugas tersebut, rumah sakit memiliki berbagai fungsi, antara lain yaitu: a. Menyelenggarakan pelayanan medis b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan nonmedis c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan g. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Beberapa indikator pelayanan di rumah sakit antara lain adalah: 1. Bed Occupancy Rate BOR: angka penggunaan tempat tidur BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi lebih dari 85 menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. Fauziah Annisa : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. 2. Length Of Stay LOS: lamanya dirawat LOS digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit yang tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus bersama dengan interpretasi BTO dan TOI. 3. Bed Turn Over BTO: frekuensi penggunaan tempat tidur Bersama-sama indikator TOI dan LOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit. 4. Turn Over Interval TOI: interval penggunaan tempat tidur Bersama-sama dengan LOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka Efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. 5. Net Death Rate NDR: angka kematian netto Digunakan untuk mengetahui mutu pelayananperawatan rumah sakit. Semakin rendah NDR suatu rumah sakit berarti bahwa mutu pelayanan rumah sakit tersebut semakin baik. 6. Gross Death Rate GDR: angka kematian bruto Digunakan untuk mengetahui mutu pelayananperawatan rumah sakit. Semakin rendah GDR berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik.

2.1.3 Klasifikasi Rumah Sakit