Prinsip-prinsip Mediasi Menurut Para Ahli

Jadi, kalau dalam PERMA No.1 Tahun 2008 menyebutkan bahwa semua perkara perdata wajib menempuh proses mediasi. Sedangkan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibatasi pada perkara kontentius.

D. Prinsip-prinsip Mediasi

1. Prinsip-prinsip Mediasi Menurut Para Ahli

Menurut Ruth Carlton terdapat lima prinsip mediasi, lima prinsip ini dikenal dengan lima dasar filsafat mediasi, kelima prinsip itu adalah prinsip kerahasiaan confidentiality, prinsip sukarela volunteer, prinsip pemberdayaan empowerment, prinsip netralitas neutrality dan prinsip solusi yang unik a uniqe solution. a. Prinsip Kerahasiaan confidentiality Kerahasiaan yang dimaksud di sini adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh mediator dan pihak-pihak yang bersengketa tidak boleh disiarkan kepada publik atau diberitahukan kepada pers oleh masing-masing pihak. Begitupun mediator itu sendiri tidak boleh membocorkan isi dari mediasi tersebut. Bahkan setelah mediasi itu memperoleh hasil, dokumentasi-dokumentasi yang ada harus dimusnahkan untuk menjaga kerahasiaan hasil mediasi tersebut. Dan para pihak yang terlibatpun diharapkan menghargai kerahasiaannya. mediator tidak dapat dijadikan saksi dalam memberi keterangan dalam kasus yang ia tangani. b. Prinsip Sukarela volunteer Yang dimaksud dengan sukarela disini yaitu masing-masing pihak yang bertikai datang ke mediasi atas keinginannya sendiri, dengan sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Prinsip kesukarelaan ini dibangun atas dasar bahwa orang akan mau bekerjasama untuk menemukan jalan keluar dari persengketaan mereka dan atas keinginan mereka sendiri. c. Prinsip Pemberdayaan empowerment Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa orang yang mau datang ke mediasi sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menegosiasiakan masalah mereka sendiri dan dapat mencapai kesepakatan yang mereka inginkan. Kemampuan mereka dalam hal ini harus diakui dan dihargai. Oleh karena itu setiap solusi atau jalan penyelesaian sebaiknya tidak dipaksakan dari luar. Penyelesaian sengketa harus muncul dari pemberdayaan terhadap masing-masing pihak, karena hal itu akan lebih memungkinkan para pihak untuk menerima solusinya. d. Prinsip Netralitas neutrality Dalam mediasi, seorang mediator hanya memfasilitasi prosesnya saja, dan mengontrol berjalan atau tidak mediasi tersebut. Sedangkan isinya tetap menjadi milik orang yang bersengketa. Dalam mediasi, mediator tidak ikut campur seperti halnya seorang hakim atau juri yang dapat menghakimi benar atau salahnya salah satu pihak atau membenarkan dan menyalahkan salah satu pihak, tetapi mediator di sini bersifat netral. e. Prinsip Solusi yang unik a uniqe solution. Solusi yang dihasilkan dari proses mediasi tidak haus sesuai dengan standar legal, tetapi dapat dihasilkan dari proses kreatifitas. Oleh karena itu hasil mediasi mungkin akan lebih banyak mengikuti keinginan kedua belah pihak, yang terkait erat oleh konsep pemberdayaan masing- masing pihak.

2. Prnsip-prinsip Mediasi Dalam al-Qur’an