61
BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI DI PENGADILAN
AGAMA JAKARTA SELATAN
A. Dasar Hukum Seorang Hakim Menjadi Mediator.
Dengan adanya PERMA Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan, maka pengadilan-pengadilan di
seluruh Indonesia mulai menerapkan wajib mediasi bagi perkara perdata. Pengadilan-pengadilan di seluruh Indonesia mulai berbenah untuk pelaksanaan
mediasi ini. Dari mulai menyediakan tempat khusus mediasi sampai dengan menyediakan mediator-mediator. Pada dasarnya mediator untuk pengadilan,
khususnya Pengadilan Agama bisa berasal dari mana saja asalkan memiliki sertifikat mediator. Akan tetapi, sedikitnya mediator non litigasi yang memiliki
sertifikat mediator maka para hakim pun dikerahkan untuk menjadi mediator. Dari banyaknya hakim di Pengadilan Agama seluruh Indonesia hanya sedikit yang
memiliki sertifikat. Menurut Dirjen Badilag, dari sekitar 3600 hakim Pengadilan Agama seluruh Indonesia hanya sekitar kurang lebih 300 hakim yang memiliki
sertifikat. Hal tersebut mungkin dikarenakan PERMA tentang mediasi tersebut baru dikeluarkan pada tahun 2008.
1
Hakim yang menjadi mediator atau mediator litigasi tidak diwajibkan memiliki sertifikat. Hakim yang tidak memiliki sertifikatpun diperbolehkan
1
Wawancara pribadi dengan Drs. Wahyu Widiana. Jakarta, 8 September 2010.
menjadi mediator. Akan tetapi tetap hakim yang memiliki sertifikat yang didahulukan sebagai mediator. Berbeda halnya dengan mediator non litigasi atau
non hakim. Bagi mediator non hakim diwajibkan memiliki sertifikat mediator. Dalam hal mediator non hakim ini Peradilan Agama menggandeng BP4 Badan
Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan.
2
Selain BP4, mediator yang ada di ranah Peradilan Agama yaitu mantan-mantan hakim yang sudah pensiun
dan sebenarnya ini sangat menguntungkan, karena mantan-mantan hakim merupakan orang yang terbiasa menangani perkara di Pengadilan.
3
Dikarenakan sedikitnya hakim Peradilan Agama yang memiliki sertifikat, maka BADILAG Badan Peradilan Agama menyisipkan pelatihan mediasi pada
pelatihan CAKIM Calon Hakim tiap tahunnya dan para cakim langsung mendapatkan sertifikat mediator. Kegiatan ini mulai berjalan pada pelatihan
CAKIM angkatan ke-5 yang diadakan pada tahun 2010 ini. Dan akan berjalan ke tahun-tahun berikutnya. Jadi para hakim Peradilan Agama di masa yang akan
datang akan memiliki sertifikat sepenuhnya dan tanpa terkecuali. Karena pelatihan tersebut diwajibkan oleh para CAKIM. Sebelumnya, pelatihan mediasi tersebut
dilaksanakan pada hakim-hakim dan tidak semua hakim mengikutinya.
2
Hermansyah, “Para Mediator Se-DKI Jakarta Mulai Diperkenalkan”, artikel diakses pada 22
September 2010
dari http:www.badilag.netindex.php?option=com_contenttask=viewid=5288Itemid=1
3
Wawancara pribadi dengan Drs. Kadi Sastro Wirjono. Jakarta, 8 September 2010.
B. Administrasi Mediasi Berdasarkan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang