estimasi yang menghasilkan estimator linier tidak bias Best Linear Unbias Estimator Blue.
5.3.1. Persamaan Regresi
Hasil persamaan regresi linier berganda setelah dilakukan trimming pengeluaran data outlier dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 5.11. Persamaan Regresi setelah trimming di atas maka model regresi linier berganda antara variabel independen X dengan variabel
dependen Y adalah :
Y = - 0,013 + 0,194 X
1
+ 0,005 X
2
+ 0,001 X
3
– 0,002 X
4
+ 0,003 D
1
Atau
+
ε
Nilai Perusahaan PBV = - 0,013 + 0,194 Profitabilitas ROA + 0,005 Kebijakan Hutang DER + 0,001 Kebijakan
Dividen DPR – 0,002 Keputusan Investasi + 0,003 Inider Ownership Dummy
1
+
ε
Tabel 5. 11 Persamaan Regresi Setelah Trimming Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant -,013
,004 -3,421 ,001
PROFITABILITAS ,194
,019 ,772
10,315 ,000 KEBIJAKAN HUTANG
,005 ,001
,262 3,434 ,001
KEBIJAKAN DIVIDEN ,001
,000 ,459
5,997 ,000 KEPUTUSAN INVESTASI
-,002 ,003
-,049 -,639 ,525
INSIDER OWNERSHIP ,003
,002 ,104
1,404 ,165 a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut di atas, maka pengaruh dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen
dapat di interpretasikan sebagai berikut: 1.
Nilai konstanta b = -0,013, menunjukkan bahwa apabila nilai semua
variabel independen Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER, dan Insider Ownership
D
1
2. Koefisien regresi b
diasumsikan sama dengan 0 nol maka Nilai Perusahaan PBV adalah - 0,013.
1
3. Koefisien regresi b = 0,194 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
Profitabilitas ROA sebesar 1 akan diikuti kenaikan Nilai Perusahaan PBV sebesar 19,4 dengan asumsi nilai variabel independen lainnya sama dengan 0
nol. Koefisien bernilai posotif berarti bahwa terjadi hubungan positif antara Profitabilitas ROA dengan Nilai Perusahaan PBV. Berarti semakin
meningkat Profitabilitas ROA maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Profitabilitas
ROA maka semakin menurun Nilai Perusahaan PBV.
2
= 0,005 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
Kebijakan Hutang DER sebesar 1 akan diikuti kenaikan Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,5 dengan asumsi nilai variabel independen lainnya sama
dengan 0 nol. Koefisien bernilai posotif berarti bahwa terjadi hubungan positif antara Kebijakan Hutang DER dengan Nilai Perusahaan PBV.
Berarti semakin meningkat Kebijakan Hutang DER maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun
Kebijakan Hutang DER maka semakin menurun Nilai Perusahaan PBV.
Universitas Sumatera Utara
4. Koefisien regresi b
3
5. Koefisien regresi b = 0,001 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
Kebijakan Dividen DPR sebesar 1 akan diikuti kenaikan Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,1 dengan asumsi nilai variabel independen lainnya sama
dengan 0 nol. Koefisien bernilai posotif berarti bahwa terjadi hubungan positif antara Kebijakan Dividen DPR dengan Nilai Perusahaan PBV.
Berarti semakin meningkat Kebijakan Dividen DPR maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin
menurun Kebijakan Dividen DPR maka semakin menurun Nilai Perusahaan
PBV.
4
6. Koefisien regresi b = - 0,002 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
Keputusan Investasi PER sebesar 1 akan diikuti penurunan Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,2 dengan asumsi nilai variabel independen
lainnya sama dengan 0 nol. Koefisien bernilai negatif berarti bahwa terjadi hubungan negatif antara Keputusan Investasi PER dengan Nilai Perusahaan
PBV. Berarti semakin meningkat Keputusan Invstasi PER maka semakin menurun Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin
menurun Keputusan Investasi PER maka semakin meningkat Nilai
Perusahaan PBV.
5
= 0,003 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
Insider Ownership Dummy
1
sebesar 1 akan diikuti kenaikan Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,3 dengan asumsi nilai variabel independen
lainnya sama dengan 0 nol. Koefisien bernilai posotif berarti bahwa terjadi hubungan positif antara Insider Ownership Dummy
1
dengan Nilai Perusahaan PBV. Berarti semakin meningkat Insider Ownership Dummy
1
maka
Universitas Sumatera Utara
semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Insider Ownership Dummy
1
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka model regresi linier berganda dari setiap variabel mempunyai pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen baik pengaruh yang negatif dan juga pengaruh yang positif. maka semakin menurun Nilai
Perusahaan PBV.
5.3.2 Pengujian Hipotesis