Pengujian Hiotesis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik scatter plot, sebagai berikut: A. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. B. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.8. Pengujian Hiotesis

Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan analisis statistik Uji Statistik F, Uji Statistik t dan koefisien determinasi R 2 . Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen di uji dengan tingkat kepercayaan 95 atau signifikansinya α = 5. Dalam melakukan pengolahan data dapat digunakan bantuan teknik statistik dari program SPSS.

1. Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat signifikansi mengenai pengaruh simultan atau serempak seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Universitas Sumatera Utara Ownership Dummy 1 H terhadap Nilai Perusahaan PBV. Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut: : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = D 1 Dari hipotesis di atas maka secara simultan Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy = 0 1 H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ D1 ≠ 0 tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV. Dari hipotesis di atas maka secara simultan Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy 1 Pengaruh seluruh variabel dilihat dari hasil regresi pada tabel ANNOVA pada kolom F serta tingkat signifikansi dari model tersebut, yaitu: berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV. a. Jika p – Value kolom siq ≤ 5 dan F – hitung F – tabel; maka tolak H dan terima H 1 b. Jika p – Value kolom siq 5 dan F hitung ≤ F – tabel; maka terima H . Artinya seluruh variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. dan tolak H 1 . Artinya seluruh variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Statistik t

Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh secara parsial dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan pengujian ini akan diketahui pengaruh secara signifikan Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy 1 H terhadap Nilai Perusahaan PBV. Hipotsis ini dirumuskan sebagai berikut: : b 1 Dari hipotesis di atas maka secara parsial Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy = 0 1 H tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV. 1 : b 1 Dari hipotesis di atas maka secara parsial Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy ≠ 0 1 Kriteria pengambilan keputusan: tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV. a. Jika t – hitung t – tabel df, α2 atau t – hitung - t – tabel df, α2, maka H1 yang diajukan diterima. b. Jika – t – tabel df, α2 ≤ t – hitung ≤ t – tabel df, α2, maka H 1 di tolak. Universitas Sumatera Utara

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 atau adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , dan D 1 yang digunakan dalam model dan mampu menjelaskan variasi variabel dependen Y. Nilai koefisien determinasi mempunyai nilai 0 nol sampai dengan 1 0 ≤ R 2 ≤ 1 . Jik a R 2 = 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan jika R 2 = 1 berarti variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel dependen. Semakin besar nilai R 2 maka semakin besar pengaruh serempak variabel independen terhadap variabel dependen, demikian juga sebaliknya semakin kecil nilai R 2 maka semakin kecil pengaruh serempak variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian