Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel lain contohnya Ukuran Perusahaan SIZE, Institutional Ownership IO, Tingkat Suku Bunga SBBI dan lain – lain. Berdasarkan nilai R sebesar 0,812 a artinya bahwa antara variabel independen dengan variabel dependen mempunyai hubungan yang cukup erat.

5.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji statistik F di atas dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000 ≤ 0,005 hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy 1 berpengaruh secara simultan atau serempak terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan PBV. Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,634 atau 63,4, artinya bahwa variabel independen seperti Profitabilitas ROA, Kebijakan Hutang DER, Kebijakan Dividen DPR, Keputusan Investasi PER dan Insider Ownership Dummy 1 Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa pengaruh dari masing – masing variabel independen terhadap dependen adalah sebagai berikut: dapat menjelaskan variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan PBV sebesar 63,4 dan sisanya sebesar 36,6 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti atau variabel yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Variabel lain contohnya Ukuran Perusahaan SIZE, Institutional Ownership IO, Tingkat Suku Bunga SBBI dan lain – lain. Universitas Sumatera Utara

1. Pengaruh Profitabilitas ROA Terhadap Nilai Perusahaan PBV

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Profitabilitas ROA berpegaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 – 2012. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Profitabilitas ROA sebesar 0,000 0,05 dan nilai koefisien regresi Profitabilitas ROA sebesar 0,194. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas ROA merupakan salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan besarnya Nilai Perusahaan ROA kepada para pemegang saham. Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Profitabilitas ROA berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan PBV. Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Profitabilitas ROA yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Profitabilitas ROA maka semakin menurun juga Nilai Perusahaan PBV. Hasil penelitian ini mendukung teori menurut Brigham dan Gapenski 2006:629, “Profitability is the net results of a number of policies and decisions.” Maksudnya profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan perusahaan. Perolehan profit ROA merupakan ukuran keberhasilan kinerja finansial perusahaan yaitu Nilai Perusahaan PBV. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Soliha dan Taswan, 2002 yang menyatakan Profitabilitas mempengaruhi Nilai Perusahaan dan juga penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati et. al., Universitas Sumatera Utara 2012 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi bertentangan menurut penelitian yang dilakukan oleh Gusaptono, 2010 menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan ke ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2. Pengaruh Kebijakan Hutang DER Terhadap Nilai Perusahaan PBV

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Kebijakan Hutang DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 – 2012. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Kebijakan Hutang DER sebesar 0,001 0,05 dan nilai koefisien regresi Kebijakan Hutang DER sebesar 0,005. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Hutang DER merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan besarnya Nilai Perusahaan PBV kepada para pemegang saham. Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Kebijakan Hutang DER berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan PBV. Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Kebijakan Hutang DER yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Kebijakan Hutang DER maka semakin menurun juga Nilai Perusahaan PBV. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori struktur modal dari Miller dan Modligiani Capital Structure Theory yaitu setelah menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak yang di bayar karena Universitas Sumatera Utara hutang menimbulkan pembayaran bunga yang akan mengurangi jumlah penghasilan kena pajak sehingga akan menaikkan nilai perusahaan, dan juga sejalan dengan Signaling Theory Teori Signaling yang menyatakan jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik dan dan agar harga saham meningkat, manajer bisa menggunakan kebijakan hutang yang digunakan sebagai sinyal yang lebih terpercaya untuk prospek perusahaan di masa yang akan datang dan dengan adanya sinyal tersebut akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian penelitian Mardiyati et. al., 2012 yang menyatakan bahwa Kebijakan Hutang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan juga penelitian Soliha dan Taswan, 2002 yang menyatakan kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan PBV. Akan tetapi bertentangan dengan penelitian Jusriani dan Shiddiq, 2013 yang menyatakan kebijakan hutang yang diproksikan ke DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Kebijakan Dividen DPR terhadap Nilai Perusahaan PBV

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Kebijakan Dividen DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 – 2012. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Kebijakan Dividen DPR sebesar 0,000 0,05 dan nilai koefisien regresi Kebijakan Dividen DPR sebesar 0,001. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Dividen DPR merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan besarnya Nilai Perusahaan PBV kepada para pemegang saham. Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Kebijakan Dividen DPR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan PBV. Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Kebijakan Dividen DPR yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat juga Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Kebijakan Dividen DPR maka semakin menurun juga Nilai Perusahaan PBV. Hasil penilitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Myers dan Majluf, 1984 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dan juga penelitian Jusriani dan Shiddiq, 2013 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Akan tetapi berbeda dengan menurut Mardiyadi, et. al., 2012 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend Payout Ratio DPR secara parsial tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan PBV, dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan Barbara, 2011 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan.

4. Pengaruh Keputusan Investasi PER terhadap Nilai Perusahaan PBV

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Keputusan Investasi PER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 – 2012. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Keputusan Universitas Sumatera Utara Investasi PER sebesar 0,525 0,05 dan nilai koefisien regresi Keputusan Investasi PER sebesar -0,002. Koefisien regresi tersebut bernilai negatif artinya bahwa variabel Keputusan Investasi PER berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan PBV. Berpengaruh negatif maksudnya semakin meningkat Keputusan Investasi PER yang dihasilkan perusahaan maka semakin menurun Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Keputusan Investasi PER maka semakin meningkat Nilai Perusahaan PBV. Menurut Jogiyanto, 2010 menyatakan informasi yang dipublikasi sebagai suatu pengumuman akan memberi signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka akan banyak investor yang berinvestasi ke perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian adalah bernilai negatif, maka sedikit yang berinvestasi ke perusahaan berarti penelitian ini tidak sejalan dengan teori Jogiyanto, 2010. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan Pawestri, 2006 yang menyatakan bahwa Keputusan Investasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Akan tetapi penelitian berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan Barbara, 2011 yang menyatakan bahwa Keputusan Investasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

5. Pengaruh Insider Ownership D

1 Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Insider Ownership D Terhadap Nilai Perusahaan PBV 1 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 – 2012. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Insider Ownership Universitas Sumatera Utara D 1 sebesar 0,165 0,05 dan nilai koefisien regresi Insider Ownership D 1 Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Insider Ownership D sebesar 0,003. 1 berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan PBV. Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Insider Ownership D 1 yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat Nilai Perusahaan PBV. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Insider Ownership D 1 Penelitian ini sejalan dengan penelitian Leland dan Pyle 1977 berpendapat bahwa insider berkeinginan untuk menginvestasikan modalnya ke dalam proyek mereka yang berkualitas, dan hal ini dapat mengindikasikan bahwa ekuitas yang dipegang oleh insider dapat bertindak sebagai signal terhadap nilai perusahaan dalam hal ini sinyalnya positif akan tetapi tidak signifikan karena dikaitkan dengan agency theory yaitu hubungan antara manajer dan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Jursiani dan Shiddiq, 2013 yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial INSD tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV, dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soliha dan Taswan, 2002 yang menyatakan bahwa Insider Ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. maka semakin menurun Nilai Perusahaan PBV. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan