Aspek Geografis Analisis Sensitivitas Peternakan Sapi Perah pada Koperasi Mahesa

maka bisa saja Perusahaan Susu Nestle menghentikan kerja sama dengan Koperasi Mahesa. Karena itulah peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa harus berupaya untuk menghasilkan susu sapi dengan kuantitas tinggi agar dapat tetap bekerja sama dengan Perusahaan Susu Nestle demi keberlanjutan usaha ternak sapi perah yang dimilikinya. Jadi apabila pesaing dari koperasi lain memiliki jumlah susu yang lebih banyak ketika disetorkan ke Perusahaan Susu Nestle, maka usaha ternak sapi perah yang tergabung di Koperasi Mahesa akan terancam.

5.4.4 Aspek Geografis

1. Jarak Kandang Dekat dengan Pemukiman W1 Hampir semua peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa meletakkan kandang ternaknya di pekarangan belakang rumahnya. Hal itu berarti kandang sapi perah dekat dengan rumah penduduk atau berada di daerah pemukiman. Tentunya hal ini mengganggu warga sekitar, baik terganggu oleh bau kotoran sapi, maupun suara sapi yang sering dikeluarkan ketika sapi mengalami birahi yang sering mengeluarkan teriakan. Dekatnya jarak kandang dengan pemukiman dapat melemahkan kelangsungan usaha ternah sapi perah, dikarenakan kandang tidak dapat diperluas dan itu berarti peternak susah meningkatkan jumlah sapi yang akan diternakkan. Selain itu, usaha tersebut berpeluang mendapat protes dari warga sekitar karena merasa terganggu dengan ternaknya. 2. Cuaca Tidak Menentu Yang Dapat Mempengaruhi Kondisi Fisiologis Ternak T2 Terjadinya perubahan cuaca menjadi salah satu faktor yang mengancam kesehatan ternak. Terlebih lagi, saat ini selang waktu antara musim penghujan dengan musim kemarau tidak menentu. Peristiwa ala mini diakibatkan adanya pemanasan global yang sudah terjadi beberapa tahun ke belakang. Misalnya, musim penghujan umumnya terjadi pada bulan September sampai Februari dan musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Maret sampai Agustus, namun kenyataannya musim tersebut datangnya tidak pada bulan-bulan tersebut. Bulan yang seharusnya sudah mengalami musim penghujan, ternyata masih jarang turun hujan dan suhu yang panas, begitu juga sebaliknya. Perubahan cuaca yang mengancam kesehatan ternak adalah ketika musim penghujan, suhu menjadi sangat dingin, tetapi ketika musim panas, suhu menjadi sangat tinggi. Selain itu, perubahan suhu juga sering terjadi ketika siang atau sore hari sering turun hujan, suhu akan menjadi dingin, namun pada malam harinya suhu menjadi panas. Perubahan cuaca dan suhu yang ekstrim inilah yang membuat sapi mengalami stress dan akhirnya jatuh sakit.

5.4.5 Analisis Matriks Posisi Kompetitif Relatif