telah  diekspor  ke  seluruh  dunia  tropik  dan  dipakai  untuk  memperbaiki  sapi setempat, terutama untuk produksi susu Wiliamson  Payne, 1993.
2.2.2. Budidaya Sapi Perah
2.2.2.1 Pembibitan
Syarat-syarat  yang  harus  dipenuhi  oleh  bibit  sapi  perah  betina  dewasa adalah:
  Produksi susu tinggi   Umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak
  Berasal  dari  induk  dan  pejantan  yang  mempunyai  keturunan  produksi  susu
tinggi   Bentuk tubuhnya seperti baji
  Matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau
kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat   Ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak,
kulit  halus,  vena  susu  banyak,  panjang  dan  berkelokkelok,  puting  susu  tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek
  Tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit  menular   Tiap tahun beranak.
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:   Umur sekitar 4- 5 tahun
  Memiliki kesuburan tinggi   Daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya
  Berasal dari induk dan pejantan yang baik   Besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan
yang baik   Kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat
  Muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar   Paha rata dan cukup terpisah
  Dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar
  Badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar   Sehat,  bebas  dari  penyakit  menular  dan  tidak  menurunkan  cacat  pada
keturunannya  Kantor  Deputi  Menegristek  Bidang  Pendayagunaan  dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Tanpa tahun.
2.2.2.2 Pengelolaan dan Pemberian Makan
1. Anak sapi pedet
Anak sapi dapat dipelihara di dalam atau di luar kandang.Di daerah tropis yang  lembab,  dimana  suhu  tinggi  sepanjang  tahun  dan  pertumbuhan  rumput
kurang  lebih  tetap,  pengelolaan  penggembalaan  sapi  perah  tumbuh  tercepat  jika dikelola  pada  system  di  luar
–  di  dalam,  yaitu  di  luar  pada  malam  hari  dan  di dalam  selama  siang  hari.Dengan  system  ini  anak  sapi  menerima  perlindungan
yang cukup dari tekanan iklim, larva dari parasit fototropis lebih sering masuk ke tubuh  anak  sapi  selama  penggembalaan  siang  hari  daripada  selama
penggembalaan pada malam hari.Anak sapi yang dikelola pada system di dalam –
di luar harus digembalakan bergiliran malam hari. Anak  sapi  diberikan  susu  sebanyak  10  sampai  12  persen  dari  berat
badannya  per  hari.  Untuk  makanannya,  pedet  harus  diberikan  konsentrat  dari umur 2 sampai 3 minggu dan disediakan hijauan yang bermutu terbaik.Campuran
makanan yang cocok yang kiranya tersedia di daerah tropis adalah bungkil kelapa sebanyak  50  bagian,  bungkil  kacang  tanah  sebanyak  25  bagian,  dan  bungkil
jagung  sebanyak  25  bagian.  Pada  umur  2  bulan,  rata-rata  pedet  di  daerah tropismakan  sorgum  0,45  kg  konsentrat  per  hari,  dan  pada  umur  3  bulan  paling
sedikit  0,7 kg per hari. Apabila pedet  disapih sesudah umur 3 bulan dan tumbuh dengan baik, mereka makan sekitar 1,4
– 1,8 kg konsentrat per hari demikian juga hijauan Wiliamson and Payne, 1993.
2. Sapi dara
Pada  prinsipnya,  pakan  sapi  dara  sama  dengan  pakan  pedet  lepas  sapih. Namun  kadar  protein  pada  bahan  konsentratnya  lebih  rendah  dari  pakan  pedet.
Protein  dan  energi  bisa  diperoleh  dari  rumput,  hijauan  kering,  atau  pastura
padang  rumput yang baik. Namun, jika hijauan atau rumput tersebut berkualitas rendah,    harus  ditambah  pakan  konsentrat  yang  berkadar  protein  15-16.
Pemberian  pakan  mempengaruhi  perkembangan  sapi  dara,  baik  perkembangan tubuhnya  maupun  alat  reproduksinya.    Target  bobot  badan  sapi  dara  umur  8-14
bulan adalah 200-300 kg. Pemberian pakan berupa rumput 10 dan konsentrat 1- 1,5 dari bobot hidup. Contoh konsentrat untuk sapi dara adalah konsentrat yang
terdiri  atas  55  bungkil  kelapa,  40  dedak  halus,  dan  onggok  Sutardi  1981 dalam Akkramuzzein, 2009.
Menurut Wiliamson and Payne 1993, sapi dara dapat dipelihara di dalam ruangan  atau  di  luar  ruangan.Biasanya  mereka  dipelihara  di  dalam  kandang
sampai  berumur  9 –  12  bulan.  Sapi  dara  yang  dipelihara  di  luar  ruangan  harus
digembalakan  secara  bergilir  di  sekitar  “paddock”  yang  berisi  rumput  untuk tujuan produksi susu, atau jika mutu dari tanaman rendah, mereka harus diberikan
makanan  tambahan.  Sapi  dara  yang  dipelihara  di  dalam  lapangan  harus  secara cukup  disediakan  air,  naungan,  mineral,  hijauan,  dan  jika  diperlukan  makanan
tambahan. Sapi dara yang dipelihara di lapangan dapat diberikan hijauan sisa hasil pertanian.Tetapi  mereka  juga  memerlukan  tambahan  makanan  hijauan  yang
bermutu tinggi dan tambahan konsentrat.
Tabel  2.1  Standart  Makanan  utuk  Sapi  Dara.  Kebutuhan  Zat-zat  Makanan Nutrient per Hari
Berat Hidup
kg Pengambilan
Makanan kg
TDN kg
Protein kg
Kalsium g
Fosfor g
150 3,6
– 4,4 2,30
– 2,80 0,43
– 0,53 12
11 200
4,8 – 5,6
2,90 – 3,40
0,47 – 0,57
13 12
250 5,8
– 6,6 3,30
– 3,80 0,57
– 0,69 14
13 300
6,8 – 7,6
3,85 – 4,35
0,59 – 0,75
15 14
Sumber :Wiliamson dan Payne 1993
Pakan yang diberikan berbeda dengan sapi yang telah menghasilkan susu. Sapi  yang  menghasilkan  lebih  dari  4,5  liter  susu  per  hari  diberikan  konsentrat
dalam  tingkat  dasar.  Adapaun  standart  makanan  untuk  sapi  yang  sedang menghasilkan susu adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Standar Makanan Untuk Sapi yang Sedang Menghasilkan Susu I.
Pemeliharaan Nutrisi yang diperlukan per hari Berat
hidup kg Ekuivalen
tepung kg Daya cerna
protein kasar kg
Kalsium g Fosfor g
363 2,3
0,23 13
19 408
2,5 0,25
15 22
454 2,7
0,27 16
23
II. Produksi Susu Nutrisi yang diperlukan per 1 kg susu
Kandungan lemak susu
Ekuivalen tepung kg
Daya cerna protein kasar
kg Kalsium g
Fosfor g
3,5 0,60
0,112 2,6
1,8 4,0
0,64 0,123
2,9 1,8
4,5 0,68
0,139 2,9
1,8 5,0
0,73 0,148
3,1 1,8
Sumber : McDonald et.al dalam Wiliamson dan Payne 1993
3. Sapi Jantan
Secara  umum  peternak  sapi  perah  di  daerah  tropis  mempunyai kemungkinan  yang  kecil  untuk  memilih  pejantan  yang  cocok.  Mereka  menerima
pejantan apa saja yang tersedia tanpa memperhatikan keturunan. Tetapi situasi ini tidak  terlihat  pada  usaha  yang  berskala  besar,  dimana  jenis  pejantan  dari  daerah
sedang  digunakan  untuk  tujuan  peningkatan  mutu.  Pemilihan  biasanya  mungkin dilaksanakan.
Setiap  usaha  harus  dilakukan  untuk  memberikan  mereka  pakan secukupnya sehingga mereka akan dapat dikawinkan pada umur semuda mungkin.
Sapi jantan dewasa harus menerima jenis ransum dengan tambahan 0,9 sampai 1,8 kg  konsentrat.    Sapi  tersebut  juga  harus  mendapat  air  bersih  yang  cukup  dan
ransum mineral lengkap Wiliamson dan Payne, 1993.
2.2.2.3  Kriteria dan Persyaratan Peternakan Sapi Perah
Berdasarkan  ketentuan  dari  Direktorat  Jenderal  Peternakan  dan Kesehatan Hewan 2012, terdapat beberapa kriteria dan persyaratan peternakan
sapi perah, yaitu antara lain :
1. Lokasi Lokasi  usaha  peternakan  sapi  perah  harus  memenuhi  persyaratan  sebagai
berikut :   Tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang RUTR dan Rencana
Detail Tata Ruang Daerah RDTRD setempat;   Mempunyai potensi untuk pengembangan sapi perah serta ditetapkan sebagai
wilayah pengembangan sapi perah;   Ketinggian lokasi terhadap wilayah sekitarnya disesuaikan dengan lingkungan,
sehingga kotoran dan limbah tidak mencemari lingkungan;   Usaha budidaya sapi perah sebaiknya terletak di daerah yang tidak ditemukan
gejala  klinis  atau  bukti  lain  penyakit  tuberkolosis,  brucellosis  keluron menular, anthrax radang limpa, anaplasmosis, piroplasmosis dan scabies;
  Lokasi  usaha  tidak  mudah  dimasuki  binatang  liar  serta  bebas  dari  hewan piaraan lainnya yang dapat menularkan penyakit;
  Didukung oleh infrastruktur yang baik. 2. Sumber Air dan Penerangan
Sumber  air  tersedia  tidak  jauh  dari  kandangkelompok  peternakan  atau dapat  mengalir  dengan  mudah  mencapai  kandang,  dengan  penerangan  yang
cukup. 3. Bangunan dan Peralatan
Untuk usaha budidaya sapi perah diperlukan bangunan, letak kandang, dan peralatan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  Konstruksi kandang harus kuat, terbuat dari bahan yang ekonomis dan mudah diperoleh,  sirkulasi  udara  dan  sinar  matahari  cukup,  drainase  dan  saluran
pembuangan  limbah  baik,  serta  mudah  dibersihkan,  lantai  dengan  kemiringan 5  tidak  licin,  tidak  kasar,  mudah  kering  dan  tahan  injak,  luas  kandang
memenuhi pesyaratan daya tampung ternak.   Letak kandang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mudah diakses terhadap transportasi; b. Tempat kering dan tidak tergenang saat hujan;
c. Dekat sumber air, atau mudah dicapai aliran air; d. Kandang isolasi terpisah dari kandangbangunan lain;
e. Tidak mengganggu lingkungan hidup; f. Memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi.
  Peralatan  meliputi  tempat  pakan  dan  tempat  minum,  alat  pemotong  dan pengangkut rumput, alat pembersih kandang dan pembuatan kompos, peralatan
kesehatan hewan, peralatan pemerahan dan pengolahan susu, peralatan sanitasi kebersihan dan peralatan pengolahan limbah.
4. Pakan   Setiap usaha peternakan sapi perah harus menyediakan pakan yang cukup bagi
ternaknya, baik yang berasal dari pakan hijauan maupun pakan konsentrat.   Pakan hijauan dapat berasal dari rumput, leguminosa, sisa hasil pertanian dan
dedaunan  yang  mempunyai  kadar  serat  yang  relatif  tinggi  dan  kadar  energi rendah. Kualitas pakan hijauan tergantung umur pemotongan, palatabilitas dan
ada tidaknya zat toksit beracun dan anti nutrisi.   Pakan  konsentrat  diberikan  sesuai  standar  kebutuhan  untuk  pedet,  sapi  dara,
sapi bunting, sapi laktasi dan sapi kering kandang. Pakan dapat berupa ransom komersil atau campuran sendiri.
  Pemberian  imbuhan  pakan  feed  additive  dan  pelengkap  pakan  feed supplement harus memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
2.2.3 Koperasi
Secara  umum,  yang  dimaksud  dengan  koperasi  adalah  suatu  badan  usaha bersama  yang bergerak  dalam bidang perekonomian, beranggotakan  orang-orang
yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan  hak,  berkewajiban  melakukan  suatu  usaha  yang  bertujuan  untuk
memenuhi  kebutuhan-kebutuhan  para  anggotanya.    Koperasi  merupakan  suatu badan  usaha  bersama  yang  berjuang  dalam  bidang  ekonomi  dengan  menempuh
jalan  yang  tepat  dan  mantap  dengan  tujuan  membebaskan  diri  para  anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka.