6. Pay Back Period PBP
Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Payback Period PP adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika Payback
Period PP lebih pendek dibandingkan period payback maximum, dan sebaliknya. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka untuk menentukan
alternatif terbaik dilakukan pemilihan investasi yang mempunyai Payback Period yang paling pendek Suliyanto, 2010.
Analisis Payback Period digunakan untuk menentukan layak tidak usulan proyek investasi, cukup dengan membandingkan antara waktu pengembalian
jumlah dana untuk investasi dengan umur ekonomi proyek. Bila payback period lebih pendekkecil dari jangka waktu umur ekonomi proyek, maka usulan proyek
dinyatakan layak dan sebaliknya Suratman, 2002.
2.2.6 Teori Analisis Sensitivitas
Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja
sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.Dengan melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut
dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa peka kelayakan usaha terhadap perubahan pada tiap-tiap
bagian dari tahapan analisis usaha. Untuk mengukur perubahan yang terjadi, maka perlu diasumsikan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi itu hanya satu bagian
variabelnya saja, sedangkan yang lain dianggap tetap. Kepekaan diartikan bahwa proyek tidak lagi dapat menghasilkan keun
tungan selama umur proyek NPV ≤ 0 Sofyan, 2003.
Perkiraan jumlah permintaan produk pada masa yang akan datang, disusun berdasarkan berbagai macam asumsi, misalnya permintaan tersebut tidak elastis
terhadap perubahan jumlah pendapatan penduduk atau perubahan harga. Pada kenyataannya, berbagai macam asumsi yang dipergunakan sebagai bahan
pegangan untuk menyusun perkiraan jumlah permintaan tersebut, pada masa yang
akan datang dapat berubah. Akibatnya, jumlah permintaan produk pada masa yang akan datang, dapat berbeda dengan jumlah permintaan yang diperkirakan.
Guna memperoleh jumlah perkiraan permintaan yang lebih dapat dipercaya, diperlukan analisa kepekaan sensitivity analysis permintaan, terhadap
perubahan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jumlah atau pola permintaan produk. Dengan metode analisa kepekaan itu, disamping jumlah perkiraan
permintaan pertama, akan disusun pula perkiraan permintaan kedua, ketiga, dan seterusnya sesuai dengan keperluan. Dalam tiap perkiraan tamabahan,
dimasukkan pengaruh perubahan faktor determinan tertentu misalnya harga terhadap permintaan produk. Hasil penggunaan metode analisa kepekaan adalah
perkiraan jumlah permintaan yang sifatnya optimistis, pesimistis, dan realistis. Sebagai contoh, apabila dalam survai lapangan diperoleh gambaran bahwa
permintaan produk bersifat elastis terhadap perubahan harga, sedangkan selama tiga tahun terakhir harga meningkat rata-rata 2 per tahun, maka proyeksi
permintaan produk di masa yang akan datang dapat disusun berdasarkan asumsi yang berikut :
Selama lima sampai sepuluh tahun yang akan datang tidak terjadi kenaikan harga produk,
Selama lima sampai sepuluh tahun-tahun yang akan datang terjadi kenaikan harga 2 per tahun,
Selama lima sampai sepuluh tahun yang akan datang terjadi kenaikan harga di atas 2 per tahun Sutojo, 2002.
2.2.7 Teori Analisis SWOT