3.5.2 Analisis Kelayakan Usaha
Untuk menyelesaikan permasalahan kedua atau pada hipotesis pertama tentang kelayakan usaha susu sapi pada peternakan sapi perah, menurut Ibrahim
2003, untuk mengujinya akan didekati dengan menggunakan analisis : 1.
NPV Net Present ValueNPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan
dalam mengukur apakah suatau proyek feasible atau tidak. Formula untuk mengukur nilai NPV adalah :
atau
atau
dimana: NB
= Net Benefit = Benefit – Cost
C = Biaya Investasi + Biaya Operasi
= Benefit yang telah di-discount = Cost yang telah di-discount
i = Discount factor
n = Tahun waktu
Kriteria pengambilan keputusan : 1 Jika NPV 0, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam
Koperasi Mahesa layak feasible untuk dilaksanakan 2 Jika NPV 0, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam
Koperasi Mahesa tidak layak untuk dilaksanakan.
3 Jika NPV = 0, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa berada dalam keadaan break event point BEP dimana
TR = TC dalam bentuk present value.
2. IRR
Internal Rate of Return IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan 0 nol. Adapun formula untuk
menentukan IRR adalah sebagai berikut :
dimana : i
1
= tingkat discount factor yang menghasilkan NPV
1
i
2
= tingkat discount factor yang menghasilkan NPV
2
Kriteria pengambilan keputusan : 1 Jika IRR discount factor, maka usaha peternakan sapi perah yang
tergabung dalam Koperasi Mahesa layak feasible untuk dilaksanakan 2 Jika IRR discount factor, maka usaha peternakan sapi perah yang
tergabung dalam Koperasi Mahesa tidak layak untuk dilaksanakan. 3 Jika IRR = discount factor, maka usaha peternakan sapi perah yang
tergabung dalam Koperasi Mahesa berada dalam keadaan break even point.
3. Net BC
Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di-discount positif + dengan net benefit yang telah di-discount negatif -.
Adapun formula untuk menentukan Net BC adalah sebagai berikut :
dimana: N
= net benefit yang telah di-discount i
= Discount factor n
= Tahun waktu
Kriteria pengambilan keputusan : 1 Jika Net BC 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam
Koperasi Mahesa layak feasible untuk dilaksanakan 2 Jika Net BC 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam
Koperasi Mahesa tidak layak untuk dilaksanakan. 3 Jika Net BC = 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam
Koperasi Mahesa berada dalam keadaan cash in flows sama dengan cash out flows, dalam present value disebut dengan Break Event Point BEP, yaitu
total cast sama dengan total revenue.
3. Gross BC
Gross Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di-discount. Adapun
formula untuk menentukan Net BC adalah sebagai berikut :
dimana : B
= Benefit C
= Cost i
= Discount factor n
= Tahun waktu Kriteria pengambilan keputusan :
1 Jika Gross BC 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa layak feasible untuk dilaksanakan
2 Jika Gross BC 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa tidak layak untuk dilaksanakan.
3 Jika Gross BC = 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa berada dalam keadaan BEP
4. PR
Profitability Ratio merupakan suatu ratio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi.
Adapun formula untuk menentukan Net BC adalah sebagai berikut :
dimana : = Benefit yang telah di-discount
O = Biaya operasi dan pemeliharaan
= Investasi i
= Discount factor n
= Tahun waktu Kriteria pengambilan keputusan :
1 Jika PR 1, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa layak feasible untuk dilaksanakan
2 Jika PR 1, maka peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa tidak layak untuk dilaksanakan.
3 Jika PR = 0, maka usaha peternakan sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Mahesa berada dalam keadaan BEP
5. PBP
Pay Back Period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan cash in flows secara kumulatif sama dengan jumlah
investasi dalam bentuk present value. Analisis Pay Back Period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama
usahaproyek yang dikerjakan baru dapat menghasilkan investasi. Adapun formula untuk menentukan Net BC adalah sebagai berikut :
dimana : Tp-1
= Tahun sebelum terdapat PBP = Jumlah Investasi yang telah di-discount
= Jumlah Benefit yang telah di-discount sebelum PBP = Jumlah Benefit pada PBP berada
i = Discount factor
n = Tahun waktu
Kriteria pengambilan keputusan : 1
Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar dalam perputaran
modal. 2
Terlambatnya pengembalian investasi dari proyek yang dikerjakan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan
3.5.3 Analisis Sensitivitas