lvii Yaitu resiko yang mempengaruhi semua perusahaan disebut juga resiko pasar
atau market risk yang tidak dapat didiversifikasi investor. 2. Resiko Tidak Sistematis Unsystematic Risk
Yaitu resiko yang hanya mempengaruhi satu atau beberapa perusahaan saja, disebut juga resiko unik dan dapat didiversifikasi dengan membentuk suatu
portofolio.
F. Penelitian Sebelumnya
Yarnest 2002 meneliti mengenai pengaruh variabel kinerja keuangan suatu perusahaan terhadap return saham study kasus di Bursa Efek Surabaya. Tujuan
dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari EPS, EVA, ROA, ROE, dan Financial leverage
secara simultan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap return saham dan untuk mengetahui variabel kinerja keuangan manakah yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap return saham. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan variabel kinerja keuangan yang terdiri dari EPS, EVA, ROA, ROE,
dan Financial leverage secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, dan variabel return on asset ROA mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap return saham di Bursa Efek Surabaya. Syahib Natarsyah 2000, melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
beberapa faktor fundamental dan resiko sistematis terhadap return saham kasus industri barang konsumsi yang go public di pasar modal Indonesia. Variabel
fundamental yang digunakan return on equitys, debt to equity ratio, book value dan divident pay out ratio. Hasil penelitiannya dari keempat variabel independen
tersebut yang mempengaruhi return saham adalah return on equtiy, debt to equtiy
lviii ratio
dan book value sedangkan divident pay out ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Penelitian mengenai faktor fundamental terhadap return saham telah dilakukan oleh Njo Anatasia, Yanny Widiastuty, dan Imelda Wijiyanti 2003.
Dalam penelitian ini selain faktor fundamental, mereka menambahkan resiko sistematik sebagai variabel independen terhadap dependennya yaitu return saham
perusahaan properti. Sampel yang diambil adalah sebanyak 13 perusahaan dengan periode 1996 sampai tahun 2001, pengambilan sampel dilakukan dengan
pendekatan non probability random sampling dengan metode purposive sampling
. Variabel independen faktor fundamental terdiri dari ROA, ROE, BV, DER, Required rate of return r, dan beta resiko sitematis. Hasil penelitian
menunjukkan hanya faktor fundamental book value BV yang secara signifikan mempengaruhi return saham secara parsial dan secara simultan semua faktor
fundamental dan beta mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Ari Christianti dan Murti Lestari 2005, menguji pengaruh nilai saham yang beredar, struktur modal, resiko pasar, dan suku bunga terhadap return di Bursa
Efek Jakarta dengan pendekatan modal dinamis pada sektor aneka industri periode 1996-2002. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji statistik secara
simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham, dan secara parsial hanya nilai saham yang beredar dan suku bunga yang memiliki pengaruh terhadap
return saham. Berdasarkan hasil uji model dinamis menunjukkan bahwa nilai
saham yang beredar berpengaruh positif secara signifikan pada 1 baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, struktur modal berpengaruh negatif
lix terhadap return saham secara signifikan pada 1 dalam jangka panjang. Beta
saham dengan model ECM Error Correction Model menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, beta saham berpengaruh negatif terhadap return saham secara
signifikan pada 1, dan tingkat suku bunga dalam jangka panjang berpengaruh negatif secara signifikan pada 10.
Penelitian mengenai analisis fundamental dan variabel makro ekonomi yang mempengaruhi harga dan return saham pada umumnya menghasilkan suatu
penelitian dimana faktor yang mempengaruhi harga dan return saham dalam jangka pendek adalah kurs dan suku bunga, sedangkan inflasi dirasakan hanya
mempunyai pengaruh langsung dalam jangka panjang. Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu 2003 dalam penelitiannya mengenai
peranan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar dalam mempengaruhi pasar modal Indonesia selama krisis ekonomi, membuktikan bahwa perubahan
profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan harga saham badan usaha selama periode
krisis ekonomi. Secara parsial hanya suku bunga dan nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham selama periode krisis ekonomi
tersebut. Tendi Haruman, Trimanto S Wardoyo dan Rosi Rosmayanti 2005 dalam
penelitiannya mengenai pengaruh nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga SBI dan inflasi Indek Harga Konsumen IHK terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Jakarta periode Juli 2003-Juli 2005, menyimpulkan bahwa hasil analisa statistik secara simultan terdapat pengaruh
antara nilai tukar rupiah per dolarAS, tingkat suku bunga SBI dan inflasi IHK
lx terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Bursa Efek Jakarta. Hal ini
dapat dibuktikan karena tingkat signifikansi pada Uji F yang dihasilkan secara simultan 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sedangkan hubungannya adalah sebesar
0.396 atau 39,6. Dedi Junaedi 2005 dalam penelitiannya mengenai dampak tingkat
pengungkapan informasi perusahaan terhadap volume perdagangan dan return saham penelitian empiris terhadap perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta. Yunita 2001 dalam penelitiannya mengenai analisis fundamental dalam
penilaian saham bahwa variabel makro ekonomi yang mempengaruhi return saham adalah faktor prestasi kegiatan ekonomi PDB, PNB, dan inflasi, faktor
kurs dan faktor suku bunga jangka pendek dan jangka panjang, dan dianggap yang paling memiliki korelasi signifikan dengan tingkat kepercayaan 90
terhadap return saham yaitu faktor kurs dan tingkat suku bunga jangka pendek. Tim peneliti PPS 2006 meneliti tentang analisis pengaruh tingkat suku
bunga, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap indeks IHSG PT BEJ pada periode tahun 1997-2001 menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, tingkat inflasi
dan nilai tukar rupiah tidak pernah secara simultan berpengaruh secara negatif terhadap harga saham indeks IHSG PT BEJ, dan pergerakan harga saham
tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kondisi politik dan keamanan.
G. Kerangka Pemikiran