Saham Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal dan Instrumen Pasar Modal

xxix Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Dengan demikian pasar modal mengemban fungsi sebagai lembaga perantara intermediaries antara pihak yang memiliki kelebihan dana melalui jual beli surat berharga. Dalam pasar modal terdapat beberapa instrument yang umum diperdagangkan, yaitu:

a. Saham

Dahlan siamat 1995:385 saham adalah suatu bukti kepemilikan gabungan suatu modal pada suatu perseroan terbatas. Vonny Dwiyanti 1999:11 mengartikan saham merupakan surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Menurut Dwi Yanti dalam Taufikkurahman 2006;15, saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, saham didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik berapapun jumlahnya dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, sesuai dengan proporsi kepemilikannya yang tertera pada saham. Firdaus 2005:33 saham adalah surat berharga yang mempresentasikan hak kepemilikan sebagian dari perusahaan dan hak untuk ikut serta dalam mengatur perusahaan, baik dengan jalan keanggotaannya dalam dewan xxx umum pemegang saham dan atau dewan komisaris. Adapun manfaat kepemilikan saham antara lain pemilik saham dapat perolehan deviden, yakni merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. Harga Saham Harga saham yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan, dan apabila suatu saham aktif diperdagangkan maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Menurut PT Dana Reksa, dikatakan bahwa saham dikelompokan pada surat berharga yang memberikan keuntungan hasil yang tidak tetap kecuali untuk jenis saham tertentu, sehingga untuk menetapkan harganya dinilai cukup sulit. Menurut L. Thian Hin 2001:27 dalam Siti Nuijana 2005, terdapat enam istilah mengenai harga saham, yaitu sebagai berikut: 1. Open pembukaan Open adalah harga yang terjadi pada transaksi pertama suatu saham. 2. Close penutupan Close adalah harga yang terjadi pada transaksi terakhir suatu saham. 3. High tertinggi High adalah harga tertinggi transaksi yang tercapai pada suatu saham. xxxi 4. Low terendah Low adalah harga terendah transaksi yang tercapai pada suatu saham. 5. Bid minat beli Bid adalah harga yang diminati pembeli untuk melakukan transaksi. 6. Ask minat jual Ask adalah harga yang diminati penjual untuk melakukan transaksi. Untuk dapat melakukan penilaian saham dengan baik diperlukan data- data berupa: 1. Audited Financial Statment perusahaan beberapa tahun terakhir dengan menganalisa laporan keuangan ini dapat diketahui past performance perusahaan dengan baik. 2. Proyeksi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 3. Asumsi-asumsi mengenai prospek perekonomian dan sektor industri dimana perusahaan tersebut berada, dan prospek perusahaan itu sendiri. Mengingat berfluktuasinya harga saham, maka baik bagi pihak perusahaan maupun investor harus memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi harga saham, adapun beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain: 1. Kondisi fundamental perusahaan. Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya. xxxii 2. Tingkat suku bunga. Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting, karena hampir setiap orang selalu mengharapkan hasil investasi yang lebih besar termasuk investor saham. Dengan adanya perubahan pada suku bunga, maka tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan 3. Hukum permintaan dan penawaran Apabila permintaan yang banyak dan penawaran yang terbatas maka akan menyebabkan suatu harga menjadi naik, sama halnya dengan saham, apabila permintaan akan suatu saham meningkat sedangkan penawaran terbatas maka harga saham akan cenderung meningkat. 4. News dan Rumors. News dan rumors adalah semua berita yang beredar ditengah masyarakat yang menyangkut berbagai hal, baik itu masalah ekonomi, sosial, politik dan keamanan. Pergerakan harga saham sangat terpengaruh terhadap isu-isu tersebut, sehingga investor dengan cepat menjual atau membeli saham yang akan berdampak pada harga saham secara keseluruhan. 5. Valuta asing. Dengan adanya kenaikan suku bunga dalam valas, khususnya dolar AS yang merupakan mata uang yang sangat berpengaruh, ini akan mengakibatkan banyak investor cenderung menjual saham yang mereka miliki dan investor rnemilih investasi ke valas. Aksi yang dilakukan oleh investor ini memiliki implikasi yang negatif terhadap harga saham di pasar modal. xxxiii Menurut Nick Apostolou 2003 dalam Abdul Wahab 2005;14 ada dua cara menganalisa dalam penetapan harga saham, yaitu: 1. Analisis Fundamental Analisa ini meliputi suatu ramalan nilai harga saham yang disebut dengan nilai intrinsik, dengan mengevalusi fakta-fakta dasar tentang perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Setelah nilai intrinsik ditentukan, kemudian dibandingkan dengan harga pasar sekarang, jika harga pasar sekarang lebih rendah dari nilai intrinsiknya, dikeluarkan rekomendasi untuk menjual surat berharga tersebut, dan berlaku sebaliknya. Nilai intrinsik adalah harga suatu surat berharga di bawah keadaan normal. Harga ini ditentukan dengan mengevaluasi faktor-faktor seperti aktiva bersih aktiva dikurangi kewajiban, keuntungan, deviden, prospek keuntungan dan resiko dimasa yang akan datang, serta kemampuan manajemen. Yang sangat penting dalam analisis fundamental adalah evaluasi keuntungan, khususnya kepentingan masa depan, sebagian besar analisis fundamental menyatakan harapan keuntungan masa depan sebagai variabel yang sangat penting yang sangat mempengaruhi harga dan surat-surat berharga. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah upaya untuk memperkirakan pergerakan harga saham masa depan dengan menganalisa urutan harga-harga saham masa lalu. Pada analisis teknis tidak memperhatikan faktor-faktor seperti kebijakan moneter dan fiskal, lingkungan politik, kecenderungan industri, xxxiv atau keuntungan perusahaan dalam upaya mereka untuk memperkirakan harga saham dimasa depan, perhatian mereka tertuju kepada pergerakan harga perolehan dan kekuatan permintaan dan penawaran yang mempengaruhi harga. Asumsi yang mendasari analisis teknik adalah: a. Nilai pasar sepenuhnya ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran. b. Bila faktor-faktor rasional dan irasional memberikan permintaan dan penawaran. c. Harga-harga saham pada umumnya bergerak dalam kecenderungan yang bertahan dalam periode waktu yang cukup lama. d. Perubahan-perubahan kecenderungan disebabkan oleh pergeseran permintaan dan penawaran. e. Pola-pola dan bagan chart pattern sering cenderung berulang kembali, dan pola-pola yang berulang kembali ini dapat digunakan untuk meramalkan harga-harga masa depan. f. Pergeseran permintaan dan penawaran dapat diketahui dalam bagan- bagan harga saham. Indeks Harga Saham di BEI Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham. Saat ini BEI memiliki lima macam indeks harga saham, yaitu: 1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Merupakan indeks yang menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 xxxv April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa, baik saham biasa maupun preferen, tahun dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 saham. IHSG menurut PT BEJ pada peraturan No.11 adalah angka yang menunjukkan perkembangan harga seluruh saham yang tercatat di bursa pada suatu saat tertentu. IHSG dapat memberikan manfaat berupa informasi kepada investor untuk menilai harga suatu saham guna menentukan saham- saham portofolio yang dapat memberikan return yang paling optimal. Faktor internal yang mempengaruhi IHSG adalah kondisi dalam negeri seperti stabilitas politik, ekonomi dan keamanan. 2. Indeks Harga Sektoral Merupakan indeks yang menggunakan semua harga yang termasuk dalam masing-masing sektor, merupakan sub indeks dari IHSG. Semua saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan kedalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI yang diberi nama JASICA Jakarta Stock Exchange Industrial Classification, kesembilan sektor tersebut adalah: a. Sektor Primer Ekstraktif Pertanian, sektor 1 Pertambangan, sektor 2 b. Sektor Sekunder industri pengolahan manufaktur. Industri dasar dan kimia, sektor 3 Aneka Industri, sektor 4 xxxvi Industri barang konsumsi, sektor 5 c. Sektor Tersier Jasa Properti dan real estate, sektor 6 Infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor 7 Keuangan, sektor 8 Perdagangan, jasa dan investasi, sektor 9 Industri-industri tersebut diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai awal indeks 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar perdagangan tanggal 28 Desember 1995. Selain 9 sektor tersebut BEI juga memperhitungkan indeks industri manufaktur industri pengolahan yang merupakan indeks gabungan dari saham-saham yang terklasifikasi dalam sektor 3, 4 dan 5. Evaluasi klasifikasi industri perusahaan yang tercatat di BEJ dilakukan setahun sekali setiap bulan Juni yang hasilnya efektif berlaku untuk periode Juli- Juni tahun berikutnya. Bila evaluasi ini mengakibatkan perubahan klasifikasi industri suatu saham sehingga dipindahkan ke sektor industri lainnya, penyesuaian juga akan dilakukan pada indeks sektoral yang bersangkutan. 3. Indeks LQ45, merupakan indeks yang menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui berbagai macam seleksi. 4. Indeks JII, merupakan indeks menggunakan 30 saham yang masuk dalam kriteria syari’ah dan termasuk saham yang likuid. 5. Indeks Individual, yaitu indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya.

b. Obligasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 176 106

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112