Pasar Modal Yang Efisien

xxxvii Obligasi adalah pengakuan hutang atau surat kesanggupan membayar jangka panjang yang dikeluarkan peminjam dan berjanji membayar kepada pemegangnya. Pembayaran dengan nilai bunga tetap setiap tahun yang ditentukan sebelumnya. Untuk menarik pembeli dan penjual agar dapat berpartisipasi, pasar modal harus likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat Jogiyanto, 2005

2. Pasar Modal Yang Efisien

Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM ingin memastikan bahwa harus terdapat transparasi dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan fundamentalkinerja dari emiten. Transparasi ini dilakukan dengan mewajibkan para emiten untuk secara periodik melaporkan hasil laporan keuangannya kepada publik. Tandelilin 2001 menyatakan bahwa pasar modal yang efisien adalah sangat erat kaitannya dengan informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan karena menyangkut bagaimana pasar dapat merespon informasi-informasi tersebut dan bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju keseimbangan yang baru. Sedangkan Sharpe 2006 lebih menekankan pengertian efisiensi pasar pada ketidakmampuan investor untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihanimbalan abnormal. Hal yang sama dikemukakan Tandelilin 2001, efisiensi dapat diartikan tidak seorang investor dapat mengambil untung dari xxxviii pasar. Artinya, jika pasar efisien dan semua informasi dapat diakses secara mudah dan dengan biaya murah oleh semua pihak di pasar, maka harga yang terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak seorang investor dapat memperoleh keuntungan abnormal dengan memanfaatkan informasi yang dimilikinya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa pasar modal dikatakan efisien bila harga-harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Harga-harga dengan cepat menyesuaikan bila ada informasi baru, dan setelah penyesuaian, oleh para investor tidak akan mampu mendapatkan keuntungan abnormal dari setiap tindakannya. Sehubungan dengan pengukuran pasar yang efisien maka yang diperhatikan adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi yang baru. Fama dalam Husnan, 1998 mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien kedalam tiga bentuk efficient market hypotesis yaitu: a. Efisiensi pasar dalam bentuk lemah weak form. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah berarti harga-harga dari sekuritas yang terbentuk sekarang akan secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. b. Efisiensi pasar dalam bentuk setengah kuat semistrong form. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, termasuk informasi yang ada dalam laporan keuangan perusahaan emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan abnormal dalam jangka waktu yang lama. xxxix c. Efisiensi pasar dalam bentuk kuat. Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan fully reflect semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika efisien dalam bentuk kuat, maka tidak ada investor baik individu maupun kelompok yang dapat memperoleh keuntungan abnormal karena mempunyai informasi privat.

B. Fundamental 1. Analisis Fundamental

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 176 106

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112