Sependapat dengan “Eli”, mengatakan: memang saya lulusan dari sekolah umum, tapi orang tua saya selalu mengajarkan kepada saya menjadi muslim yang
benar atau sejati, dan itu akan selalu saya pegang teguh sampai kapanpun”.
33
Dari beberapa pendapat informan yang di wawancarai, pendidikan sangat mempengruhi prilaku seseorang, seperti pendidikan di sekolah, dan pendidikan
dalam keluarga,dan pergaulan dapat mencerminkan pola fikir dan cara berprilaku dalam asyarakat, yang tertanam dalam kpribadian.
B. Latar Belakang Ekonomi
Berdasarkan peningkatan jumlah mahasiswa yang Tinggi dari tahun ketahun untuk meneruskan ke perguruan tinggi UIN syarif Hidayatullah Jakarta,
menjadikan semakin beragamnya tingkat perekonomian orang tua dari calon mahasiswa yang telah masuk, karena sebagian dari mereka datang dari luar
daerah. Tabel mata pencaharian orang Tua Mahasiswi
NO MATA PENCAHARIAN
JUMLAH 1 Wiraswasta
9 2 PNS
4 3 Pedagang
5 4 Petani
2 TOTAL
20
Karena sudah banyaknya mahasiswa yang datang dari Jakarta dan Luar daerah, maka berbeda-beda juga mata penceharian dari orang tua mereka,
33
Wawancara dengan “Eli”, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 15 Mei 2008
sebagian besar karyawan swasta, wiraswasta, PNS, dan yang lainnya. Tapi bila diperhatikan dengan seksama, secara tidak langsung kita bisa menyimpulkan
bahwa latar belakang dari ekonomi mereka termasuk dalam ekonomi kelas menengah keatas, karena orang tua mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi yaitu universitas yang memang biayanya tidak sedikit. Karena mereka datang dari latar belakang perekonomian yang berbeda-beda maka penulis hanya
melihat secara garis besarnya, yang di ambil dengn cara wawancara dan obsevasi. Dengan peningkatan jumlah mahasiswi dari tahun ketahun, ada yang dari
Pesantren, SMU, SMK, dan sekolah yang lainnya, ini akan mempengaruhi latar belakang mereka. Dilihat dari segi ekonomi orang tua mahasiswi UIN Jakarta
dapat disimpulkan, mereka termasuk kedalam perekonomian kelas menengah keatas, karena mampu melanjutkan anak-anaknya kejenjang perkuliahan. Walau
mata penceharian mereka berbeda-beda, ada yang wiraswasta, pegawai negeri, petani, dagang, buruh, dan yang lainnya, mereka akan berusaha agar anak mereka
kelak tidak seperti orang tuanya, karena setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa.
C. Latar Belakang Sosial Budaya
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan sekitar kurang lebih dua puluh ribu mahasiswa yang telah masuk UIN Syarif Hidayatullah, maka latar belakang
sosial budaya mereka akan berbeda-beda juga, karena tidak sedikit dari mereka datang dari luar daerah, ada yang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan
yang lainnya. Karena perbedaan latar belakang sosial budaya mereka, dan bercampur dengan kebudayaan yang baru yang ada di kampus, maka ini akan
menjadikan percampuran dua kebudayaan, yaitu percampuran kebudayaan baru
dan kebudayaan lama mereka dalam satu wadah yaitu di kampus. Semua itu akan mempengaruhi cara berpakaian dan pergaulan mereka. Secara langsung kita bisa
menilai dengan cara melihat cara berpakaian yang berlandaskan syariat Islam dan ada yang berpakaian sesuai dengan keinginannya tetapi tidak meninggalkan
peraturan yang memang sudah menjadi aturan kampus, yaitu berkewajiban dengan menggunakan jilbab.
Meski dalam penelitian peneliti manemukan mahasiswi yang memang masih belum siap menjalankan syariat-syariat Islam, ini karena kurangnya
pendidikan agama dalam keluarga dan lingkungannya. Pendidikan dalam keluarga dan pergaulan dalam masyarakat sangat mempengaruhi pribadi seseorang, dan ini
mencerminkan kedalam prilaku sosial keagamaanya. Dalam membahas latar belakang sosial budaya mahasiswi UIN Sarif
Hidayatullah Jakarta, penulis akan selalu mengaitkan dengan latar belakang yang lainya, karena satu dengan yang lainnya sangat berkaitan erat sekali. Karena sosial
budaya mahasiswi UIN Sarif Hidayatullah Jakarta berbeda-beda, karena sudah banyaknya mahasiwa yang datang dari luar daerah dan mereka membawa
kebudayaan mereka sendiri, dan ini akan sangat berpengaruh juga, karena kebuyaan yang ada didaerah sangat berbeda sekali dengan pergaulan yang ada di
Jakarta, dan ini akan sangat mempengaruhi prilaku sosial agama mahasiswi UIN Sarif Hidayatullah Jakarta. Seperti informan “Elvi Sari”, mengatakan: “meskipun
saya datang dari kampung dan masih baru tinggal disini, saya masih merasa bingung dengan pergaulan anak Jakarta, karena sangat berbeda sekali dengan
pergaulan saya disana, walau begitu saya akan selalu berpedoman pada nilai-nilai agama saya”.
34
D. Latar Balakang Keagamaan