B. Prilaku Sosial Keagamaan
1. Pengertian Prilaku Sosial
Dalam kamus bahasa Indonesia prilaku dapat diartikan dengan tingakah laku. Tingkah laku juga bisa di artikan suatu perbuatan atau aktivitas, tetapi
sosiolog ada yang berpendapat bahwa tingkah laku adalah respon yang berupa reaksi, tanggapan, jawaban, atau balasan yang di lakukan oleh manusia.
21
Bila secara langsung mengamati tingkah laku manusia yang berhubungan dengan prilaku social keagamaanya, makadalam meneliti harus melihat dari
beberapa aspek, yaitu diantaranya karena tingkah laku itu selalu mengarah kepada suatu tujuan di samping itu terlihat pula adanya semacam kekuatan yang
mendorong agar seseorang itu bertingkah laku. Beberapa teori berusaha menjelaskan latar belakang timbulnya tingkah laku, ada yang yang menguraikan
dari aspek biologis, misalnya di lihat dari gerakan refleks dan gerakan-gerakan naluriah dan ada pula yang berusaha menerangkannya dari sudut keseimbangan
psikisnya.
22
Seperti yang telah di jelaskan di atas, ketika kita bertingkah laku maka setiap individu pasti mempunyai semacam kekuatan yang mendorong individu
untuk bertingkah laku, hal ini biasa disebut dengan teori motivasi. Motivasi itu mengandung arti yang berhubungan dengan ketegangan jiwa, ketidakseimbangan
atau gerakan-gerakan yang harus dilakukan. Dalam motivasi itu mengandung suatu dorongan dinamis yang mendasari segala tingkah laku individual manusia.
Motivasi dalam pengertian tersebut merupakan tenaga kejiwaan yang dapat
21
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 997, h. 83
22
Singgih Dirgagunarsa, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: PT Mutiara, 1983, h.92
membangkitkan manusia dalam memperjuangkan hidupnya. Ahli psikologi yang bernama Sigmund Freud mengartikan motivasi berdasarkan instink, yaitu manusia
bertingkah laku menurut dua macam dorongan, yaitu dorongan untuk bertahan hidup dan dorongan untuk mati.
Maka bila seseorang mengabdikan dirinya untuk seseorang dengan cara untuk kepentingan orang lain dengan cara menemukan atau menciptakan hal-hal
yang baru yang bermafaat bagi yang lainnya, maka dia termasuk dalam dorongan insting untuk hidup, tetapi bila ia melakukan yang sebaliknya dengan cara
merusak dan merugikan yang lainya, maka ia dalam dorongan insting untuk mati. Oleh karena itu dorongan itu harus di kontrol oleh kekuatan lain yang
dapat mengarahkan jalannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pada umumnya tingkah laku dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan dan di arahkan pada
pencapaian suatu tujuan, dengan demikian suatu kebutuhan dapat terpenuhi dan kehendak terpuaskan.
Dari sini terlihat bahwa prilaku sosial adalah sebagai tindakan manusia yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya. Suatu tindakan baru dinyatakan
sebagai prilaku sosial apabila arti subjeknya di hubungkan dengan individu lainnya.
23
Menurut Sosiolog yang benama Max Weber berpendapat bahwa tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-
individu lainnya dalam masyarakat
24
2. Pengertian Prilaku Keagamaan