Layanan-layanan bagi suatu masyarakat khusus seperti memberikan layanan bagi para penderita cacat dengan menyediakan buku-buku dengan huruf
braille. Berdasarkan manifesto UNESCO tentang perpustakaan umum, tugas paling terpenting bagi perpustakaan umum adalah, untuk mendukung dan
berpartisipasi dalam aktifitas-aktifitas dan program-program perpustakaan, demi untuk pengembangan kemampuan tulis dan baca untuk semua jenjang usia.
10
Selain itu masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam bahasa, perpustakaan melayani dengan memberikan layanan penerjemah.
C. Sejarah Timbulnya Perpustakaan Anak
Sejarah tentang bahan bacaan berupa buku, atau naskah, atau bahan pustaka lainnya sudah menjadi khazanah kebudayaan manusia sejak dari dulu
hingga saat ini. Di lihat dari segi pembaca maka bahan bacaannya pun akan juga berbeda, khusus dalam pembahasan ini akan di fokuskan pada pengguna anak
usia sekolah, kebutuhan akan informasi bagi anak usia sekolah bisa dalam bermacam-macam bentuk dan isi, contoh saja sekarang ini sudah ada internet, atau
DVD, apapun segala hal yang berbau informasi semua itu harus dapat memuaskan keinginan si anak, hal yang demikian itu sudah menjadi fenomena sosial di abad-
21, segala hal yang bersifat informatif idealnya mudah dan cepat mendapatkannya. Pelayanan perpustakaan untuk anak bisa dikatakan suatu
10
http:www.multcolib.orgaboutpol-children.html, di akses pada hari selasa, 19 Januari 2010, pukul 14.59 WIB
tanggung jawab global, dan hal ini sebenarnya sudah ada sejak abad ke-18 di Saisbry, Connecticut.
11
Usaha pengadaan bahan bacaan untuk anak bertujuan untuk melengkapi anak-anak dengan bahan bacaan yang bermanfaat bagi perkembangan intelektual
dan pembinaan terhadap pendidikan mereka sebagai warga negara yang berguna dan bertanggung jawab. Usaha ini telah terus menerus dijalankan sampai
sekarang. Fenwich dalam bukunya Library Services to Children and Young Pepople,
menerangkan tentang perkembangan pelayanan perpustakaan untuk anak yang telah dilakukannya sejak tahun 1876-1976, menyebutkan bahwa pelayanan
tersebut tidak bisa dipisahkan dengan pelayanan perpustakaan pada umumnya.
12
Perkembangan pelayanan perpustakaan untuk anak di pengaruhi oleh berubahnya dan berkembangnya anak itu sendiri. Perubahan dan perkembangan
tersebut ditandai oleh suatu kesadaran akan kebutuhan anak secara individu. Diakui bahwa masa kanak-kanak bukanlah semata-mata merupakan suatu masa
dimana jasmani anak tumbuh menjadi besar, tetapi lebih merupakan suatu pengalaman hidup dimana setiap anak mempunyai fisik, rohani dan jasmani. Pada
awal abad-18 ada kepercayaan atau stigma yang mengatakan bahwa adanya pendidikan bebas, sekurang-kurangnya untuk tingkat kepandaian dasar membaca
dan menulis, akhirnya bahwa perlengkapan unutk menulis dan mebaca merupakan hal yang sangat penting, maka mulaialah kegiatan yang sifatnya kognitif
diadakan, sarana belajar untuk anak-anak pada saat itu adalah sekolah minggu.
11
Fenwich, Sara Innis, Library Services to Children and Young Pepople. Connecticut: Library Trends, 1986 h.329-330
12
Ibid, h. 332
Maka dari situlah mulai di adakan perpustakaan pada anak-anak sekolah minggu. Tujuan utama dari lembaga ini adalah untuk melengkapi dan memberikan
pendidikan pada anak. Hampir semua koleksi perpustakaan terisi bukan hanya bidang agama, tetapi juga meluas ke bidang lainnya sepereti, kehidupan hewan,
tumbuhan, dan lain sebagainya sesuai perkembangan pendidikannya. Inilah yang menjadi pelopor tumbuhnya perpustakaan umum bagian anak, dan perpustakaan
sekolah.
13
Di Inggris, setelah di keluarkannya undang-undang perpustakaan umum pada tahun 1861, beberapa perpustakaan umum memiliki buku untuk anak yang
disimpan dalam almari terkunci dan tersimpan dengan baik, dan hanya di layankan unutk anak umur 12 tahun keatas, selain itu juga keterlibatan pemerintah
dalam upaya peningkatan kualitas perpustakaan anak yaitu, dengan di keluarkannya undang-undang baru tentang kenaikan pajak masyarakat setempat
yang di alokasikan untuk melengkapi keperluan pelayanan perpustakaan untuk anak.
14
Tercatat perkembangan pelayanan perpustakaan di Indonesia tahun 1974, disebutkan pada surat kabar ”Kedaulatan Rakyat” di Jogyakarta pada tahun 1970,
mendirikan perpustakaan yang dilengkapi dengan sebuah ruangan baca untuk anak. Koleksinya berjumlah 6.000 volume terdiri atas 4.000 judul.
15
13
Fenwich, Sara Innis, Library Services to Children and Young Pepople. Connecticut: Library Trends, 1986, h .400
14
Peterson, Harri N, Adinistration of Chidren`s Library Services, Chicago: ALA bulletin,1953 h. 296
15
Ward, P., Indonesia Development of a National Library Services to part II Evolution of Prevencial Library services, Paris: UNESCO, 1975 h. 11-3
D. Layanan Anak di Perpustakaan Umum