52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik
yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta.
Metode sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
Convenience sampling pemilihan sampel berdasarkan kenyamanan. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh yaitu
dengan cara memilih auditor-auditor berdasarkan data yang diperoleh. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat Indriantoro
dan Supomo, 2002:130.
C. Metode Pengumpulan Data
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama data primer Indriantoro dan
53
Supomo 2002:146. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik. Pengumpulan data
dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam
Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI serta beberapa KAP yang memenuhi syarat sebagai
KAP terdaftar di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI 2010.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif Metode analisis data menggunakan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan
distribusi Ghozali, 2009:19.
2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji validitas dan reliabilitas.
54
a. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sah atau validnya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor Ghozali, 2009:49. Kriteria valid atau tidak adalah jika korelasi antar skor masing masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid,
dan jika korelasi skor masing masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan diatas 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid Ghozali, 2009:49. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk
Ghozali, 2009:45 . Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang.
2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
55
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach ’s Alfa
α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa 0,60. sedangkan, jika sebaliknya data tersebut
dikatakan tidak reliable Ghozali, 2009:45-46. 3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakuakn uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi
antar variabel independen.
Uji multikolonieritas dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflantion
Factor VIF Ghozali, 2009:95. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen Ghozali, 2009:95. Suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat
dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
56
variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko Santoso, 2004:203-206.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Santoso, 2004:212. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal
atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot. Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal Santoso, 2004:212. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2009:125. Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual
SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat
disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali, 2009:125-126.
57
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel
independen yang telah diketahui besarnya Santoso, 2000:163. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Indriantoro
dan Supomo, 2002:211. Variabel independen terdiri dari komitmen
organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan locus of control sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja auditor.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y
= Kepuasan Kerja Auditor a
= Konstanta b
1
-b
2
= Koefisien Regresi menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen X
1
= Variabel Komitmen Organisasi X
2
= Variabel Motivasi Kerja X
3
= Variabel Gaya Kepemimpinan
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+ e
58
X
4
= Variabel Locus of Control e
= Error Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui;
a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol
dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87. b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2005:88. Menurut Santoso 2004:168, dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
59
variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2009:88. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 Ghozali, 2009:88. Menurut Santoso 2004:120, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau
H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
60
E. Operasional Variabel