35
c Variety Spesialisasi tugas yaitu membagi-bagi pekerjaan ke dalam
operasi yang sangat mendasar, mendorong tiap orang untuk bertanggung jawab dan menjadi ahli dalam bidang operasi
yang lebih sedikit. Namun, spesialisasi dan pengulangan repetitiveness merupakan unsur pembentuk ketidakpuasan
pegawai. Operasi yang repetitive mendorong kesalahan secara psikologis.
6 Promosi promotion Promosi
mengacu pada
sejauhmana pergerakan
atau kesempatan maju diantara jenang organisasi. Keinginan untuk
promosi mencakup keinginan untuk pendapatan yang lebih tinggi, status sosial, pertumbuhan secara psikologis, dan
keinginan untuk rasa keadilan.
B. Keterkaitan Antara Variabel
1. Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
Menurut penelitian Amilin dan Dewi 2008 menyatakan bahwa komitmen organisasi berhubungan positif terhadap kepuasan kerja auditor.
Dimana, semakin
tinggi komitmen
seorang pegawai
terhadap oraganisasinya maka semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dialaminya.
Karena semakin sering seseorang terlibat dan loyal dalam suatu organisasi maka akan semakin tinggi komitmennya terhadap organisasi, sedangkan
36
menurut Trisnaningsih
2003 menyatakan
bahwa komitmen
organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan Gregson 1992 dengan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai pertanda awal terhadap komitmen organisasional dalam sebuah model pergantian yang
bekerja. Penelitian Baihaqi 2009 menyatakan komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian terbukti bahwa tumbuhnya komitmen yang kuat dari para
karyawan akan memaksimalkan kualitas dan kuantitas kerja dan meningkatnya tanggungjawab yang mengindikasikan timbulnya kinerja
karyawan yang tinggi. Dengan demikian, kinerja yang baik akan menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi. Karena kepuasan merupakan
suatu sikap umum seseorang yang yang timbul dari suatu perasaan yang dirasakan pada saat tercapainya suatu tujuan baik individu maupun
organisasi akan hasil kerjanya, sehingga keberhasilan akan hasil kerjanya dapat memberikan kepuasan baik untuk individu maupun organisasi.
Penelitian mengenai pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja auditor pernah dilakukan oleh Trinaningsih 2003 dengan memusatkan
penelitian pada kantor akuntan publik di Jawa Timur. Dari penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan
bahwa komitmen
organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari keanggotaan formal,
37
karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi
pencapaian tujuan. Sedangkan kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya dan dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek- aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan
pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Dari pernyataan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
H
a
1: Komitmen Organisasi sebagai variabel independen mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja auditor.
2. Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Auditor