Komitmen Organisasi Tinjauan Literatur

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Komitmen Organisasi

Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan Amilin dan Dewi, 2008:15, sedangkan menurut Robbins 2001:140 menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong reinforce antara yang satu dengan yang lain. Karyawan yang komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif dalam lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Wibowo 2009:33 komitmen auditor terhadap organisasinya adalah kesetiaan auditor terhadap organisasinya, di samping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri auditor dalam 13 mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belonging bagi auditor terhadap organisasi. Komitmen organisasi merupakan sikap kerja seseorang yang merupakan hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi yang mempengaruhi keputusan pekerja untuk tetap mempertahankan keangotaannya dalam organisasi Misbah, 2010:28-29. Mathis dan Jackson 2000 dalam Sopiah 2008:155 memberikan definisi, “Organizational Commitment is the degree to which employees believe in anf accept organizational goals and desire to remain with the organization”. Artinya komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau akan meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan dimana karyawan memihak dan peduli kepada organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Bentuk keterpihakan dan kepedulian karyawan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti terlibat dalam kegiatan organisasi, berkurangnya membuang-buang waktu dalam bekerja dan meninggalkan lingkungan kerja Baihaqi, 2010:40. Sopiah 2008:157 mendefinisikan komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan tercapainya 14 kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Sedangkan menurut Yanti 2011 berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan tingkat intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya serta tingkat keterlibatannya dalam organisasi terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi dan untuk mempertahankan kedudukannya sebagai anggota organisasi. Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu sikap seseorang dalam bekerja yang dapat digunakan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dimana sikap yang diambil merupakan suatu asas kepercayaan dan menerima akan tujuan-tujuan ataupun nilai-nilai yang dimiliki oleh organisasi sehingga muncul keinginan untuk tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen karyawan pada organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut Sopiah 2008:164 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasional adalah: a faktor personal, b faktor organisasional, c faktor yang bukan dari dalam organisasi. Menurut Sopiah 2008:157 komitmen organisasi dapat dibedakan menjadi 2 dua bagian yaitu: Jenis komitmen organisasi menurut 15 Mowday, Porter dan Stress 1979 dan Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer 1990. a. Jenis komitmen organisasi menurut Mowday, Porter dan Stress 1979 sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen ini memiliki 2 dua komponen yaitu: sikap dan kehendak untuk bertingkah laku. Sikap mencakup: 1 Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan, organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar dari komitmen organisasi. 2 Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab di organisasi tersebut 3 Kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dan pegawai. Sedangkan yang termasuk kehendak untuk bertingkah laku adalah: 1 Ketersediaan untuk menampilkan usaha. Hal ini tampak melalui ketersediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan organisasi maju. 2 Keinginan tetap berada dalam organisasi. Pada pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar dari organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama. 16 b. Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer 1990. Allen dan Meyer membedakan komitmen organisasi atas tiga komponen yaitu: komponen affective, komponen normative, dan komponen continuance. 1 Komponen affective berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan keterlibatan pegawai di dalam organisasi. Komitmen ini muncul karena adanya keinginan. Komitmen dipandang sebagai suatu sikap, yaitu suatu usaha individu untuk mengidentifikasikan dirinya pada organisasi beserta tujuannya. Karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. Jadi karena dia memang menginginkannya want to. 2 Komponen normative merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi. Timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan. Jadi karena dia merasa berkewajiban ought to. 3 Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang keinginan yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi. Muncul karena kebutuhan akan gaji dan keuntungan-keuntungan lain dan memandang bahwa komitmen sebagai suatu perilaku, yaitu terjadi karena adanya suatu ketergantungan terhadap aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan dalam organisasi pada masa lalu dan hal itu tidak dapat 17 ditinggalkan karena akan merugikan. Jadi dia memang membutuhkannya need to.

2. Motivasi Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja

6 68 155

Pengaruh Locus of Control, Kinerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)

2 24 206

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasional, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris p

0 4 18

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta ).

0 1 11

DAFTAR PUSTAKA Amilin dan Rosita Dewi. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publi

0 1 4

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akunta

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LOCUS OF Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Surakarta Da

0 1 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LOCUS OF Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Locus Of Control Terhadap Kinerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Surakarta Da

0 2 23