Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera

(1)

TESIS

Oleh

ANDREAS S. SAING

087019055/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA NA


(2)

ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA

MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DIVISI

NETWORK OPERATION PT. TELKOMSEL

AREA SUMATERA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ANDREAS S. SAING

087019055/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI DIVISI NETWORK OPERATION PT. TELKOMSEL AREA SUMATERA

Nama Mahasiswa : Andreas S. Saing

Nomor Pokok : 087019055

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc) (Dr. Prihatin Lumba Raja, M.Si)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Rismayani, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 4 Nopember 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc

Anggota : 1. Dr. Prihatin Lumban Raja, M.Si

2. Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc

3. Prof. Dr. Rismayani, MS


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul:

“Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya. Sumber-sumber daya dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Oktober 2010

Yang membuat pernyataan

Andreas S. Saing 087019055


(6)

ABSTRAK

Kemajuan dalam bidang teknologi informasi telah merubah cara-cara baru dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem pengelolaan informasi dalam bidang sumber daya manusia atau yang dikenal dengan sistem informasi sumber daya manusia adalah prosedur sistematis berbasis teknologi dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia yang efektif ditentukan dari kualitas informasi yang dihasilkan dan kualitas sistem dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis terdiri atas komputerisasi pengolahan data, prosedur dan pengendalian. Penggunaan sistem informasi juga ditentukan oleh aspek perilaku pengguna sistem, di dalam penelitian ini, pengguna adalah seluruh karyawan Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Sistem informasi sumber daya manusia berperan menentukan kualitas kinerja dan sikap kerja positif karyawan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan

pengguna sistem terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera dan sejauh mana pengaruh manfaat sistem informasi

sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah Teori Manusia Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan kinerja, sistem informasi sumber daya manusia dan sikap positif karyawan dalam bekerja. Metode penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan (explanatory). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), daftar pertanyaan (questionaire) dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa secara serempak dan parsial, aspek teknis dan perilaku karyawan berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Network Operation PT.Telkomsel Area Sumatera. Dan secara serempak dan parsial, manfaat sistem informasi dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap sikap positif karyawan.


(7)

ABSTRACT

Advances in information technology have created new ways of handling human resource management. Information system in a human resource management

or also called  Human Resource Information Sistem, refers to the sistems and

processes at the intersection between human resource management and information technology to validate, maintenance, backup and restore data as resource for problem solving activities and organizational processes in effectively human resources decisions. The effectiveness measurement of human resource information sistem based on quality of information, quality of sistem and sistem use. Information sistem concepts have two aspect. Technical aspect of sistem information consist of computerization sistem to process data and information, a set of procedures that cover all key processes in the business, controlling sytstem and facility condition. Effective sistem information implementation also depends on behavior of the sistem

information users. In this research, users are all employees of Network Operation

Division PT. Telkomsel region of Sumatera.

The formulation of the research were 1) how far the influence of human resource information system which consist of technical aspect and user behavior to employee work performance 2) how far the influence usefullness of human resource information system and employees expactancy to employee attitude in Division Network Operation PT. Telkomsel Sumatera Area.

Theories of human resource management are used to investigate influence of human resource information sistem to employees performance, which observed based on technical aspect and behavior user dan employee attitude implications, which defined as an implicit, drive-producing response considered socially significant in technology information sistem applications, which shown in obediences of policy company dan consistency of organizational commitments.

The formula Slovin was used to determinate sample from the population of the research is all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel Sumatera Area. Typical of the research are descriptively quantitive explanatory by using survey methode with spreading questionairre, besides, interviews and completing by studying related literature.

Results of the research which built by two hypothesis in linear regression multiplied analysis which conclude that technical aspect of human resource information system and user behavior significantly influence work performance partially and simultaneously. Also, usefulness of human resource information sistem and employee expectancy of free effort in using information sistem influence employees attitude of Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.


(8)

Keywords : Behavior, Performance, Usefulness, Expectation, Attitude.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah “Analisis Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera”.

Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses perkuliahan, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K). selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS. selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc. selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.


(9)

6. Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan dalam penyelesaian tesis ini.

7. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc. selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan pada tesis ini.

8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

9. Seluruh staf pegawai administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan dan penyusunan tesis ini.

10.Bapak Mustaghfirin selaku Vice President Outer Jawa Bali Divisi Network Operation PT. Telkomsel.

11.Bapak Mirza Budiawan selaku Vice President PT. Telkomsel Area Sumatera.

12.Bapak Samuel Pasaribu selaku General Manager Divisi Network Operation PT. Telkomsel Sumatera Bagian Tengah.

13.Seluruh rekan mahasiswa Angkatan XV di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

14.Karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera yang bersedia meluangkan waktu sebagai responden dalam penelitian ini.

15.Untuk istri, anak-anakku dan keluarga terkasih yang terus memberi dukungan dalam penyelesaian pendidikan penulis di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(10)

Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis ketika masa kuliah dan saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna, namun diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi pengembangan serta penelitian dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia.

Medan, Oktober 2010 Penulis,


(11)

RIWAYAT HIDUP

Andreas Sumanjaya Saing adalah anak kedua empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Johannes Saing dan Ibunda Gokmauli Sitompul, lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus 1973. Pada tanggal 10 Juli 2004, melangsungkan pernikahan dengan Debby Silaban dan saat ini telah dikaruniai dua orang putra.

Lulus pendidikan Sekolah Dasar Fransiskus Xaverius Jambi pada tahun 1986 dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMP Negeri 1 Pekanbaru pada tahun 1989. Menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pekanbaru pada tahun 1992 dan lulus pendidikan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1998. Penulis meneruskan pendidikan Strata 2 (S2) Program Studi Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008.

Penulis telah bekerja di PT. Telkomsel sejak tahun 1999. Beberapa pendidikan yang pernah diikuti pada bidang telekomunikasi adalah Signalling GSM oleh PT. SingTel pada tahun 2002 di Singapore, pendidikan komunikasi data ICND di Jakarta di tahun 2003, pendidikan teknologi SMSC (Short Messagea Service

Center) di Utrecht, Belanda, pada tahun 2004 dan pendidikan HLRi Sistem

Configuration di Munchen, Jerman pada tahun 2005.

Sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang, bekerja sebagai supervisor Core


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 4

I.3. Tujuan Penelitian ... 5

I.4. Manfaat Penelitian ... 5

I.5. Kerangka Berpikir ... 6

I.6. Hipotesis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

II.1. Teori Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 11

II.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. 11 II.1.2. Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISM)... 12

II.1.3. Tinjauan Aspek-aspek pada Sistem Informasi ... 14

II.1.4. Teknologi Sistem Informasi ... 15

II.1.4.1. Sistem komputerisasi ... 15


(13)

II.1.4.3. Sistem komunikasi data ... 18

II.1.4.4. Fitur telekomunikasi selular ... 20

II.1.5. Standar Prosedur ... 22

II.1.6. Fungsi Pengendalian ... 24

II.1.7. Perilaku Pengguna Sistem Informasi ... 24

II.1.8. Teori Perilaku ... 25

II.1.9 Perilaku Pengguna Sistem Informasi... 26

II.2. Efektivitas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 29

II.2.1. Kualitas Informasi (Information Quality) ... 29

II.2.2. Kualitas Sistem (Sistem Quality) ... 30

II.2.3 Penggunaan Sistem (Sistem Use) ... 32

II.3. Teori tentang Kinerja ... 33

II.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 33

II.3.2. Evaluasi Kinerja Karyawan ... 33

II.3.3. Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan ... 34

II.3.4. Indikator-indikator untuk Evaluasi Kinerja ... 36

II.3.5. Kakteristik dan Metode Evaluasi Kinerja Karyawan 37

II.3.6. Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja ... 39

II.4 Teori Penerimaan Teknologi ... 40

II.5. Teori tentang Sikap ... 41

II.5.1. Pengertian Sikap... 41

II.5.2. Komponen–Komponen Sikap ... 43

II.5.3. Fungsi Sikap ... 44

II.5.4. Pengukuran Sikap Tingkatan Sikap ... 45

II.5.5 Sikap Karyawan di dalam Perusahaan ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

III.2. Metode Penelitian ... 51


(14)

III.2.2 Jenis Penelitian ... 51

III.2.3 Sifat Penelitian ... 51

III.3. Populasi dan Sampel ... 52

III.4. Teknik Pengumpulan Data ... 52

III.5. Jenis dan Sumber Data ... 53

III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel... 54

III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama ... 54

III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama.... 54

III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua ... 56

III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 56

III.7. Pengujian Validitas dan Realibilitas ... 57

III.7.1. Uji Validitas ... 57

III.7.2. Uji Reliabilitas ... 62

III.8. Metode Analisis Data ... 64

III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama ... 64

III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua ... 65

III.9 Pengujian Asumsi Klasik ... 67

III.9.1. Uji Normalitas ... 67

III.9.2. Uji Multikolinieritas ... 68

III.9.3. Uji Heteroskedastisitas ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

IV.1. Hasil Penelitian ... 70

IV.1.1. Gambaran Umum PT. Telkomsel ... 70

IV.1.1.1. Sejarah PT. Telkomsel ... 70

IV.1.1.2. Visi, misi dan budaya PT Telkomsel ... 72

IV.1.1.3. Struktur organisasi divisi network operation PT. Telkomsel ... 73

IV.1.1.4 Kinerja karyawan devisi network operation PT Telkomsel ... 74


(15)

IV.1.2. Karakteristik Responden ... 77

IV.1.2.1. Karakteristik responden berdasarkan usia 77

IV.1.2.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 78

IV.1.2.3. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja ... 79

IV.1.2.4. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir ... 80

IV.1.2.5. Karakteristik berdasarkan status perkawinan ... 80

IV.1.3. Penjelasan Variabel Penelitian... 81

IV.1.3.1. Penjelasan variabel penelitian hipotesis pertama ... 81

IV.1.3.2. Penjelasan variabel penelitian hipotesis Kedua ... 95

IV.1.4. Pengujian Asumsi Klasik ... 110

IV.1.4.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama ... 110

IV.1.4.1.1. Uji normalitas ... 110

IV.1.4.1.2. Uji multikolinieritas ... 112

IV.1.4.1.3. Uji heteroskedastisitas ... 113

IV.1.4.2 Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua 115

IV.1.4.2.1. Uji normalitas ... 115

IV.1.4.2.2. Uji multikolinieritas ... 117

IV.1.4.2.3. Uji heteroskedastisitas ... 117

IV.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 119

IV.2.1. Hasil Penelitian Hipotesis Pertama ... 119

IV.2.1.1. Hasil persamaan regresi ... 119

IV.2.1.2. Pengujian Hipotesis pertama ... 120

IV.2.1.3. Pengujian hipotesis dengan uji t ... 120


(16)

IV.2.1.5. Koefisien determinasi (r-square) ... 124

IV.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua ... 125

IV.2.2.1. Hasil persamaan regresi ... 125

IV.2.2.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t ... 127

IV.2.2.3. Pengujian hipotesis dengan uji F ... 129

IV.2.2.4. Koefisien determinasi ... 130

IV.2.3 Pembahasan ... 132

IV.2.3.1. Pembahasan hipotesis pertama ... 132

IV.2.3.2. Kinerja karyawan divisi network operation PT. Telkomsel ... 132

IV.2.3.3. Pengaruh aspek teknis terhadap kinerja karyawan network operation ... 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141

V.1 Kesimpulan ... 141

V.2 Saran ... 142


(17)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 55

3.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 57

3.3 Uji Validitas Instrumen Variabel Aspek Teknis ... 59

3.4 Uji Validitas Instrumen Variabel Perilaku Karyawan ... 59

3.5 Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ... 60

3.6 Uji Validitas Variabel Kemanfaatan (Usefullness) ... 61

3.7 Uji Validitas Variabel Ekspektasi Usaha ... 61

3.8 Uji Validitas Variabel Sikap (Attitude) Karyawan ... 62

3.9 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Pertama ... 63

3.10 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian pada Hipotesis Kedua ... 63

4.1 Indikator Operasional PT. Telkomsel 2009 dan 2010 ... 71

4.2 Indikator Kinerja Direktorat Network Operation ... 74

4.3 Indikator Kinerja Divisi Network Operation ... 75

4.4 Pengukuran Kinerja Divisi Network Operation ... 76

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 77

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 78

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 79

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 80

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 80

4.10 Deskripsi Variabel Aspek Teknis ... 82

4.11 Deskripsi Variabel Perilaku Karyawan ... 85

4.12 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 90

4.13 Deskripsi Variabel Manfaat (Usefullness) Sistem Informasi ... 95

4.14 Deskripsi Variabel Ekspektasi usaha ... 101


(18)

4.16 Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama ... 113

4.17 Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua ... 117

4.18 Nilai Koefisien pada Hipotesis Pertama ... 121

4.19 Hasil Uji Parsial pada Hipotesis Pertama ... 122

4.20 Hasil Uji Simultan pada Hipotesis Pertama ... 123

4.21 Hasil Uji Determinasi ... 124

4.22 Nilai Koefisien pada Hipotesis Kedua ... 128

4.23 Nilai Uji Parsial pada Hipotesis Kedua ... 129

4.24 Hasil Uji Simultan pada Hipotesis Kedua ... 130


(19)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 Kerangka Berfikir Hipotesis Pertama ... 8

1.2 Kerangka Berfikir Hipotesis Kedua... 10

2.1 Konsep Prototipe Sistem Informasi ... 25

4.1 Struktur Organisasi Divisi Operasi Jaringan PT. Telkomsel ... 73

4.2 Histogram Variabel Kinerja ... 111

4.3 P- Plot Variabel Kinerja... 112

4.4 Uji Heteroskedasitas Hipotesis Pertama ... 114

4.5 Histogram Variabel Sikap Karyawan ... 115

4.5 Histogram Variabel Sikap Karyawan ... 116


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian ... 148

2. Hasil Kuisioner ... 158

3. Uji Reliabilitas Variabel ... 163

4. Frequency Tabel Variabel ... 164

5. Regresi ... 176


(21)

ABSTRAK

Kemajuan dalam bidang teknologi informasi telah merubah cara-cara baru dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem pengelolaan informasi dalam bidang sumber daya manusia atau yang dikenal dengan sistem informasi sumber daya manusia adalah prosedur sistematis berbasis teknologi dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia yang efektif ditentukan dari kualitas informasi yang dihasilkan dan kualitas sistem dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis terdiri atas komputerisasi pengolahan data, prosedur dan pengendalian. Penggunaan sistem informasi juga ditentukan oleh aspek perilaku pengguna sistem, di dalam penelitian ini, pengguna adalah seluruh karyawan Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Sistem informasi sumber daya manusia berperan menentukan kualitas kinerja dan sikap kerja positif karyawan.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan

pengguna sistem terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera dan sejauh mana pengaruh manfaat sistem informasi

sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah Teori Manusia Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan kinerja, sistem informasi sumber daya manusia dan sikap positif karyawan dalam bekerja. Metode penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan (explanatory). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (interview), daftar pertanyaan (questionaire) dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa secara serempak dan parsial, aspek teknis dan perilaku karyawan berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Network Operation PT.Telkomsel Area Sumatera. Dan secara serempak dan parsial, manfaat sistem informasi dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap sikap positif karyawan.


(22)

ABSTRACT

Advances in information technology have created new ways of handling human resource management. Information system in a human resource management

or also called  Human Resource Information Sistem, refers to the sistems and

processes at the intersection between human resource management and information technology to validate, maintenance, backup and restore data as resource for problem solving activities and organizational processes in effectively human resources decisions. The effectiveness measurement of human resource information sistem based on quality of information, quality of sistem and sistem use. Information sistem concepts have two aspect. Technical aspect of sistem information consist of computerization sistem to process data and information, a set of procedures that cover all key processes in the business, controlling sytstem and facility condition. Effective sistem information implementation also depends on behavior of the sistem

information users. In this research, users are all employees of Network Operation

Division PT. Telkomsel region of Sumatera.

The formulation of the research were 1) how far the influence of human resource information system which consist of technical aspect and user behavior to employee work performance 2) how far the influence usefullness of human resource information system and employees expactancy to employee attitude in Division Network Operation PT. Telkomsel Sumatera Area.

Theories of human resource management are used to investigate influence of human resource information sistem to employees performance, which observed based on technical aspect and behavior user dan employee attitude implications, which defined as an implicit, drive-producing response considered socially significant in technology information sistem applications, which shown in obediences of policy company dan consistency of organizational commitments.

The formula Slovin was used to determinate sample from the population of the research is all employees of Network Operation Division PT. Telkomsel Sumatera Area. Typical of the research are descriptively quantitive explanatory by using survey methode with spreading questionairre, besides, interviews and completing by studying related literature.

Results of the research which built by two hypothesis in linear regression multiplied analysis which conclude that technical aspect of human resource information system and user behavior significantly influence work performance partially and simultaneously. Also, usefulness of human resource information sistem and employee expectancy of free effort in using information sistem influence employees attitude of Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.


(23)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perubahan perilaku dalam organisasi dapat disebabkan oleh hasil restrukturisasi organisasi, pengembangan sumber daya dan sistem atau perubahan lingkungan yang dinamis di luar organisasi. Perubahan mutlak diperlukan dalam organisasi, karena tanpa ada perubahan tidak akan ada perbaikan, bahkan perubahan itu sendiri dipandang sebagai sesuatu yang terjadi secara stagnan.

Informasi adalah sumber daya yang sangat penting di dalam perusahaan. Pada dua dekade terakhir, pengelolaan informasi di berbagai bidang telah banyak mengalami perubahan dengan penerapan sistem berbasis teknologi. Ini dapat terlihat dari peran sistem informasi yang semula hanya bermanfaat pada hal-hal yang administratif menjadi otomatisasi perkantoran dan aplikasi yang mendukung tujuan organisasi lebih beragam. Esensinya, sistem informasi digunakan untuk membantu tugas pekerja dan para pengambil keputusan di dalam organisasi atau perusahaan.

Efektifitas sistem informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi yang dihasilkan dan penggunaan sistem. Penggunaan sistem informasi ditinjau dari aspek teknis dan aspek perilaku pengguna. Pendekatan aspek teknis berfokus kepada bagaimana menghasilkan informasi dan sistem yang berkualitas dengan implementasi teknologi, pengendalian dan standar prosedur dalam proses pengolahan data dan informasi. Pendekatan karakteristik pengguna berfokus kepada kebutuhan dan perilaku pengguna sistem informasi. Di mana ini diartikan


(24)

bahwa keberhasilan sistem informasi tidak hanya dari rancangan kreatif pengembang sistem, tetapi juga umpan balik dan masukan dari pengguna untuk mengoptimalkan kinerja sistem tersebut. Efektifitas sistem informasi tercapai jika kebutuhan pengguna sistem terpenuhi.

PT. Telkomsel sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi selular berusaha untuk terus tumbuh dan melakukan perubahan ke arah lebih baik, di mana operasional perangkat dan jaringan dilakukan oleh ratusan karyawan Divisi Network

Operation dengan pola kerja aktif, asertif dan mobilitas tinggi. Sehingga dalam

pengelolaan sumber daya manusia PT. Telkomsel membutuhkan suatu sistem informasi yang kompatibel.

Sistem informasi sumber daya manusia (SISM) atau dikenal dengan Human

Resource Information Sistem merupakan perpaduan beberapa teknologi dan prosedur

sistematik dalam proses pengolahan berbagai data untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia dan karakteristik satuan kerja. Beberapa aplikasi sistem informasi dalam pengelolaan sumber daya manusia, antara lain: administrasi personal karyawan, pencatatan presensi dan absensi karyawan, manajemen kinerja, pengelolaan administrasi kompensasi dan remunerasi, pelatihan karyawan dan pelaporan sumber daya manusia.

Dari beberapa teori peranan sistem informasi dijelaskan bahwa model yang paling sesuai agar sistem menghasilkan manfaat secara optimal adalah sistem informasi yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna. Dan menekankan bahwa tidak ada model penggunaan sistem informasi yang bersifat universal, dengan


(25)

pengertian dapat digunakan dan menghasilkan manfaat yang sama pada semua organisasi atau perusahaan.

Hal inilah yang menjadi ketertarikan dan topik permasalahan dalam penelitian ini. Sebagian karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel beranggapan bahwa aspek teknis lebih berperan untuk mengoptimalkan manfaat sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Kelompok kerja di departemen sumber daya manusia berpendapat lain bahwa perilaku karyawan lebih menentukan manfaat sistem informasi sumber daya manusia yang optimal untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan demkian perlu kajian sejauh mana aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Hal ini perlu dilakukan karena implementasi sistem tersebut berinvestasi sangat besar dan pelu dukungan banyak pihak untuk pengembangan sistem yang lebih baik.

Peningkatan kinerja karyawan dan manfaat lain yang dihasilkan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia berpengaruh terhadap sikap karyawan. Pentingnya pemahaman tentang sikap karena sikap merupakan salah satu faktor psikologis yang berimplikasi terhadap kinerja seseorang. Sikap karyawan dalam bekerja ditunjukkan dengan tingkat keterlibatan kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

Berdasarkan Laporan Tahunan pada Divisi Sumber Daya Manusia (Human


(26)

di bulan Januari 2010, menunjukkan bahwa masih tingginya persentase ketidakpatuhan karyawan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia yang merupakan kebijakan perusahaan berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia, dengan angka sebesar 21%. Di mana pencapaian yang diharapkan berdasarkan Kontrak Manajemen Tahun 2009 untuk indikator tersebut adalah kurang dari 5%.

Sikap kepatuhan kepada kebijakan perusahaan merupakan bagian dari tingkat keterlibatan kerja karyawan dan tingat kepuasan kerja untuk mendorong komitmen organisasi. Hal ini dikaji dari manfaat suatu sistem yang menghasilkan informasi bidang sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk pengelolaan sumber daya manusia dan pengelolaan sistem informasi sebagai bagian dalam kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mendorong sikap positif karyawan dalam bekerja.

I.2 Perumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Sejauhmana pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera?


(27)

b. Sejauhmana pengaruh manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem informasi sumber daya manusia yang terdiri atas aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem terhadap terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang berbagai kemudahan pada sistem terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation di PT. Telkomsel di Area Sumatera.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan kepada PT. Telkomsel, khususnya Divisi Network

Operation dan Divisi Sumber Daya Manusia Area Sumatera, dalam upaya untuk

meningkatkan kinerja karyawan dan pengelolaan sumber daya manusia.

2. Sebagai peluang pembelajaran dan menambah wawasan bagi peneliti dan melatih diri berpikir secara ilmiah pada bidang manajemen sumber daya manusia,


(28)

khususnya yang berkaitan dengan peranan sistem informasi sumber daya manusia.

3. Sebagai bahan untuk menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya bagi Program

Studi Ilmu Manajemen.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

I.5 Kerangka Berpikir

Menurut Handoko (2000), sistem informasi sumber daya manusia (SISM) adalah suatu prosedur sistematik dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia, kegiatan-kegiatan personalia, dan karakteristik-karakteristik satuan kerja.

Menurut De Leod (2007), efektivitas suatu sistem informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu kualitas sistem, kualitas informasi yang dihasilkan dan penggunaan sistem.

Penggunaan sistem informasi ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek teknis dan perilaku pengguna. Pendekatan aspek teknis sistem informasi meliputi implementasi teknologi, pengendalian dan prosedur yang digunakan untuk menghimpun, menyimpan, mengelola dan menyediakan informasi kepada pengguna (Laudon, 2007).


(29)

Penggunaan sistem informasi ditentukan juga oleh perilaku pengguna. Menurut Ajzen (2005) pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) bahwa perilaku didasari oleh keyakinan seseorang tentang konsekuensi dilakukan atau tidak dilakukan suatu perilaku (behavioral beliefs),  keyakinan seseorang berperilaku yang diperoleh dari pandangan orang-orang lain di sekitarnya (normative

belief) dan persepsi kontrol perilaku. Persepsi kontrol perilaku diartikan sebagai

keyakinan seseorang mengenai tingkat kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Semakin kuat keyakinan terhadap ketersediaan sumberdaya dan kesempatan yang dimiliki individu berkaitan dengan dilakukannya perilaku tertentu dan semakin besar peranan sumberdaya tersebut, maka semakin kuat persepsi kontrol individu terhadap perilaku tersebut.

Dari teori perilaku di atas yang dikutip oleh Tjhai (2003), perilaku pengguna yang berpengaruh dalam prespektif sistem informasi, yaitu: faktor sosial, afektif, kesesuaian tugas, kebiasaan, kemampuan dan keahlian individu dan ekspektasi jangka panjang penggunaan sistem.

Sistem informasi berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan dijelaskan pada pendapat Mangkunegara (2000) yang mengatakan bahwa sistem informasi mampu meningkatkan efisiensi dan efektif kinerja.

Berdasarkan teori yang dijelaskan di atas, maka kerangka berpikir pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(30)

Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama

Peningkatan kinerja karyawan dan manfaat lain yang dihasilkan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap sikap karyawan. Secord dan Backman (1964) dalam Azwar (2003) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Pemahaman tentang sikap adalah penting untuk tujuan peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dijelaskan oleh Simamora (1995)

dalam Mangkunegara (2007) bahwa sikap merupakan faktor psikologis yang

berpengaruh terhadap kinerja.

Sikap atau respon evaluatif pengguna sistem informasi dijelaskan pada Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model) dikembangkan oleh Davis (1989) dalam Jogiyanto (2007) yang menjelaskan hubungan kausal persepsi manfaat (perceived of use) sistem informasi terhadap niat (intention). Manfaat sistem informasi mempengaruhi niat untuk menggunakan (intention to use) sistem tersebut.

ASPEK TEKNIS

PERILAKU KARYAWAN

 

KINERJA KARYAWAN


(31)

Hubungan niat dan sikap dijelaskan oleh Triandis (1980) dalam Tjhai (2003) pada

teori sikap dan perilaku, bahwa sikap ditunjukkan dengan niat (attitudes have a significant impact on intentions).

Teori lain yang digunakan adalah Unified Theory of Acceptance and Use of

Technology (UTAUT) oleh Venkatesh (2003). Di mana teori ini menjelaskan bahwa

ekspektasi usaha (effort expectancy) berpengaruh terhadap sikap pengguna sistem

(attitude toward the sistem). Menurut Venkatesh (2003) bahwa ekspektasi usaha

(effort expectancy) adalah tingkat keyakinan pengguna tentang berbagai faktor

kemudahan pada sistem informasi dapat mengurangi usaha (tenaga dan waktu) dalam melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.

Sikap karyawan pada perusahaan dapat ditunjukkan pada sikap kepuasan kerja, tingkat keterlibatan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Robbins (2008) bahwa sikap komitmen karyawan dapat merefleksikan perasaan seseorang karyawan

(affective commitment) terhadap organisasi agar dapat bekerja berkelanjutan

(continuance commitment) dan dapat timbul dari nilai-nilai diri karyawan karena ada kesadaran berkomitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya (normative commitment).

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka kerangka berpikir kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(32)

Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua

I.6 Hipotesis

Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut: 1. Aspek teknis dan perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya

manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Divisi Network Operation

PT. Telkomsel Area Sumatera.

2. Manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi usaha

berpengaruh terhadap sikap karyawan di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera.

           

MANFAAT SISM

EKSPEKTASI USAHA

SIKAP KARYAWAN


(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

II.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Informasi adalah salah satu sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan. Demikian pentingnya informasi, maka telah banyak dikembangkan berbagai sistem

informasi yang dapat membantu tugas karyawan dan para pengambil keputusan di perusahaan.

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Ada empat operasi dasar dari sistem informasi, yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.

Sistem informasi telah banyak diimplementasikan pada berbagai bidang, termasuk bidang pengelolaan sumber daya manusia pada suatu organisasi atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia (SISM) atau yang dikenal dengan

Human resource information system, didefinisikan sistem informasi sumber daya

manusia (SISM) adalah suatu prosedur sistematik dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan


(34)

organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia, kegiatan-kegiatan personalia, dan karakteristik-karakteristik satuan kerja (Handoko, 2000).

II.1.2 Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISM)

Manfaat sistem informasi sumber daya manusia (SISM) untuk pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, antara lain: administrasi personal karyawan, pencatatan presensi dan absensi karyawan, manajemen kinerja, pengelolaan administrasi kompensasi dan remunerasi, pelatihan karyawan dan pelaporan sumber daya manusia. Umumnya, aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi konsep pengelelolan sumber daya manusia sebagai berikut:

1. Personnel Administration adalah fungsi sistem informasi sumber daya manusia

untuk mendukung terlaksananya tata kelola administrasi fungsi SDM. Fungsi ini mencakup administrasi profil karyawan, administrasi kehadiran atau absensi karyawan, pencatatan cuti tahunan, jenjang karir dan catatan tindakan indispliner atau penghargaan karyawan.

2. Sistem informasi untuk penyedia data dan informasi anggaran dan pembiayaan tentang sumber daya manusia, seperti: kompensasi, payroll dan remunerasi. 3. Sistem informasi untuk rekomendasi kegiatan seleksi dan rekrutmen penerimaan

karyawan, kebijakan mutasi hingga penempatan para karyawan baru tersebut di posisi-posisi yang tepat.


(35)

4. Sistem informasi sumber daya manusia juga menyediakan informasi tentang pelatihan dan pengembangan (Training and development), yaitu fungsi yang menjaga kualitas personalia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.

5. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung manajemen kinerja

(performance management) merupakan upaya monitoring kesenjangan antara

standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar pengelolaan kinerja bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja para karyawan hingga selaras dengan objektivitas yang harus dicapai oleh organisasi.

6. Hubungan Karyawan (Employee relations), sistem informasi sumber daya manusia berfungsi sebagai bank data internal bagi setiap kebutuhan karyawan terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting untuk menggali masukan dari karyawan mengenai berbagai aspek dalam organisasi.

7. Separation Management, di mana sistem informasi berfungsi mengelola

informasi yang terkait dengan seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi banyak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner), atau early retirement (pensiun dini).


(36)

Sistem informasi merupakan sumber daya sangat tergantung dengan sumber daya lain, seperti: manusia, material, mesin dan fasilitas pendukung lainnya. Menurut Handoko (2000), ada lima komponen dalam sistem informasi sumber daya manusia (SISM), antara lain; sistem database, pemasukan data (input), sumber daya manusia dan kualitas data.

Menurut Laudon (2007) komponen dalam sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Teknologi informasi. Penggunaan peralatan elektronika digital dan komputer untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi dalam bentuk karakter, kata-kata, bilangan ataupun gambar.

2. Sumber daya manusia. Semua pihak yang terkait pada pemrosesan, penggunaan tanggung jawab dan penggunaan keluaran sistem informasi.

3. Prosedur yang merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

Dari penjelasan di atas, secara garis besar peranan sistem informasi dapat dikelompokkan kepada aspek teknis dan karaktristik individu. Aspek teknis yang berfokus kepada bagaimana menghasilkan sistem dan informasi yang berkualitas melalui mekanisme proses masukan data dan keluaran informasi dengan implementasi teknologi, seperti: sistem komputerisasi, teknologi media komunikasi data dan fitur telekomunikasi selular. Untuk menjamin konsistensi dan proses kerja

yang sistematik, maka perlu melibatkan faktor pengendalian dan standar prosedur di dalam aspek teknis.


(37)

Peranan sistem informasi yang efektif juga ditentukan oleh perilaku penggunanya yang lebih berorientasi kepada kebutuhan. Keperilakuan dalam penggunaan sistem informasi merupakan respon atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

II.1.4 Teknologi Sistem Informasi

Aspek teknis di dalam sistem informasi adalah teknologi dan pengendalian. Teknologi pada sistem informasi sekarang ini tidak hanya terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras namun melibatkan penerapan secara terintegrasi dengan teknologi komunikasi data dan aplikasi fitur telekomunikasi. Berikut menurut Haag (2000) yang dikutip Abdul Kadir (2003) tentang pendukung teknologi informasi yang yaitu; teknologi peripheral, perangkat lunak (software), firewall, teknologi database, dan dukungan teknologi telekomunikasi dan komunikasi data. II.1.4.1 Sistem komputerisasi

Pakar bidang teknologi komputer Blissmer (2005) dalam bukunya Computer

Annual menjelaskan bahwa komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu

melakukan beberapa tugas seperti menerima dan memproses input sesuai dengan aplikasi programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan output dalam bentuk informasi. Menurut Hamacher (2001), komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input,


(38)

memproses dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah, instruksi-intruksi program yang tersimpan di memori (stored program). Komponen komputer meliputi unit peripheral, processing unit dan unit media storage sehingga komputer dapat digunakan untuk pengendalian, mengolah data dan penyajian informasi.

Menurut Blissmer (2005), terdapat empat buah fungsi komputer secara umum sebagai berikut:

1) Pengolahan Data. Komputer harus dapat memproses berbagai jenis data yang bervariasi dan range kebutuhan pengolahannya pun sangat luas sekali. Proses tersebut dilakukan oleh CPU (Central Processing Unit). CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

2) Penyimpanan Data. Komputer harus dapat menyimpan data. Walaupun komputer hanya memproses data untuk keperluan dalam waktu yang pendek (misalnya, data mnasuk dan diproses, dan hasilnya akan segera dikirimkan), komputer harus dapat menyimpan sedikitnya potongan data yang sedang dikerjakan oleh komputer pada suatu saat. Jadi, terdapat fungsi penyimpan data (storage media) dalam selang waktu yang pendek. Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random

Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk


(39)

dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.

3) Pemindahan Data. Komputer harus dapat memindahkan data antara dirinya dengan dunia luar. Lingkungan pengoperasi komputer terdiri dari perangkat yang melayani sumber data atau tempat tujuan data. Ketika data diterima dari atau dikirimkan ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengan computer, maka proses itu dikenal sebagai input-output (I/O), dan perangkat tersebut dikenal sebagai peripheral. Input dapat berupa keyboard, scanner, microphone, barcode dan ouput berupa monitor, proyektor, printer.

4) Kontrol. Harus terdapat kontrol bagi ketiga fungsi di atas. Kontrol ini dilatih oleh individual yang menyediakan komputer dengan instruksi-instruksi. Di dalam sistem komputer, sebuah unit kontrol mengatur sumber daya komputer dan mengendalikan unjuk kerja bagian-bagian fungsional dalam memberikan respon terhadap instruksi-instruksi tersebut.

II.1.4.2 Sistem database

Menurut Laudon dan Laudon (2007), sistem database adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. Database merupakan pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Database Management System (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur penyimpanan data. Sehingga memudahkan organisasi


(40)

untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.

Manfaat Database Management System adalah menghindari terjadinya inkonsistensi data, mengatasi kesulitan dalam mengakses data, menyusun format yang standar dari sebuah data, efektivitas multiple user, perlindungan dan pengamanan data (data security) dan menyusun integritas dan independensi data.

II.1.4.3 Sistem komunikasi data

Menurut Suryadi (2003), komunikasi data adalah merupakan bagian dari teknologi komunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh kode digital. Komunikasi data merupakan bagian penting dari suatu sistem informasi karena merupakan pendukung penyediaan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu sumber komunikasi, media komunikasi dan penerima. Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber komunikasi pada umumnya dilengkapi dengan transmitter


(41)

yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan.

Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya. Komponen media Pengiriman Data berupa media berkabel (bounded media) dan media nirkabel (wireless media).

Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi menerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Penerima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Komponen sumber dan penerima komunikasi data dapat berupa komputer dan prosesor seperti modem, Catalyst, Router untuk memproses data masukan dan keluaran (Suryadi, 2003).

Untuk berlangsungnya komunikasi data perlu jaringan komunikasi data. Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol, di mana berdasarkan luas area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi Local Area Network (LAN) dan


(42)

Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) pada Model OSI

(Open Systems Interconnection) adalah model untuk arsitektur komunikasi data yang

paling umum digunakan untuk komunikasi data saat ini. II.1.4.4 Fitur telekomunikasi selular

Telekomunikasi diartikan sebagai hubungan komunikasi atau pembicaraan jarak jauh yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. Telekomunikasi selular adalah telekomunikasi berbasis nirkabel. Salah satu teknologi selular yang dikenal adalah Global System for Mobile communication (GSM). Teknologi GSM yang merupakan standar global untuk komunikasi bergerak digital, mempunyai dua tipe dasar layanan yaitu fungsi telephony sebagai layanan suara (voice call) dan fungsi layanan data (Kasera, 2004).

Peranan teknologi telekomunikasi selular telah diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan pengguna melalui pengembangan fitur-fitur yang inovatif, termasuk pada berbagai model sistem informasi, antara lain:

a. Pesan Singkat SMS (Short Message Service)

Short Message Service disingkat dengan SMS merupakan pesan singkat


(43)

komputer nirkabel. SMS diciptakan sebagai bagian dari standart GSM generasi pertama. Peranan SMS pada aplikasi sistem informasi sumber daya manusia berupa aplikasi notifikasi SMS terhadap perubahan atau pengeditan data karyawan. Sehingga setiap karyawan, atasan yang bersangkutan, kelompok kerja di bagian sumber daya manusia yang melakukan perubahan database dapat mengetahui, mengawasi dan memverifikasi setiap ada perubahan yang dilakukan di database SISM dengan aplikasi SMS notifikasi ini.

b. Push Email

Push e-mail adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan komunikasi

data melalui sebuah e-mail berperilaku seperti sebuah SMS, yaitu dapat mengirim dan menerima kapan saja layaknya SMS. Sama halnya fungsi notifikasi SMS, peranan push e-mail merupakan fasilitas mengunduh email tanpa ada delay, efektif sebagai notifikasi, mempunyai warning alert functionility atau pemberitahuan/ notifikasi bahwa ada perubahan data karyawan, yang disengaja ataupun tidak, sehingga karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui, mengawasi dan memverifikasi setiap ada perubahan yang dilakukan di database SISM secara real-time. Salah satu vendor yang memperkenalkan teknologi ini adalah RIM (Research

in Motion) dengan produknya yang dikenal dengan nama Blackberry.

II.1.5 Standar Prosedur

Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi


(44)

sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manajemen dan para pengguna (Laudon, 2007).

Dari penjelasan definisi sistem informasi di atas, maka dapat dikatakan suatu sistem informasi merupakan bagian di dalam organisasi mencakup pola koordinasi pekerjaan melalui struktur hirarki dan struktur formal serta membutuhkan alur prosedur standar.

Menurut Atmoko (2006) mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang. Standar operasional prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Perumusan standar operasional prosedur menjadi penting karena sebagai tolok ukur dalam menilai efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dan instansi dalam melaksanakan program kerja. Secara konseptual, standar operasional prosedur yang diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan (Atmoko, 2006).

1. Standar operasional prosedur menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku.


(45)

2. Menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung.

3. Sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan

4. Menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan kerja

Menurut Atmoko (2006), dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu:

1) Prosedur kerja harus mengurangi beban pengawasan 2) Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu 3) Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya 4) Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan

5) Pengecualian harus yang seminimun-minimumnya terhadap peraturan

6) Prosedur harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi yang berubah namun pengecualian harus yang seminimun-minimumnya

7) Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya

8) Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan

II.1.6 Fungsi Pengendalian

Pada sistem informasi berbasis teknologi, kegiatan-kegiatan transaksi dapat dilakukan secara remote, simultan, paperless dan catatan disimpan dalam media tidak kasat mata. Dilihat dari sisi manajemen, tujuan didesainnya sistem pengendalian intern bagi sistem berbasis teknologi adalah untuk membantu manajemen dalam


(46)

mencapai tujuan control internal menyeluruh di dalam kegiatan-kegiatan manual, mekanis maupun yang terkait dengan implementasi teknologi secara tepat. Dalam kondisi demikian, dibutuhkan struktur pengendalian intern yang melekat pada sistem dan prosedur sebagai bentuk/cara pengawasan untuk meminimalisir resiko (common exposures). Pengendalian intern dapat digolongkan dalam

a. Pengendalian Umum

b. Pengendalian Manajemen Pengembangan Sistem c. Pengendalian Manajemen Sumber Data

d. Pengendalian Manajemen Operasi

e. Pengendalian Manajemen Keamanan Jaringan dan data f. Pengendalian Manajemen Mutu

II.1.7 Perilaku Pengguna Sistem Informasi

Aspek lain yang mempengaruhi manfaat sistem informasi adalah sumber daya manusia. Mengerti perilaku pengguna adalah syarat awal agar implementasi sistem informasi dalam organisasi dapat berjalan efektif (Mc Leod, 2007). Pentingnya pemahaman tentang perilaku pengguna, karena sistem informasi tidak diimplementasikan pada sesuatu yang vakum dan statis. Sistem informasi yang digunakan dan dikembangkan harus memperhitungkan aspek perilaku pengguna.

Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang

menggunakan pendekatan perilaku individu. Suatu program yang efektif dalam evaluasi sistem informasi oleh penggunanya (Laudon, 2007).


(47)

  

Sumber: Laudon (2007)  

Gambar 2.1 Konsep Prototipe Sistem Informasi

II.1.8 Teori Perilaku

Menurut Ajzen (2005) pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned

Behavior), perilaku ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai konsekuensi

dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku (behavioral beliefs). Belief

berkaitan dengan penilaian-penilaian subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya, pemahaman mengenai diri dan juga lingkungannya.

Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan-dugaan seseorang terhadap harapan-harapan dari orang-orang yang ada di dalam kehidupannya mengenai dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tertentu. Bedanya adalah apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief) maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan seseorang ini yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain yang berhubungan dengannya (normative belief).

Persepsi kontrol perilaku atau disebut saja kontrol perilaku adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Konsep lain yang agak dekat maksudnya dengan persepsi kontrol perilaku


(48)

adalah self efficacy atau efikasi diri yang dikemukakan Bandura (Ajzen, 2005). Efikasi diri adalah keyakinan individu untuk berhasil menguasai ketrampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Konsep persepsi kontrol perilaku yang dikemukakan oleh Ajzen ini banyak sekali dipengaruhi.

Ajzen (2005) mengemukakan bahwa persepsi kontrol ditentukan oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan sumberdaya berupa peralatan, kompatibelitas, kompetensi, dan kesempatan (control belief strength) yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan diprediksi dan besarnya peran sumber daya tersebut (power of control factor).

II.1.9 Perilaku Pengguna Sistem Informasi

Teori perilaku yang sangat dikenal dan dikembangkan dalam teknologi sistem informasi adalah teori perilaku (theory of behavior) oleh Triandis (1980) dalam Tjhai (2003) yang menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi dipengaruhi oleh perasaan individual (affect), norma sosial (social norms) dalam tempat kerja, kebiasaan (habit), konsekuensi individual yang diharapkan (consequencies) dari penggunaan sistem, dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) dalam penggunaan sistem komputerisasi. Dan Thompson et.al. (2001) mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980), di mana penelitiannya menggunakan enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, sebagai berikut:

1. Faktor sosial (social factor) merupakan internalisasi kultur subjektif kelompok dan persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat seorang individu dengan


(49)

individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu. Kultur subjektif tersebut berisi norma (norms), peran (role) dan nilai (Triandis, 1980). Misalnya seorang karyawan berpendapat bahwa adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan sistem informasi, atau individu akan meningkatkan penggunaan teknologi informasi jika mendapat dukungan dari rekan kerja atau atasan.

2. Affect (perasaan) adalah rasa senang atau tidaksenang, kegembiraan, depresi yang

ada pada individu pada satu satuan waktu berinteraksi dengan objek tertentu. Misalkan pada waktu tertentu, perasaan seseorang karyawan mempengaruhi ketidaknyamanan berinteraksi dengan sistem informasi.

3. Kesesuaian tugas, secara lebih spesifik menunjukkan suatu derajat seberapa tinggi pemanfaatan sistem informasi membantu individu menjalankan serangkaian tugas-tugasnya. Hubungan ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi jika sistem informasi tersebut sangat membantu tugas-tugasnya.

4. Kemampuan dan keahlian (Skills) berdasarkan teori kognitif sosial bahwa.

Self-efficacy didefinisikan sebagai suatu keputusan individu atas kecakapannya untuk

menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.

5. Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi Menurut Tjhai (2003), kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan sistem informasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam konteks pemanfaatan sistem informasi,


(50)

kondisi yang memfasilitasi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan sistem.

6. Kebiasaan adalah merupakan situasi rangkaian perilaku yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya petunjuk dapat diukur dengan frekuensi terjadinya perilaku tersebut. Individu biasanya tidak sadar dengan rangkaian tersebut (Tjhai, 2003). Pada tingkat konseptual, seseorang dapat berargumen bahwa kebiasaan berperan dalam menggunakan teknologi, khususnya untuk tugas-tugas sederhana dan pasti.

7. Konsekuensi jangka panjang adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil di masa mendatang (Ajzen, 2005). Misalnya kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan sistem yang berlaku di perusahaan menjadi pertimbangan promosi atau kenaikan jenjang karir

II.2 Efektivitas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Menurut M. Ghazali (2007), sistem informasi sumber daya manusia yang efektif mempertimbangkan karakteristik-karakteristik, antara lain: pemrosesan informasi yang efektif karena berhubungan dengan data masukan (input), pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, pertimbangan faktor keamanan data, keluwesan sistem informasi menangani keragaman dan kepuasan pemakai untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem informasi.


(51)

Menurut De Leon (2007) bahwa efektifitas sistem informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu kualitas informasi (quality information) dan kualitas sistem (system quality), penggunaan sistem (system usage).

II.2.1 Kualitas Informasi (Information Quality)

Pengertian informasi menurut Laudon (2007) adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.

Efektivitas kegiatan-kegiatan pada bidang sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program. Kualitas informasi terbentuk dari kualitas data yang diterima (input) dan dikeluarkan (output). Kualitas informasi (quality of information) terukur dari beberapa parameter antara lain:

a. Kelengkapan informasi (Completeness)

Hal ini berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan atau tindakan.


(52)

Informasi yang diterima harus memberikan manfaat yang sesuai bagi pemakai. Kadar relevancy informasi antara orang/divisi satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. c. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Informasi tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya. Informasi harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari penyampaian informasi tersebut. Ketidakakuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan pengolahan dan komunikasi data.

d. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena faktor latency

atau delay transportasi dan komunikasi data. II.2.2 Kualitas Sistem (System Quality)

Pendapat Susanto (2004), sistem adalah kumpulan dari group/subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik atau nonfisik yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut De Leod (2007), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.


(53)

1) Otorisasi akses yang terbatas (limitation of unauthorized access). Sistem informasi harus terbebas dari duplikasi data yang tidak seharusnya. Dan sistem informasi harus terhindar dari faktor ketidakkonsistenan di berbagai berkas karena adanya perubahan yang tidak diharapkan terjadi, sehingga untuk menjaga kualitas sistem harus pembatasan otorisasi akses.

2) Menghasilkan laporan yang terintegrasi (presenting intergrated reports). Diversifikasi kemanfaatan sistem informasi dan menghasilkan laporan yang terintegrasi berpengaruh terhadap intensitas penggunaan sistem informasi tersebut.

3) Sistem yang mudah dikembangkan (changeability in system condition). Sistem informasi sumber daya manusia diharapkan mudah beradapatasi dengan percepatan teknologi. Misalnya sisi media penyimpanan, di mana awalnya, hanya menggunakan personal komputer untuk sistem informasi yang bersifat administratif menjadi fungsi otomatitasi perkantoran dengan menggunakan perangkat server, router dan mainframe berkapasitas besar.

4) Sistem Pengamanan (prevention of programs interuption). Keamanan merupakan faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian pada sistem informasi, yang dimaksud untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Beberapa contoh ancaman terhadap sistem sebagai berikut: kegagalan operasional karena gangguan suplai tenaga listrik, serangan aplikasi virus, sniffer, spoofing dan hacking.


(54)

II.2.3 Penggunaan Sistem (System Use)

Penggunaan sistem informasi dapat mendukung pencapaian tujuan (Goal

Achievement) dirumuskan berdasarkan level manajemen dalam suatu organisasi,

antara lain: individu, departemen, dan organisasi pencapaian tujuan, sebagai berikut: 1) Tingkat perusahaan. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkan

dengan misi organisasi, nilai-nilai inti dan perencanaan strategis.

2) Tingkat fungsi unit/departemen. Sasaran operasional kerja sistem informasi dengan target dan tujuan yang spesifik pada suatu departemen atau fungsional. 3) Pada tingkat individu. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkan

kepada tugas pokok atau pekerjaan karyawan itu.

Selain penggunaan sistem informasi berdasarkan perspektif level manajemen dalam suatu organisasi. Penggunaan sistem informasi dapat terukur dari manfaat yang dihasilkan, sebagai berikut:

1. Manajemen informasi (information management) adalah untuk tata kelola informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya.

2. Sistem peringatan (management alerting system). Penggunaan informasi ini disebut juga sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan pemakai terhadap masalah ataupun peluang. Istilah lain adalah sistem pelaporan manajemen (management reporting system).


(55)

3. Sistem Penunjang Keputusan (decision support system). Sistem informasi yang berbasis komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang semi-struktural.

4. Sistem Pakar (expert system) adalah penyedia pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan masalah.

 

II.3 Teori tentang Kinerja

II.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2000) bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

II.3.2 Evaluasi Kinerja Karyawan

Pengertian evaluasi menurut yang dikemukakan Mengginson (1981) dalam

Mangkunegara (2000) adalah sebagai berikut:

“Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”. Selanjutnya Sikula (1981) yang dikutip Mangkunegara (2000) mengemukakan bahwa:

“Penilaian karyawan merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan karyawan dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran


(56)

atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu (barang)”.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi.

II.3.3 Tujuan Evaluasi Kinerja Karyawan

Tujuan penilaian kinerja karyawan (Rivai, 2005), antara lain:

1. Meninjau ulang kinerja waktu lalu dan potensi ke depan. Mensejajarkan penilaian kerja dengan bisnis sehingga keefektifan penilaian kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung seberapa sukses perusahan mensejajarkan dan mengintegrasikan penilaian kerja dengan sasaran bisnis strategis.

2. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam menentukan nilai suatu pekerjaan, kemampuan perusahaan dan kemampuan individu karyawan.

3. Melihat prestasi seseorang secara realistis. Membantu manajemen dalam memilih, menempatkan, promosi, memindahkan dan meningkatkan kualitas karyawan

4. Untuk keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.

5. Memungkinkan pimpinan mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih akurat.


(57)

6. Memungkinkan pimpinan melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat pekerja (apabila ada) atau langsung dengan karyawan.

7. Memperjelas tugas pokok, fungsi, kegiatan, wewenang dan tanggung jawab satuan-satuan kerja dalam perusahaan, yag apabila dapat terlaksana dengan baik akan mempunyai arti yang sangat penting dalam usaha penyederhanaa kerja sehingga dapat menghilangkan duplikasi atau tumpang tindih dalan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam perusahaan;

8. Menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi lebih baik.

9. Untuk mengetahui efektifitas kebijakan SDM, seperti seleksi dan rekrutmen. 10.Mengetahui pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan yang meliputi

identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan secara individu, umpan balik kenerja, menentukan transfer dan penugasan, identifikasi kekuatan dan kelemahan individu.

II.3.4 Indikator-indikator untuk Evaluasi Kinerja

Beberapa indikator-indikator dalam evaluasi kinerja sebagai berikut:

a. Kualitas pekerjaan (Quality of work) dan Kuantitas kerja (Quantity of work). Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan target kerja dan kuantitas berdasarkan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan (Gomes, 2003).


(58)

b. Pengetahuan tugas pekerjaan (Job knowledge). Memiliki pengetahuan yang terkini dan keterampilan yang autoritatif dan komprehensif terhadap posisi dan wilayah kerja (Mangkunegara, 2005).

c. Inisiatif (Initiative). Keahlian interpersonal atau kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas dan bertindak berdasarkan pemikiran, gagasan, metode pendekatan baru dan mandiri sehingga melaksanakan tugas-tugas lebih baik (Mangkunegara, 2005).

d. Kerjasama (Teamwork), kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi) dan dapat membangun hubungan baik dengan lingkungan sekitar sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Gomes, 2003).

e. Dapat diandalkan (Dependability). Dapat dipercaya dalam hal tanggung jawab dan penyelesaian kerja tepat waktu sesuai standar prosedur yang telah ditentukan perusahaan yang telah ditentukan perusahaan (Gomes, 2003).

f. Kreatif (Creativeness). Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

g. Disiplin dan tingkat kehadiran. Menunjukkan sikap disiplin yang harus dimiliki karyawan untuk hadir pada waktu jam kerja yang telah ditentukan perusahaan agar pekerjaan dapat terselesaikan (Mangkunegara, 2005).

h. Personaliti (Personal qualities). Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, pengambilan keputusan, integritas, kemampuan menentukan prioritas dalam penanganan pekerjaan (Gomes, 2003).


(59)

i. Komunikasi dan negosiasi. Menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang efektif, pendelegasian, keahlian bernegosiasi dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik dan kesalahpahaman dengan pihak lain (Mangkunegara, 2005).

j. Efektivitas Administrasi. Menunjukkan kerja administratif dan mencapai tingkat efektivitas (Mangkunegara, 2005).

k. Motivasi. Menunjukkan antusias dan semangat yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai prestasi yang optimal.

l. Pembelajaran. Menunjukkan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan situasi atau sistem baru (Gomes, 2003).

II.3.5 Karakteristik dan Metode Evaluasi Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2005) evaluasi kinerja mempunyai karakteristik yaitu berfokus kepada nilai, adanya interdependesi fakta dengan nilai dan orientasi waktu lalu dengan masa kini. Menurut Mangkunegara (2005), penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Adapun beberapa metode penilaian kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Rating scales (Skala rating)

Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap penting bagi pelaksanaan kerja.


(60)

2. Checklist

Metode ini adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan kinerja karyawan. Penilai biasanya atasan langsung. Pemberian bobot sehingga dapat di skor. Metode ini bisa memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi item-item yang memadai.

3. Ranking

Penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek.

4. Work standard (Standar kerja)

Metode ini membandingkan kinerja karyawan dengan standar yang ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang normal dari rata-rata pekerja dalam usaha yang normal.

5. Management by Objective (Manajemen berdasarkan sasaran). Dalam pendekatan

ini, setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama menentukan sasaran organisasi, tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran untuk meningkatkan produktivitas organisasi.

6. Field review (Peninjauan lapangan)

Seorang ahli departemen turun ke lapangan dan membantu penyelia dalam penilaian mereka. Spesialis presonalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi


(61)

atas dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk direview dan persetujuan dengan karyawan yang dinilai.

II.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Timple (1992) dalam Mangkunegara (2005) bahwa ada faktor faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor internal dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang misalnya kemampuan seseorang dan keahlian seseorang dalam melakukan pekerjaan. Faktor eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap dan tindakan rekan sekerja atau atasan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.

Menurut Simamora (1995) dalam Mangkunegara (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:

1. Faktor Individu, seperti kemampuan, keahlian dan latar belakang 2. Faktor Psikologis, seperti persepsi, sikap dan motivasi

3. Faktor Organisasi terdiri dari sumber daya, struktur dan prosedur.

II.4 Teori Penerimaan Teknologi

Perkembangan sistem informasi yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan dan manfaat pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan Teknologi dalam berbagai kegiatan dipahami karena sebagai teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan dan pengendalian berbasis sistem komputerisasi yang dapat menyediakan informasi sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Beberapa


(62)

model penelitian bidang penerimaan teknologi telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem informasi.

Davis.F.D (1989) dalam Yogiyanto (2007) menjelaskan model Technology

Acceptance Model yang berdasarkan teori psikologis kepercayaan (belief), sikap

(attitude), minat (intention). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dalam pengguna teknologi informasi. Model ini akan menggambarkan bahwa sikap penggunaan sistem informasi akan dipengaruhi oleh variabel manfaat

(usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana keduanya

memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris.

Manfaat atau ekspektasi kinerja (performance expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakai yang berkaitan dengan motivasi seseorang dan keuntungan relatif (relative advantage) dari penggunaan sistem. Manfaat sistem informasi merupakan apa yang diharapkan oleh pengguna dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan, menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) dan menambah produktivitas (Increase productivity).

Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Tiga konstruk yang membentuk konsep ini adalah kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), kemudahan penggunaan


(1)

Pengendalian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

2 1 1.4 1.4 1.4

3 32 45.7 45.7 47.1

4 25 35.7 35.7 82.9

5 12 17.1 17.1 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Akses

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 7 10.0 10.0 10.0

4 33 47.1 47.1 57.1

5 30 42.9 42.9 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Otomatisasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

2 1 1.4 1.4 1.4

3 14 20.0 20.0 21.4

4 32 45.7 45.7 67.1

5 23 32.9 32.9 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Variabel Sikap Karyawan

Positif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 20 28.6 28.6 28.6

4 35 50.0 50.0 78.6

5 15 21.4 21.4 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Kepuasan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 21 30.0 30.0 30.0

4 34 48.6 48.6 78.6

Valid


(2)

Kepuasan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 21 30.0 30.0 30.0

4 34 48.6 48.6 78.6

5 15 21.4 21.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

Ketaatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 18 25.7 25.7 25.7

4 34 48.6 48.6 74.3

5 18 25.7 25.7 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Keterlibatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 20 28.6 28.6 28.6

4 37 52.9 52.9 81.4

5 13 18.6 18.6 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Komitmen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

3 7 10.0 10.0 10.0

4 50 71.4 71.4 81.4

5 13 18.6 18.6 100.0

Valid

Total 70 100.0 100.0

Lampiran 5. Regression

Hipotesis Pertama

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .764a .583 .571 2.701


(3)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 683.655 2 341.828 46.842 .000a

Residual 488.930 67 7.297

1

Total 1172.586 69

a. Predictors: (Constant), Perilaku, Teknis b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 15.196 4.701 3.232 .002

Teknis .451 .124 .323 3.622 .001

1

Perilaku .935 .150 .557 6.244 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Hipotesis Kedua

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .861a .741 .733 1.157

a. Predictors: (Constant), Ekspektasi, Use

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 256.675 2 128.338 95.940 .000a

Residual 89.625 67 1.338

1

Total 346.300 69

a. Predictors: (Constant), Ekspektasi, Use b. Dependent Variable: Sikap

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .973 1.471 .661 .511

Use .357 .072 .594 4.936 .000

1

Ekspektasi .139 .056 .296 2.461 .016


(4)

(5)

(6)