Penjelasan Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Telkomsel

99 Dari Tabel 4.9 di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah responden berstatus menikah adalah 51 orang atau 73 dan responden dengan status tidak menikah sebanyak 19 orang atau 27.

IV.1.3 Penjelasan Variabel Penelitian

IV.1.3.1 Penjelasan variabel penelitian hipotesis pertama Dari data yang diperoleh untuk variabel aspek teknis X 1 dapat dilihat pada Tabel 4.10. Dari Tabel 4.10 yang menjelaskan variabel aspek teknis sistem informasi sumber daya manusia pada item pertanyaan dukungan teknologi unit peripheral yang memadai, sebesar 35,71 menyatakan sangat setuju dan 58,57 menyatakan sangat setuju sekali. Hal ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa unit peripheral sistem informasi sebagai input dan output sistem informasi berbasis komputer sudah memadai. Dari hasil kuisioner, karyawan memberikan tanggapan bahwa unit peripheral sebagai input dan output, seperti: scanner, faximile, printer, LCD proyektor, modem dan touchscreen monitor sudah memadai untuk menghasilkan kualitas informasi dan mendukung kualitas pekerjaan karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Universitas Sumatera Utara 100 Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Aspek Teknis Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 4 25 41 1 Dukungan Teknologi Peripheral memadai 5.71 35.71 58.57 Frekuensi 1 30 39 2 Platform peranti lunak 1.43 42.86 55.71 Frekuensi 4 23 43 3 Platform peranti keras 5.71 32.86 61.43 Frekuensi 3 19 48 4 Sistem Database 4.29 27.14 68.57 Frekuensi 18 38 14 5 Media Komunikasi Data 25.71 54.29 20.00 Frekuensi 1 31 38 6 Fitur SMS Push E-mail 1.43 44.29 54.29 Frekuensi 4 35 31 7 Sistem Pengamanan Jaringan 5.71 50.00 44.29 Frekuensi 15 40 15 8 Prosedur bisnis proses SISM 21.43 57.14 21.43 Frekuensi 2 27 41 9 Pengendalian data masukan 2.86 38.57 58.57 Frekuensi 20 35 15 10 Kondisi yang memfasilitasi 28.57 50.00 21.43 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah Untuk item pertanyaan platform peranti lunak, yang menyatakan setuju 42,86 dan sangat setuju 55,71. Mayoritas karyawan beranggapan bahwa platform peranti lunak mendukung sistem informasi berbasis komputer dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tanggapan karyawan bahwa platform peranti lunak merupakan bagian penting di dalam perangkat komputer, di mana fitur multitasking Universitas Sumatera Utara 101 dan multiuser, yang menjembatani antara pengguna dan perangkat keras sehingga sangat mendukung kualitas sistem informasi dalam pekerjaan karyawan. Sebanyak 1,43 karyawan menyatakan tidak setuju karena peranti lunak pada system informasi sumber daya manusia dipandang masih banyak keterbatasan teknologi terkini. Untuk item pertanyaan platform peranti keras, yang menyatakan sangat setuju sebesar 32,86, yang menyatakan sangat setuju sekali sebesar 61,4. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa platform peranti keras yang merupakan bagian penting didalam perangkat komputer untuk mendukung pekerjaan karyawan. Tanggapan karyawan pada platform peranti keras yang mendukung pekerjaan adalah seperti: prosesor CPU, memori temporari ROM, memori internal RAM. Untuk item pertanyaan sistem database, yang menyatakan setuju 4,29, sangat setuju sebesar 27,14 dan sebesar 68,6 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa dukungan kuat sistem database pada aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Ini menunjukkan bahwa sistem database yang berfungsi menghindari inkonsistensi data, mengatasi kesulitan dalam mengakses data, efektifitas multipleuser dan pengamanan data data security mendukung kualitas sistem informasi sehingga membantu pekerjaan karyawan. Untuk item pertanyaan komunikasi data, yang menyatakan setuju sebanyak 25,71, sangat setuju sebanyak 54,29, dan menyatakan sangat setuju sekali sebesar 20. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa media komunikasi Universitas Sumatera Utara 102 data berperan untuk mendukung sistem informasi sumber daya manusia. Dari hasil kuisioner, tanggapan karyawan bahwa media komunikasi data, seperti: fibre-optic dan transmisi elektromagnetik adalah komponen komunikasi data yang berperan untuk mendukung kualitas penyampaian informasi lebih cepat sehingga membantu pekerjaan karyawan. Untuk item pertanyaan fitur SMS push-email, yang menyatakan setuju sebanyak 44,29, dan menyatakan sangat setuju sebesar 54,29. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat fitur SMS push-email sangat mendukung sistem informasi sumber daya manusia. Ini menunjukkan bahwa fitur SMS push-email berfungsi untuk notifikasi sehingga menghasilkan kecepatan penyampaian informasi dan mendukung tugas karyawan. Untuk item pertanyaan prosedur bisnis proses sistem informasi, yang menyatakan setuju sebesar 21,43, menyatakan sangat setuju sebesar 57,14 dan sangat setuju sekali 21,43. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa prosedur bisnis proses atau kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan masalah pada SISM menghasilkan urutan pelaksanaan kerja yang efektif, konsistensi proses kerja, mengurangi beban pengawasan dan duplikasi kerja karyawan. Untuk item pertanyaan pengendalian data masukan, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 38,57 dan menyatakan sangat setuju sekali sebesar 58,57. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa mekanisme dan komponen pengendalian data masukan telah bekerja efektif untuk menjamin data yang akan Universitas Sumatera Utara 103 diproses oleh sistem informasi adalah valid dan lengkap sehingga menghasilkan kualitas informasi yang dibutuhkan dalam tugas karyawan. Untuk item pertanyaan kondisi yang memfasilitasi, karyawan memberikan pendapat beragam, yang menyatakan tidak setuju 28,57, menyatakan setuju 50, yang menyatakan sangat setuju 21,43. Menurut Ajzen 2005, kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan kerja antara sistem informasi dan pengguna. Namun tanggapan karyawan pada hasil kuisioner sebagian besar karyawan berpendapat bahwa kondisi yang memfasilitasi peranan sistem informasi sumber daya manusia terhadap pekerjaan karyawan, seperti: alat-alat perkantoran, suplai listrik, ruangan dan temperatur untuk perangkat sistem dinilai cukup memadai. Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Perilaku Karyawan Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 21 49 1 Faktor Sosial, adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan SISM kultur subjektif dan norma sosial. 30.00 70.00 Frekuensi 10 28 28 4 2 Afektif, perasaan nyaman atau ketidaksenangan individu pengguna saat berinteraksi atau bekerja dengan menggunakan SISM 14,3 40.00 40.00 5.71 Frekuensi 11 49 10 3 Kesesuian tugas. Tingkat pemanfaatan SISM membantu individu karyawan menjalankan serangkaian tugas 15,7 70.00 14.29 Frekuensi 5 33 26 6 4 Keahlian. Suatu keputusan individu menilai kecakapannya untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi SISM. 7.14 47.14 37.14 8.57 Frekuensi 1 26 26 17 5 Habit. Situasi rangkaian perilaku yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya petunjuk atau kesadaran tinggi untuk menggunakan SISM, dapat diukur dengan frekuensi terjadinya perilaku tersebut 1.43 37.14 37.14 24.29 Universitas Sumatera Utara 104 Frekuensi 31 39 6 Konsekuensi jangka panjang menggunakan SISM adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil di masa mendatang. Misalnya: rewards atau peningkatan karir 44.29 55.71 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Dari Tabel 4.11 yang menjelaskan variabel aspek perilaku karyawan pengguna sistem informasi sumber daya manusia. Pada item faktor sosial, yang menyatakan setuju sebesar 30 dan menyatakan sangat setuju 70. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa adanya peranan rekan kerja dan atasan yang meyakinkan dirinya untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia. Faktor sosial social factor merupakan internalisasi kultur subjektif kelompok dan persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat seorang individu dengan individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu. Kultur subjektif tersebut berisi norma norms, peran role dan nilai di dalam kelompok. Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan tanggapan karyawan bahwa kultur subjektif kelompok seperti faktor rekan kerja dan atasan yang meyakinkan seorang karyawan untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia untuk membantu pekerjaan karyawan. Untuk pertanyaan afektif individu, perasaan nyaman atau ketidaksenangan individu pengguna saat berinteraksi atau bekerja dengan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia, karyawan memberikan tanggapan yang berbeda. Sebanyak 14,3 menyatakan tidak setuju, 40 setuju, yang menyatakan sangat setuju 40, menyatakan sangat setuju sekali 5,71,. Karyawan yang tidak setuju memberikan tanggapan bahwa afektif tidak mempengaruhi kalau karyawan berkomitmen penuh dalam pekerjaan. Namun dari hasil penelitian dalam item ini Universitas Sumatera Utara 105 karyawan menanggapi beragam bahwa afektif atau perasaan individu karyawan mempengaruhi interaksi atau pekerjaannya dengan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia. Untuk pertanyaan kesesuian tugas, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 37,1 tidak setuju, menyatakan setuju 70 dan menyatakan sangat setuju 14,29. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa tinggi pemanfaatan sistem informasi sangat didukung dengan tingkat peranan sistem tersebut untuk membantu karyawan menjalankan serangkaian tugas-tugasnya. Kesesuaian tugas, secara lebih spesifik menunjukkan suatu derajat seberapa tinggi pemanfaatan sistem informasi membantu individu menjalankan serangkaian tugas-tugasnya Ajzen, 2005. Dalam hasil penelitian ini, karyawan menunjukkan memberikan tanggapan yang sama di mana pemanfaatan sistem informasi sangat didukung dengan tingkat peranan sistem tersebut untuk membantu karyawan menjalankan tugas dan pekerjaan. Untuk pertanyaan kemampuan keahlian skills, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 7,1, menyatakan setuju 47,1, menyatakan sangat setuju 37,1 dan sangat setuju sekali 8,6. Karyawan yang menyatakan tidak setuju memberikan tanggapan bahwa pengunaan sistem berbasis teknologi lebih dikarenakan pengalaman menggunakan dan faktor kebiasaan bukan keahlian dalam bidang sistem informasi. Namun dominan karyawan berpendapat berbeda dan cenderung beranggapan bahwa perlu kecakapan yang cukup untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi untuk menunjang tugas karyawan. Universitas Sumatera Utara 106 Untuk pertanyaan kebiasaan habit, yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1,4, tidak setuju 37,1, menyatakan setuju 37,1 dan sangat setuju sekali 24,3. Ini berarti mayoritas karyawan cenderung beranggapan adanya faktor kebiasaan mempengaruhi penggunaan sistem informasi dalam tugasnya. Karyawan berpendapat bahwa pada situasi tertentu kebiasaan menjadi pendukung perilaku karyawan yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya petunjuk atau kesadaran penuh untuk menggunakan sistem informasi sumber daya manusia dalam tugas karyawan. Untuk pertanyaan konsekuensi jangka panjang, menyatakan sangat setuju 44,3 dan sangat setuju sekalu 55,7. Ini berarti adanya faktor konsekuensi jangka panjang dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia. Konsekuensi jangka panjang adalah merupakan tindakan yang memberikan hasil di masa mendatang Ajzen,2005. Sesuai dengan hasil penelitian ini menunjukkan tanggapan karyawan bahwa adanya faktor konsekuensi jangka panjang dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia, di mana memberikan hasil di masa mendatang, seperti : apresiasi karyawan atau promosi kenaikan jabatan. Tabel 4.12 di bawah menjelaskan variabel kinerja karyawan. Untuk item pertanyaan bahwa sistem informasi sumber daya manusia SISM dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan, karyawan yang menyatakan setuju sebanyak 35,7 dan sangat setuju 62,9. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa sistem informasi sumber daya manusia SISM mendukung kualitas dan kuantitas kerja karyawan. Tanggapan karyawan menunjukkan bahwa sistem Universitas Sumatera Utara 107 informasi sumber daya manusia menyajikan kualitas informasi yang valid, tepat waktu dan relevan sehingga mendukung pencapaian kualitas dan kuantitas pekerjaan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diemban. Pada pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia dapat meningkatkan kerjasama, responden memberikan tanggapan yang beragam, di mana yang menyatakan sangat tidak setuju 10, menyatakan tidak setuju 21,4, pendapat setuju 31,4, menyatakan sangat setuju 27,1, dan menyatakan sangat setuju sekali 10. Dari hasil kuisioner pada penelitian, tanggapan ketidaksetujuan karyawan adalah interaksi pengguna dan sistem lebih bersifat personal sehingga pekerjaan dapat diselesaikan. Universitas Sumatera Utara 108 Tabel 4.12 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 1 25 44 1 SISM mendukung kualitas dan kuantitas pekerjaan 1,4 35,7 62,9 Frekuensi 8 17 24 17 4 2 Menggunakan SISM dapat meningkatkan kerjasama 11,4 24,3 31,4 27,1 10,0 Frekuensi 5 17 48 3 Dengan SISM dapat memperjelas tugas dan tanggung jawab 7,1 24,3 68,6 Frekuensi 4 32 34 4 SISM dapat meningkatkan displin dan integritas 5,7 45,7 48,6 Frekuensi 2 16 52 5 Manfaat SISM memberikan efektifitas waktu penyelesaian tugas 2,9 22,9 74,3 Frekuensi 1 3 20 46 6 SISM mendukung inisiatif, kreatif dan inovatif 1,4 4,3 28,6 65,7 Frekuensi 3 13 29 20 5 7 SISM mendukung Ketegasan Tindakan 4,3 18,6 41,4 28,6 7,1 Frekuensi 2 10 17 41 8 SISM mendukung pengambilan keputusan 2,9 14,3 24,3 58,6 Frekuensi 2 22 46 9 SISM memperbaikan evaluasi hasil kerja 2,9 31,4 65,7 Frekuensi 2 20 48 10 SISM Perbaikan komunikasi interpersonal 2,9 28,6 68,6 Frekuensi 5 18 47 11 SISM menambah pembelajaran dan pengetahuan 7,1 25,7 67,1 12 SISM memperjelas skala prioritas Frekuensi 3 19 48 Universitas Sumatera Utara 109 pendelegasian 4,3 27,1 68,6 Frekuensi 3 7 28 18 14 13 SISM dapat peningkatan Pelayanan dalam Bekerja 4,3 10,0 40,0 25,7 20,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia memperjelas tugas dan tanggung jawab, sebanyak 24,31 responden menyatakan setuju dan mayoritas karyawan sebesar 68,6 menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan tanggapan karyawan dalam penggunaan sistem informasi sumber daya manusia berdasarkan prosedur-prosedur yang standar dan dibakukan menjadi kebijakan perusahaan sehingga memperjelas tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan untuk dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara efektif dan efisien. Hasil yang sama untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia meningkatkan kedisplinan dan integritas, sebanyak 45,7 responden menyatakan setuju dan sebesar 48,6 menyatakan sangat setuju. Tanggapan karyawan pada hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia SISM, seperti absensi atau pengajuan cuti on-line meningkatkan kedisplinan dan integritas kejujuran karyawan dalam bekerja. Untuk pertanyaan manfaat SISM memberikan efektifitas waktu penyelesaian tugas, sebanyak 22,9 menyatakan setuju dan sebesar 74,3 menyatakan sangat setuju. Mayoritas karyawan beranggapan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung kerja karyawan tepat waktu. Karyawan memberi tanggapan bahwa sistem informasi sumber daya manusia menyediakan informasi yang berkualitas tentang sumber daya manusia dalam hal informasi yang valid, tepat Universitas Sumatera Utara 110 waktu dan relevan. Dan sangat mendukung penyelesaian kerja tepat waktu sesuai standar prosedur sehingga dapat dipercaya dalam hal tanggung jawab yang telah ditentukan perusahaan. Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung inisiatif dan kreatifitas, sebanyak 28,6 menyatakan sangat setuju dan sangat setuju sekali sebesar 65,7. Karyawan memberi tanggapan bahwa penggunaan sistem informasi tersebut merangsang kemampuan personal untuk bekerja secara kreatif, inisiatif dan inovatif. Ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung kreativitas atau gagasan-gagasan yang baru yang dimunculkan dari tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam bekerja. Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung ketegasan tindakan di mana 5,7 menyatakan sangat tidak setuju, sebesar 17,17 tidak setuju, menyatakan setuju sebanyak 42,9, sangat setuju 25,7 dan sangat setuju sekali 8,6. Ketegasan tindakan didasari oleh berbagai faktor termasuk informasi yang valid tentang sumber daya manusia. Dalam hal ini, dominan karyawan memberi tanggapan bahwa sistem informasi sumber daya manusia mendukung ketegasan tindakan sehingga membantu tugas karyawan. Untuk item pertanyaan mendukung ketepatan pengambilan keputusan, yang menyatakan setuju sebesar 24,3 dan menyatakan sangat setuju sebanyak 58,6 dan sangat setuju sekali 8,6. Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung ketepatan Universitas Sumatera Utara 111 pengambilan keputusan pada setiap level manajemen dalam perusahaan secara efektif. Karyawan memberikan tanggapan bahwa ketepatan pengambilan keputusan ditentukan dari kualitas informasi seperti informasi yang valid, tepat waktu, akurat dan relevan. Untuk item pertanyaan sistem informasi memperbaiki evaluasi hasil kerja, yang menyatakan setuju sebesar 31,4 dan menyatakan sangat setuju sebanyak 65,7. Ini berarti mayoritas karyawan setuju bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia memperbaiki sistem evaluasi kinerja karyawan secara efektif. Sistem informasi diimplementasikan dengan berbagai aplikasi-aplikasi, termasuk aplikasi evaluasi kinerja karyawan. Dalam hal ini tanggapan yang diberikan adalah sistem informasi mendukung ketepatan sasaran kerja individu dan pembobotan pencapaian kerja karyawan sehingga mendukung tugas karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia memperbaiki komunikasi interpersonal, yang menyatakan setuju sebesar 28,6 dan menyatakan sangat setuju sebanyak 68,6. Ini menunjukkan mayoritas karyawan berpendapat bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia sangat efektif memperbaiki komunikasi interpersonal sesama karyawan, baik secara verbal atau nonverbal. Karyawan memberikan tanggapan bahwa komunikasi interpersonal adalah sebuah metode komunikasi yang sering digunakan oleh manusia pada saat bekerja,bergaul dan bermasyarakat. Penggunaan sistem informasi sumber daya Universitas Sumatera Utara 112 manusia memperbaiki komunikasi interpersonal karena mengurangi kesalahan persepsi informasi yang disampaikan. Untuk item pertanyaan menambah pembelajaran dan pengetahuan, Sejumlah besar karyawan menyatakan sangat setuju 25,7 dan sangat setuju sekali 67,1 untuk item pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung dan menambah pembelajaran dan pengetahuan. Tanggapan karyawan menunjukkan bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa multifungsi sistem informasi sumber daya manusia meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran bagi karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Untuk item kuisioner sistem informasi memperjelas prioritas kerja dan pendelegasian, sebanyak 27,1 menyatakan setuju dan 68,6 menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa sistem informasi sumber daya manusia efektif akan memperjelas skala prioritas dan pendelegasian dalam bekerja. Karyawan memberikan tanggapan bahwa aplikasi sistem informasi berdasarkan tahapan-tahapan dan proses serta standar prosedur sehingga penggunaan sistem informasi lebih efektif memperjelas skala prioritas dan pendelegasian dalam bekerja. Untuk item kuisioner meningkatkan pelayanan dalam bekerja, yang menyatakan setuju 40, yang menyatakan sangat setuju 25,7 dan sangat setuju sekali 20. Ini berarti mayoritas karyawan bahwa penggunaan sistem informasi sumber daya manusia efektif dalam kualitas pelayanan kerja. Karyawan memberikan tanggapan bahwa kualitas layanan kerja seperti kemampuan personal karyawan dalam memimpin, bernegosiasi dan memotivasi sehingga bekerja lebih baik. Universitas Sumatera Utara 113 IV.1.3.2 Penjelasan variabel penelitian hipotesis kedua Dari data yang diperoleh untuk variabel Manfaat Usefulness sistem informasi sumber daya X 1 dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13 Deskripsi Variabel Manfaat Usefulness Sistem Informasi Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 1 34 35 1 Peningkatan Kinerja KaryawanPerformance 1,4 48,6 50,0 Frekuensi 21 39 10 2 Peningkatan Efisiensi Perusahaan Eficiency 30,0 55,7 14,3 Frekuensi 7 30 33 3 Mendukung Efektifitas Kerja Pengendalian 10,0 42,9 47,1 Frekuensi 1 28 38 3 4 Pencapaian Tujuan Perusahaan Goal Achievement 1,4 40,0 54,3 4,3 Frekuensi 21 19 30 5 Mendukung Produktivitas Perusahaan 30,0 27,1 42,9 Frekuensi 6 30 31 2 1 6 Optimalisasi Biaya Operasional SDM 8,6 42,9 44,3 2,9 1,4 Frekuensi 17 31 22 7 Ketepatan Pengambilan Keputusan 24,3 44,3 31,4 Frekuensi 7 48 15 8 Perangkat ukur Indikator Key Performance 10,0 68,6 21,4 Frekuensi 1 31 33 5 9 Menampilkan Pelaporan Terintegrasi 1,4 44,3 47,1 7,1 Frekuensi 31 24 15 10 Pengamanan Data SDM 44,3 34,3 21,4 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Tabel 4.13 yang menjelaskan hasil penelitian pada variabel manfaat sistem informasi sumber daya manusia. Untuk item pertanyaan bahwa peranan sistem informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan, setuju sebanyak 48,6 dan sangat Universitas Sumatera Utara 114 setuju 50. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat informasi sumber untuk meningkatkan kinerja karyawan Divisi Network Operation mendukung komitmen karyawan untuk menggunakan sistem berbasis teknologi ini. Sikap positif karyawan ini ditunjukkan dari tanggapan responden yang menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkankan membuat kualitas dan kuantitas kinerja lebih valid, tepat dan relevan. Untuk item pertanyaan meningkatkan efesiensi perusahaan, responden memberikan tanggapan menyatakan setuju 30, menyatakan sangat setuju 55,7, dan menyatakan sangat setuju sekali 14,3. Ini menunjukkan bahwa dominan karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung efisiensi operasional perusahaan memberikan sikap kenyamanan bekerja pada karyawan. Efisiensi dapat diukur dari faktor dan faktor sosial. Mengabaikan aspek hubungan industrial yang dapat membuat rugi finansial perusahaan. Kemanfataan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia ini mendukung efisiensi dari sisi ekonomi dan hubungan industrial sehingga memberikan kenyamanan kerja pada karyawan. Untuk item pertanyaan mendukung efektivitas kerja dan pengendalian, sebanyak 42,9 responden menyatakan setuju dan karyawan sebesar 47,1 menyatakan sangat setuju. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung efektivitas kerja dan pengendalian di Divisi Network Operation PT. Telkomsel Area Sumatera. Menurut Handoko 2000, efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih tujuan Universitas Sumatera Utara 115 yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. K ebijaksanaan perusahaan dalam adopsi diperlukan untuk koordinasi dan proses demi produktivitas organisasi. Dari tanggapan karyawan menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan tercapai karena manfaat sistem informasi yang dapat memberikan kualitas informasi dan manajemen perkantoran dalam pengelolaan sumber daya manusia. Untuk butir pertanyaan mendukung pencapaian tujuan perusahaan Goal Achievement, sebanyak 45,7 responden menyatakan setuju dan sebanyak 54,3 menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan mayoritas sikap karyawan untuk menerima manfaat sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Faktor-faktor dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah adanya pemberdayaan sumber daya organisasi untuk mencapai produktifitas. Dari tanggapan karyawan menunjukkan bahwa keterlibatan kerja job involvement sumber daya manusia dan peranan sistem informasi berbasis teknologi sebagai sumber daya lainnya mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia mendukung produktivitas perusahaan, sebanyak 30 responden menyatakan setuju dan sebanyak 27,1 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 42.9 menyatakan sangat setuju sekali. Ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan bersikap meyakini manfaat sistem informasi sumber daya manusia mendukung produktifitas perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia menjaga hubungan kerja dengan lingkaran Universitas Sumatera Utara 116 pengawasan mutu komponen-komponen sumber daya seperti modal, tenaga kerja dan informasi. Hal ini sesuai dengan tanggapan karyawan bahwa manfaat sistem untuk produktivitas perusahaan dan harus didukung dengan nilai efektivitas dengan komitmen karyawan pengguna sistem sekaligus sumber daya yang berkonstribusi dalam operasional perusahaan. Untuk butir pertanyaan optimalisasi biaya operasional sumber daya manusia, sebanyak 8,6 menyatakan sangat tidak setuju, 42,9 menyatakan tidak setuju, 44,3 responden menyatakan setuju dan sebanyak 2,9 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 1,4 menyatakan sangat setuju sekali. Ini menunjukkan mayoritas karyawan bersikap tidak menerima bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia mendukung optimasi biaya operasional pengelolaan sumber daa manusia. Karyawan yang menyatakan tidak setuju memberikan tanggapan bahwa pembiayaan sistem tidak murah. Hal ini mempertimbangkan biaya pengadaan procurement cost, biaya persiapan operasi start-up cost, biaya proyek project-related cost dan biaya operasi. Sedangkan karyawan yang menyatakan setuju dan sangat setuju berdasarkan perspektif pembiayaan apabila tidak diimplementasikannya sistem informasi tersebut seperti pembiayaan karena kesalahan-kesalahan kerja faktor ketidakvalidan data dan informasi, lambatnya aktivitas dan alur prosedur secara manual dan lambatnya tahapan perencanaan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya manusia. Untuk butir pertanyaan ketepatan pengambilan keputusan, sebanyak 24,3 responden setuju dan sebanyak 44,3 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 31,4 Universitas Sumatera Utara 117 menyatakan sangat setuju sekali . Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia menghasilkan data olahan yang valid untuk pengambilan keputusan yang tepat tentang sumber daya manusia. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi. Kualitas informasi yang dihasilkan ketepatan keputusan yang diambil. Karyawan memberikan tanggapan bahwa kualitas informasi yang mendukung pengambilan keputusan adalah informasi yang valid, tepat waktu dan relevan. Untuk butir pertanyaan sistem informasi sumber daya manusia bermanfaat sebagai perangkat ukur key performance indicator. Sebanyak 68,6 menyatakan setuju dan sebanyak 21,4 menyatakan sangat setuju. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa sistem informasi sumber daya manusia dapat bekerja sebagai sistem pengukur kinerja karyawan. Peranan sistem informasi sumber daya manusia adalah mengatur, menganalisis dan mengelola sumber daya manusia mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi tunjangan. Aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi subsistem akuntansi, Penelitian sumber daya manusia dan Intelijen sumber daya manusia serta subsistem perencanaan kerja. Karyawan memberi tanggapan bahwa pertimbangan keluruhan aspek pengelolaan sumber daya manusia sehingga memberikan kualitas sistem yang baik dan menjadi perangkat mengukur kinerja key performance indicator. Universitas Sumatera Utara 118 Untuk butir pertanyaan menyajikan pelaporan terintegrasi. Sebanyak sebanyak 44,3 setuju, 47,1 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 7,1 menyatakan sangat setuju sekali. Ini menunjukkan mayoritas karyawan beranggapan bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia yang dapat menyajikan pelaporan secara lengkap dan terintegrasi memberikan sikap kepuasan kerja bagi karyawan Network Operation PT. Telkomsel. Tanggapan karyawan menunjukkan sikap kepuasan terhadap sistem karena sistem informasi tersebut memberikan laporan yang melibatkan tahapan-tahapan dan proses mulai dari data masukan, pengolahan dan verifikasi data serta penyajian informasi yang lengkap. Teknologi yang digunakan memberikan laporan dapat ditampilkan ke dalam banyak format data dan kemudahan duplikasi informasi dalam batasan prosedur yang legal. Item pertanyaan pengamanan data sumber daya manusia. Sebanyak 34,3 menyatakan setuju dan sebanyak 21,4 menyatakan sangat setuju. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber untuk menjaga kerahasiaan data karyawan memberikan niat karyawan konsisten menggunakan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tanggapan karyawan pada pengamanan data dengan sistem informasi sumber daya manusia meliputi beberapa aspek utama dalam keamanan informasi sumber daya manusia adalah usaha menjaga data informasi dari orang yang tidak berhak mengakses confidentiality, usaha untuk menjaga data atau informasi tidak diubah oleh yang tidak berhak integrity, saha atau metoda untuk mengetahui keaslian dari informasi authentication. Universitas Sumatera Utara 119 Tabel 4.14 di bawah menjelaskan hasil penelitian pada variabel ekspektasi usaha effort expectation sistem informasi sumber daya manusia. Untuk item pertanyaan bahwa sistem informasi tersebut mudah dipelajari, yang menyatakan setuju sebanyak 31,4 dan sangat setuju 45,7. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa bahwa kemudahan informasi sumber tersebut mengurangi usaha karyawan berupa tenaga dan waktu untuk mempelajari. Sikap komitmen kerja karyawan melibatkan faktor afektif atau psikologis karyawan Robbin, 2008. Kemudahan mempelajari sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia di PT. Telkomsel mendukung kenyamanan kerja karyawan. Tabel 4.14 Deskripsi Variabel Ekspektasi Usaha Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 16 22 32 1 Tingkat kemudahan mempelajari SISM 22,9 31,4 45,7 Frekuensi 17 40 13 2 Tingkat kemudahan penggunaan SISM 24,3 57,1 18,6 Frekuensi 1 27 29 13 3 Desain Antarmuka yang tidak sulit 1,4 38,6 41,4 18,6 Frekuensi 20 28 22 4 Terminologi yang digunakan mudah dimengerti 28,6 40,0 31,4 Frekuensi 3 22 19 26 5 Tingkat kemudahan interaksi SISM 4,3 31,4 27,1 37,1 Frekuensi 7 33 24 5 1 6 Kemudahan Perbaikan dan Pengembangan SISM 10,0 47,1 34,3 7,1 1,4 7 Kemudahan peroleh data hasil dari SISM Frekuensi 21 25 24 Universitas Sumatera Utara 120 30,0 35,7 34,3 Frekuensi 1 32 25 12 8 Kemudahan fungsi pengendalian 1,4 45,7 35,7 17,1 Frekuensi 7 33 30 9 Banyaknya Alternatif mengakses SISM 10,0 47,1 4,9 Frekuensi 1 14 32 23 10 Otomatisasi perkantoran 1,4 20,0 45,7 32,9 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Untuk pertanyaan kemudahan penggunaan sistem informasi, yang bersikap setuju 24,3, menyatakan sangat setuju 57,1 dan menyatakan sangat setuju sekali 18,6. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa kemudahan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia memberikan ekspektasi tidak perlu usaha yang maksimal dalam mengoperasikan sistem dan mendukung sikap ketaatan karyawan Divisi Network Operation menjalankan kewajiban. Aspek normatif karyawan Divisi Network Operation ini sesuai dengan hasil tanggapan karyawan yang menunjukkan adanya peranan kemudahan penggunaan sistem tersebut. Untuk butir pertanyaan kemudahan desain antarmuka sistem informasi sumber daya manusia, sebanyak 38,6 menyatakan setuju, 41,4 karyawan menyatakan sangat setuju dan 18,61 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa desain antarmuka sistem yang informasi sumber tidak sulit dipahami. Kemudahan tampilan desain antar muka sistem tersebut memberikan tingkat nyaman bekerja pada karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel. Faktor emosional seseorang dalam bekerja merupakan komponen Universitas Sumatera Utara 121 komitmen afektif karyawan dalam perusahaan. Namun ada sebanyak 1,6 menyatakan tidak setuju, di mana alasan yang dikemukakan adalah keterbatasan pengetahuan karena tidak terbiasa pada bidang sistem informasi atau tidak berlatar belakang pekerjaan yang terkait dengan teknologi untuk waktu yang cukup lama. Untuk butir pertanyaan penggunaan terminologi, sebanyak 40 menyatakan setuju dan karyawan sebesar 31,4 menyatakan sangat setuju. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa desain antarmuka sistem yang informasi sumber tidak sulit dipahami. Kemudahan tampilan desain antar muka sistem tersebut memberikan tingkat nyaman bekerja pada karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel. Faktor emosional seseorang dalam bekerja merupakan komponen afektif karyawan dalam perusahaan. Untuk butir pertanyaan kemudahan interaksi dengan sistem informasi, sebanyak 31,4 bersikap setuju dan sebanyak 27,1 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 37,1 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa sikap positif karyawan kepada sistem informasi sumber daya manusia memberikan tingkat nyaman bekerja karena tidak ada kesulitan berinteraksi dengan sistem informasi. Peranan teknologi telekomunikasi selular telah diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan pengguna melalui pengembangan fitur-fitur teknologi yang inovatif sehingga memudahkan mengakses sistem berbasis teknologi. Motivasi karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel kepada kebijakan perusahaan untuk menggunakan sistem didukung oleh keyakinan karyawan tidak sulit mengakses sistem tersebut. Universitas Sumatera Utara 122 Untuk butir pertanyaan kemudahan perbaikan dan pengembangan sistem, karyawan memberikan tanggapan yang beragam, di mana yang menyatakan sangat tidak setuju 10, menyatakan tidak setuju 47,1, pendapat setuju 34,3, menyatakan setuju sekali 7,1, dan menyatakan sangat setuju sekali 1,4. Karyawan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju memberikan tanggapan bahwa berdasarkan pengalaman individu dan tim kerja menunjukkan tingkat kesulitan yang tinggi untuk memperbaiki sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia karena melibatkan komponen teknologi yang beragam. Sedangkan karyawan yang berpendapat setuju dan sangat setuju memberikan tanggapan bahwa perbaikan dan pengembangan sistem tersebut didukung oleh multi-vendor yang sangat koperatif, sehingga tidak didapati kesulitan pada permasalahan ini. Ini menunjukkan tingkat kemudahan perbaikan dan pengembangan sistem tidak mendukung secara signifikan kepada kenyamanan kerja karyawan Divisi Network Operation. Untuk butir pertanyaan kemudahan memperoleh laporan tentang sumber daya manusia, sebanyak 30 bersikap setuju dan sebanyak 35,7 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 34,3 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa ekspektasi tentang kemudahan untuk memperoleh laporan dari sistem informasi dengan tidak perlu usaha yang banyak akan mempengaruhi sikap kerja untuk termotivasi. Tanggapan karyawan menunjukkan bahwa kecepatan proses informasi karena penggunaan sistem dan tingkat keamanan data yang dihasilkan mendukung nilai kemudahan sistem informasi dari faktor Universitas Sumatera Utara 123 memperoleh laporan tentang sumber daya manusia. Kemudahan ini juga memberikan motivasi karyawan untuk mentaati kewajibannya dalam pengguaan sistem informasi sumber daya manusia. Untuk butir pertanyaan kemudahan fungsi pengendalian, sebanyak 45,7 menyatakan setuju, menyatakan sangat setuju 35,7, menyatakan sangat setuju sekali 17,1. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan beranggapan bahwa kemudahan fungsi pengendalian sistem informasi sumber daya manusia mendukung sikap positif karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel area Sumatera. memperoleh laporan tentang sumber daya manusia. Pengendalian pada penggunaan sistem informasi sumber daya manusia adalah pengendalian menyeluruh yang mencakup pengendalian pencegahan, pengendalian deteksi, dan pengendalian koreksi Laudon, 2007. Sesuai dengan hasil tanggapan karyawan yang menunjukkan bahwa peranan sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia memudahkan pengendalian dari berbagai aspek dalam pengelolaan. Dan hal ini memotivasi dan memberikan kepuasan kerja pada karyawan karena kemudahan sistem dalam fungsi pengendalian. Untuk butir pertanyaan kemudahan akses karena banyaknya alternatif untuk mengakses sistem, sebanyak 10,3 responden menyatakan setuju dan sebanyak 47,1 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 42,9 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti mayoritas karyawan beranggapan bahwa ekspektasi karyawan untuk tidak perlu usaha yang banyak dalam mengakses sistem informasi sumber daya manusia mendukung sikap positif karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel Universitas Sumatera Utara 124 area Sumatera. Sistem informasi berbasis teknologi ini dapat diakses melalui jaringan lokal dalam wilayah kantor PT. Telkomsel atau jaringan internet yang didukung dengan beberapa perangkat komputer atau ponsel melalui akses terbatas pada jaringan umum internet sehingga karyawan dapat mengakses sistem dari mana saja dan kapan saja. Tanggapan karyawan Divisi Network Operation dalah kemudahan akses sistem informasi ini mendukung motivasi dan kenyaman kerja dan merupakan nilai tambah value-added untuk mentaati kewajiban karyawan terhadap kebijakan perusahaan. Untuk butir pertanyaan otomatisasi perkantoran sehingga memudahan kerja karyawan. Sebanyak 20 dengan setuju, menyatakan sangat setuju 45,7 dan sangat setuju sekali sebanyak 32,9. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa kemudahan sistem informasi sumber daya manusia lainnya untuk menghasilkan sistem otomatisasi perkantoran mendukung sikap positif karyawan sehingga membentuk sikap kerja yang termotivasi dan konsisten menggunakan sistem informasi sumber daya manusia. Menurut Mc Leod, 2007, otomatisasi perkantoran mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dan merupakan penggabungan prosedur dan teknologi tinggi sehingga dapat perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan hasil tanggapan karyawan bahwa otomatisasi perkantoran mempermudah pekerjaan karyawan dan meningkatkan efisiensi kerja dengan kualitas serta kuantitas kerja yang lebih baik, sehingga memotivasi kerja karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel area Sumatera. Universitas Sumatera Utara 125 Tabel 4.15 Deskripsi Variabel Sikap Karyawan Tanggapan Responden No Deskripsi STS TS S SS SSS Frekuensi 20 35 15 1 Sikap positif karyawan tentang kebijakan perusahaan tentang sistem informasi berbasis teknologi 28,6 50,0 21,4 Frekuensi 21 34 15 2 Sikap kepuasan kerja dan kerja yang termotivasi 30,0 48,6 21,4 Frekuensi 21 34 15 3 Sikap taat terhadap kebijakan perusahaan untuk menggunakan sistem berteknologi 30,0 47,6 22,4 Frekuensi 18 34 18 4 Sikap yang menunjukkan tingkat keterlibatan kerja job involvement 25,7 48,6 25,7 Frekuensi 20 37 13 5 Komitmen berkelanjutan untuk konsisten menggunakan sistem berbasis teknologi 28,6 52,9 18,6 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Tabel 4.15 di atas menjelaskan variabel sikap karyawan. Untuk item pertanyaan bahwa sikap positif karyawan karyawan tentang kebijakan perusahaan tentang sistem informasi berbasis teknologi, 28,6 menyatakan setuju, sebanyak 50 menyatakan sangat setuju dan 21,4 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti karyawan berpendapat bahwa berbagai manfaat berbagai kemudahan penggunaan yang dihasilkan sistem informasi dalam pengelolaan sumber daya manusia berbasis teknologi mendukung sikap positif penerimaan karyawan kepada Universitas Sumatera Utara 126 kebijakan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap positif karyawan Divisi Network Operation merefleksikan penerimaan nilai dan tujuan organisasi dan keyakinan kepada manfaat dan kemudahan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas. Pada item pertanyaan sikap yang menunjukkan tingkat keterlibatan kerja job involvement yang tinggi, sebanyak 30 menyatakan setuju, yang menyatakan sangat setuju 48,5 dan sangat setuju sekali sebesar 21,4. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi berbasis teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan pengguna sistem tersebut mendukung sikap kepuasan kerja karyawan dan motivasi kerja dalam penggunaan sistem berbasis teknologi. Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan dari hasil pekerjaan Robbin, 2008. Berbagai manfaat dan kemudahan yang dihasilkan sistem informasi tersebut memberikan nilai kepuasan kerja karyawan dan motivasi kerja karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel. Untuk item pertanyaan sikap taat terhadap kebijakan perusahaan untuk menggunakan sistem berteknologi, sebanayak 30 menyatakan setuju, sebanyak 47,6 responden menyatakan sangat setuju dan 22,4 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti bahwa mayoritas karyawan berpendapat bahwa manfaat sistem informasi sumber daya manusia dan ekspektasi karyawan tentang kemudahan penggunaan sistem mendukung sikap karyawan untuk menjalankan kewajiban Universitas Sumatera Utara 127 mentaati salah satu kebijakan perusahaan, yaitu untuk menggunakan sistem informasi berbasis teknologi untuk pencapaian kinerja dan produktivitas. Menurut Robbin 2008, komitmen normatif normative commitment meliputi sikap seseorang terhadap kewajiban untuk melakukan sesuatu ought to do untuk tetap tinggal dalam organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dari tanggapan karyawan Divisi Network Operation, di mana manfaat sistem informasi untuk meningkatkan kinerja dan berbagai kemudahan penggunaa sistem mendukung sikap ketaatan menjalankan kewajiban seorang karyawan sebagai anggota organisasi. Untuk pertanyaan sikap yang menunjukkan tingkat keterlibatan kerja, sebanyak 25,7 menyatakan setuju, sebanyak 48,6 karyawan menyatakan sangat setuju, 25,7 menyatakan sangat setuju sekali. Ini berarti mayoritas karyawan kemudahan dan manfaat sistem informasi sumber daya manusia yang merupakan salah satu kebijakan perusahaan mendukung sikap karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam keterlibatan pekerjaan job involvement. Faktor-faktor keterlibatan kerja dilihat dari sejauhmana seorang karyawan ikut berpartisipasi dengan seluruh kemampuannya dalam membuat peningkatan produktivitas perusahaan Robbin, 2008. Hal ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dari tanggapan karyawan Divisi Network Operation, manfaat sistem informasi dan kemudahan penggunaanya mendukung karyawan makin terlibat dalam pekerjaan. Untuk pertanyaan sikap komitmen berkelanjutan, sebanyak 28,6 menyatakan setuju, menyatakan sangat setuju 53,9 dan sangat setuju sekali sebesar 18,6. Ini berarti mayoritas karyawan berpendapat bahwa sistem informasi berbasis Universitas Sumatera Utara 128 teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia yang memberikan banyak manfaat dalam pekerjaan dan berbagai kemudahan penggunaan sistem merupakan kebijakan perusahaan supaya karyawan dapat bekerja secara optimal sehingga mendukung sikap komitmen karyawan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan continuance commitment. Menurut Robbin 2008, komitmen berkelanjutan continuance commitment merupakan komitmen yang didasarkan pada penghargaan yang diharapkan karyawan untuk dapat tetap berada dalam organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dari tanggapan karyawan Divisi Network Operation bahwa penerapan sistem berbasis teknologi merupakan salah satu bentuk apresiasi perusahaan untuk memberikan nilai value kepada karyawan untuk dapat bekerja secara optimal, nyaman, lebih efektif dan efisien sehingga membuat karyawan Divisi Network Operation PT. Telkomsel berkomitmen untuk tetap menjadi bagian di dalam perusahaan.

IV.1.4 Pengujian Asumsi Klasik