Komponen-komponen Sikap Fungsi Sikap

62 hidup dan membuat bagaimana seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisten dengan afeksinya seperti penilaian seseorang terhadap suatu objek atau kejadian akan mempengaruhi keyakinannya. Menurut Notoatmodjo 2003, sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif, dengan pengertian sebagai berikut: 1 Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. 2 Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. Sikap dapat berubah dari sikap negatif menjadi kecenderungan positif atau sebaliknya. Dan perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Beberapa teori tentang sikap yang dikutip oleh Aswar 2003 bahwa sikap itu dapat berubah disebabkan oleh proses belajar atau materi yang dipelajari Learning Theory Approach. Sikap seseorang itu berubah bila persepsinya tentang objek itu berubah Perceptual Theory Approach dan sikap seseorang itu akan berubah bergantung pada hubungan kemanfaatan objek itu bagi dirinya atau pemenuhan kebutuhan dirinya Functional Theory Approach.

II.5.2 Komponen-komponen Sikap

Menurut Aswar 2003, komponen kognitif berhubungan dengan kepercayaan pada ide, konsep persepsi, opini yang dimiliki individu mengenai sesuatu atau objek. Komponen afektif yang berhubungan dengan kehidupan Universitas Sumatera Utara 63 emosional seseorang menyangkut perasaan individu terhadap objek. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindakbereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. 1 Keyakinan Kognitif, komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut. Psikologi kognitif adalah respon sikap berupa cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar dam mengingat tentang suatu tentang objek. 2 Perasaan afektif, sehingga sikap juga merupakan refleksi perasaan untuk senang favourable maupun perasaan tidak senang unfavourable pada suatu objek. Tumbuhnya perasaan senang ataupun tidak senang ini sebenarnya ditentukan pula oleh keyakinan kognitif seseorang tentang obyek sikap. Umumnya, semakin banyak aspek positif di dalam keyakinan, maka akan semakin senang favourable terhadap obyek sikap, sebaliknya bila aspek negatif dalam keyakinan semakin banyak maka akan muncul ketidaksenangan terhadap obyek sikap. 3 Kecenderungan Perilaku konatif, merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya atau kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan perasaan favourable ataupun keyakinan seseorang terhadap objek. Universitas Sumatera Utara 64

II.5.3 Fungsi Sikap

Menurut Katz dalam Dayakisni dan Hudaniah 2003 terdapat empat fungsi sikap sebagai berikut: 1 Utilitarian function Utilitarian function. Sikap memungkinkan seseorang untuk memperoleh ganjaran reward meminimalkan hukuman. Dengan kata lain sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial. 2 Fungsi pengetahuan Knowledge function. Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalaman untuk memperoleh pengetahuan. Elemen-elemen dari pengalamannya yang tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun kembali atau diubah sedemikian rupa hingga menjadi konsisten. Ini bila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu objek sikap yang bersangkutan. 3 Fungsi ekspresi nilai Value-ekspressive. Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan cara individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam diri. Dengan mengekspresikan diri, seseorang akan mendapatkan kepuasan karena dapat menunjukkan keadaan dirinya. 4 Fungsi pertahanan ego Ego defensive function. Sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi dan sebagainya dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum mendapatkan penyelesaian secara tuntas, sehingga individu berusaha mempertahankan dirinya. Universitas Sumatera Utara 65

II.5.4 Pengukuran Sikap dan Tingkatan Sikap