Uji Heteroskedastisitas Deskripsi Hasil Penelitian Analisis Statistik Deskriptif

52

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF di antara variabel independen, denga ketentuan sebagai berikut: 1. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas di antara variabel independen. 2. Jika nilai VIF dibawah nilai 1,0 maka menunjukkan tidak adanya multikolinearitas di antara variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina 2008 , uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya Universitas Sumatera Utara 53 pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit , maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jela, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada kolerasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Uji autokolerasi ini menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau periode sebelumya. Autokolerasi ini muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi. Pengujian autokolerasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 54 1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada ditemukan autokolerasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 dan +2, berarti tidak ditemukan autokolerasi. 3. Angka D-W di atas +2, berarti ditemukan autokolerasi negatif. Universitas Sumatera Utara 55

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi terhadap suatu variabel numerik berdasarkan pada nilai dari satu atau lebih variabel yang lain. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang digunakan sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + e Y = Audit delay α = Konstanta β 1, β 2, β 3, β 4, β 5, β 6 = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Ukuran perusahaan X 2 = Jumlah cabang X 3 = Auditor tenur X 4 = Kualitas audit X 5 = Rasio Cepat X 6 = Proporsi hutang usaha e = Error Universitas Sumatera Utara 56

3.6.2.1 Uji t-test

Uji t – test ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji t – test pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika nilai signifikan α di atas 5 berarti masing – masing variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

3.6.2.2 Uji F-test

Uji F – test digunakan untuk menguji apakah variabel independen dapat secara bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y . Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Jika nilai signifikan α di atas 5 berarti secara bersama – sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan α di bawah 5 berarti secara bersama – sama variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Universitas Sumatera Utara 57

3.6.2.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah terletak di antara nol 0 dan satu 1 . Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu 1 berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen tersebut. Universitas Sumatera Utara 58

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan variabel bebas independen dan terikat dependen, dimana variabel bebas terdiri dari ukuran perusahaan, subsidiaries yang dimiliki klien, auditor tenur, kualitas Audit, rasio cepat, dan proporsi hutang perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 perusahaan pada perusahaan jasa yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penulis. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2010 – 2012.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, ada dua kelompok variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas independen variabel dan variabel terikat dependen variabel. Variabel bebas yang digunakan adalah ukuran perusahaan, subsidiaries yang dimiliki klien, auditor tenur, kualitas audit, rasio cepat, dan proporsi hutang perusahaan. Sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah audit delay. Deskripsi dari masing – masing variabel dijelaskan pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 59 TABEL 4.1 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Audit_delay 90 29.00 123.00 77.0222 13.34080 ukuran_perusahaan 90 22.90 29.73 26.7233 1.83179 subsidiaries 90 .00 30.00 5.0000 6.22066 auditor_tenur 90 .00 2.00 1.0000 .73439 kualitas_audit 90 .00 1.00 .3889 .49023 rasio_cepat 90 .15 5.15 1.4653 1.09263 proporsi_hutang 90 .05 3.00 .4607 .42612 Valid N listwise 90 Sumber: Data diolah oleh penulis,2013. Dari hasil pengujian statistik deskriptif di atas, maka dapat diketahui: 1. Audit delay a. Natural logaritma audit delay memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Natural logaritma audit delay memiliki nilai minimum 29. c. Natural logaritma audit delay memiliki nilai maksimum 123. d. Natural logaritma audit delay memiliki rata – rata sebesar 77,0222. e. Natural logaritma audit delay memiliki nilai standar deviasi sebesar 13,34080. 2. Ukuran perusahaan a. Ukuran perusahaan memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 22,90. c. Ukuran perusahaan memiliki nilai maksimum 29,73. Universitas Sumatera Utara 60 d. Ukuran perusahaan memiliki rata – rata sebesar 26,7233. e. Ukuran perusahaan memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,83179. 3. Subsidiaries a. Subsidiaries memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Subsidiaries memiliki nilai minimum 0. c. Subsidiaries memiliki nilai maksimum 30. d. Subsidiaries memiliki rata – rata sebesar 5. e. Subsidiaries memiliki nilai standar deviasi sebesar 6,22066. 4. Auditor tenur a. Auditor tenur memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Auditor tenur memiliki nilai minimum 0. c. Auditor tenur memiliki nilai maksimum 2. d. Auditor tenur memiliki rata – rata sebesar 1. e. Auditor tenur memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,73439. 5. Kualitas audit a. Kualitas audit memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Kualitas audit memiliki nilai minimum 0. c. Kualitas audit memiliki nilai maksimum 1. d. Kualitas audit memiliki rata – rata sebesar 0,3889. e. Kualitas audit memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,49023. 6. Rasio Cepat a. Rasio cepat memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Rasio cepat memiliki nilai minimum 0,15. Universitas Sumatera Utara 61 c. Rasio cepat memiliki nilai maksimum 5,15. d. Rasio cepat memiliki rata – rata sebesar 1,4653. e. Rasio cepat memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,09263. 7. Proporsi hutang perusahaan a. Proporsi hutang perusahaan memiliki jumlah sampel N sebanyak 90. b. Proporsi hutang perusahaan memiliki nilai minimum 0,05 c. Proporsi hutang perusahaan memiliki nilai maksimum 3. d. Proporsi hutang perusahaan rata – rata sebesar 0,4607. e. Proporsi hutang perusahaan nilai standar deviasi sebesar 0,42612.

4.3 Uji Asumsi Klasik