Audit Delay TINJAUAN PUSTAKA

25 • Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif Objectively obtaining and evaluating evidence merupakan upaya untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. • Pernyataan asersi mengenai kegiatan dan keterjadian ekonomi Assertion about economic actions and events merupakan pernyataan mengenai eksistensi ekonomi yang merupakan hasil dari kegiatan proses akuntansi. • Menetapkan tingkat kesesuaian Degree of correspondence merupakan pengumpulan bukti-bukti dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut. Pernyataan terhadap evaluasi akan disesuaikan dengan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan dan berlaku umum. • Kriteria yang telah ditetapkan establish criteria merupakan kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai suatu bukti. Penilaian terhadap penyajian laporan keuangan menggunakan kriteria atau Standar Akuntansi Keuangan SAK, dan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum PABU di Indonesia.

2.2 Audit Delay

“Auditors’ report lag is the open interval of number of days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the auditor’s report” Dyer McHugh 2006. Terjemahannya adalah bahwa keterlambatan pelaporan laporan audit adalah dihitung dari jumlah hari-hari setelah tanggal terakhir dari Universitas Sumatera Utara 26 tahun pelaporan laporan keuangan itu sampai dengan tanggal laporan audit dikeluarkan. Sejalan dengan hasil penelitian Dyer McHugh, Ahmad dan Kamarudin 2003 dalam penelitian Adinugraha 2013 juga mendefinisikan audit delay sebagai selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Selain itu, Bean dan Bernardi 2003 dalam penelitian Bustaman dan Kamal 2010 bahwa audit delay adalah jumlah hari yang dibutuhkan antara penutupan tahun buku keuangan perusahaan hingga tanggal dikeluarkan laporan audit. Sherliza dan Siti 2010 menyebutkan bahwa audit delay adalah adanya perhitungan 101 hari, yang mana masih dibawah maksimum periode enam bulan untuk tercatat di Bursa Efek Malaysia dari hari dimana laporan keuangan diselesaikan. Menurut Dyer dan Mchugh dalam Sirait 2008 membagi keterlambatan atau lag menjadi: a. Prelimary lag, yaitu interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan pendahulu oleh pasar modal. b. Auditor’s signature lag, yaitu interval antara berakhirnya tahun fiscal sampai dengan tanggal yang tercantum dalam laporan auditor. c. Total lag, yaitu interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai sampai dengan tanggal diterimanya laporan ke tahunan publikasi oleh pasar. Adapun manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Ketepatan waktu pelaporan keuangan Universitas Sumatera Utara 27 sangat diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan karena memberikan informasi yang dibutuhkan pada saat yang tepat sehingga dapat digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan Ratnawaty dan Sugiharto 2005 dalam penelitian Bustaman dan Kamal 2010.

2.3 Kompleksitas Audit